Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Rabu, 11 Mei 2016

Raja Tanjakan Terinspirasi Nama Anak dari Banyuwangi

Banyuwangi - Event balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen resmi dibuka. Peresmian ditandai dengan pemukulan Jedor (alat tabuh khas Banyuwangi) Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas .
Peraih juara umum (yellow jersey) International Tour de Banyuwangi Ijen 2014 dan 2015, Peter Pouly dari Singha Infinite Singapura kembali mengikuti ajang balap sepeda ini. Peter menargetkan bisa mengulangi sukses menjadi pemenang dan menyabet Yellow Jersey seperti tahun lalu.
Sukses tersebut menjadi insiprasi Pouly memberikan nama bagi sang buah hati, Ijen Pouly."Saya akan berjuang dan kembali memenangi kompetisi ini. Harapan saya lomba ini hasilnya sama dengan tahun lalu, sampai-sampai anak saya, saya beri nama Ijen Pouly," kata Peter Pouly, Selasa (10/5/2016).
Sementara itu, di lain pihak, manajer Wisdom Hengxiang Cycling Team, Fuyu Li yang mengatakan timnya memasang target mendapatkan hasil terbaik di ITdBI dengan menyabet semua jersey. Minimal, timnya bisa menjadi raja tanjakan dikompetisi ini sebagaimana saat mereka berkompetisi di Tour de Langkawi, Malaysia.
"Cuaca disini panasnya sama dengan di Langkawi, ini bukan kendala yang besar. Kami optimis mendapat juara. Kami punya Wang Meiyin," ucap Fuyu Li.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, tahun ini ITdBI menyuguhkan rute baru yang sekaligus untuk mengenalkan destinasi wisata anyar Banyuwangi. Selain itu ITdBI tahun ini juga ditargetkan tetap meraih predikat excellence seperti tahun lalu.
ITdBI 2016 dihelat selama empat hari pada 11– 14 Mei 2016 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang pariwisata kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
Memasuki tahun kelima penyelenggaraan ITdBI, menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer. Meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen - gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena "Blue Fire"-nya.
"Kuncinya adalah safety dimana keamanan pembalap selama lomba menjadi yang utama. Untuk mewujudkan hal ini kami menjaga kekompakkan dengan semua pihak yang terlibat di even ini mulai seluruh official, kepolisian, Satpol PP dan tim kesehatan," tutur Bupati yang akrab disapa Anas.
Bupati Anas juga menjelaskan bahwa event balap sepeda 2.2 yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini diikuti para pebalap dari 21 negara, yaitu Spanyol, Italia, San Marino, Uni Emirat Arab, Kenya, Jepang, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea, Cina, Laos, dan Indonesia.
Penilaian UCI terhadap event ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.
"Menurut UCI, ITdBI ini sudah masuk 7 kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia. Ini mendorong kami untuk lebih detail dalam setiap pelaksanaannya. Dan kami setiap tahun selalu mencoba u tuk memberikan warna baru pada balap sepeda ITdBI ini," ujar Anas.
Seremonial pembukaan ITdBI dibuka oleh Ketua Issi Pusat Raja Sapta Oktohari, Kabid Promosi Dalam Negeri Kementrian Pariwisata, Hendri Kamoza.
Pembukaan tersebut juga menjadi ajang perkenalan tim peserta ITdBI 2016. Tahun ini, sebanyak 99 pembalap dari 21 negara ambil bagian pada even balap sepeda 2.2 ini. Mereka tergabung dalam 14 tim mancanegara dan 6 tim dalam negeri.
Sebagian tim telah ambil bagian tahun lalu seperti Singha Infinite Singapura, Trengganu Cycling Team Malaysia, 7 Eleven Filipina, Ukyo Cycling Team Jepang, Pegassus, dan KFC.
Sedangkan, terdapat 6 tim debutan di ajang ini. Tim tersebut antara lain: Tim Kenya Down Under dari Kenya, Kinan Cycling Team dari Jepang, Wisdom Henxiang Cycling Team Tiongkok, Black Inc Cycling Team Laos, Geumsam Insam Celo, Korea.



sumber: liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar