Banyuwangi – Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas enggan komentari wacana dirinya bakal
masuk jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ditemui di sela acara Banyuwangi Batik Festival 2014 di Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengaku hingga kini tetap fokus menyelesaikan berbagai module pembangunan di daerah pale ujung timur dari Pulau Jawa itu.
“Saya tidak mau menjawab atau komentar soal itu (peluang masuk kabinet, red). Tapi, kalau Pak Jokowi yang tanya, saya akan jawab,” kata bupati berusia 41 tahun yang akrab disapa Anas itu, Sabtu (20/9).
Sepak terjang Anas dalam membangun Kabupaten Banyuwangi lewat berbagai module inovasi, menjadikan daerah tersebut mencatat kemajuan pesat di sejumlah sektor, seperti pertumbuhan ekonomi, inovasi layanan birokrasi pemerintahan dan pengembangan sektor pariwisata serta industri dan pertanian.
Keberhasilan itu banyak membuahkan penghargaan bagi Kabupaten Banyuwangi dan nama Abdullah Azwar Anas joke banyak disebut-sebut sebagai salah satu figur yang layak mengisi kabinet pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK.
“Saya ingin menyelesaikan tugas dan module yang sedang dan sudah berjalan dalam beberapa bulan ke depan. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk memajukan Banyuwangi,” kata Inspiring Young Leader Beritasatu.com ini.
Anas yang akan menyelesaikan masa jabatan periode pertamanya sebagai bupati Banyuwangi pada 2015 mendatang, juga belum bersedia komentar terkait rencananya maju lagi dalam Pilkada tahun depan, kalau tidak masuk kabinet.
“Yang jelas, selama 3,5 tahun ini saya sudah membangun sistem di birokrasi pemerintahan dengan baik, sehingga ke depan sistem itu bisa tetap berjalan meskipun seandainya pemimpinnya berganti,” ujar Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim itu.
Pada Pilkada 2010 Abdullah Azwar Anas yang sebenarnya kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru maju dalam pencalonan melalui PDI Perjuangan, karena tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya.
Ia menggandeng Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko sebagai wakilnya, dan memenangkan pemilihan dengan perolehan suara mayoritas.
Ditemui di sela acara Banyuwangi Batik Festival 2014 di Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengaku hingga kini tetap fokus menyelesaikan berbagai module pembangunan di daerah pale ujung timur dari Pulau Jawa itu.
“Saya tidak mau menjawab atau komentar soal itu (peluang masuk kabinet, red). Tapi, kalau Pak Jokowi yang tanya, saya akan jawab,” kata bupati berusia 41 tahun yang akrab disapa Anas itu, Sabtu (20/9).
Sepak terjang Anas dalam membangun Kabupaten Banyuwangi lewat berbagai module inovasi, menjadikan daerah tersebut mencatat kemajuan pesat di sejumlah sektor, seperti pertumbuhan ekonomi, inovasi layanan birokrasi pemerintahan dan pengembangan sektor pariwisata serta industri dan pertanian.
Keberhasilan itu banyak membuahkan penghargaan bagi Kabupaten Banyuwangi dan nama Abdullah Azwar Anas joke banyak disebut-sebut sebagai salah satu figur yang layak mengisi kabinet pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK.
“Saya ingin menyelesaikan tugas dan module yang sedang dan sudah berjalan dalam beberapa bulan ke depan. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk memajukan Banyuwangi,” kata Inspiring Young Leader Beritasatu.com ini.
Anas yang akan menyelesaikan masa jabatan periode pertamanya sebagai bupati Banyuwangi pada 2015 mendatang, juga belum bersedia komentar terkait rencananya maju lagi dalam Pilkada tahun depan, kalau tidak masuk kabinet.
“Yang jelas, selama 3,5 tahun ini saya sudah membangun sistem di birokrasi pemerintahan dengan baik, sehingga ke depan sistem itu bisa tetap berjalan meskipun seandainya pemimpinnya berganti,” ujar Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim itu.
Pada Pilkada 2010 Abdullah Azwar Anas yang sebenarnya kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru maju dalam pencalonan melalui PDI Perjuangan, karena tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya.
Ia menggandeng Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko sebagai wakilnya, dan memenangkan pemilihan dengan perolehan suara mayoritas.