BANYUWANGI – Puluhan kitesurfers
dan windsurfers yang berasal dari berbagai negara menunjukkan aksinya
bermanuver di atas laut Pulau Tabuhan. Angin yang berhembus dengan
kencang sesekali membuat para kitesurfer (selancar layang) dan
windsurfer (selancar angin) terangkat dari air dan melayang diudara.
Aksi para peselancar yang memanfaatkan angin sebagai penggerak utamanya ini menjadi bagian dari pembukaan trial summer kitesurf camp
yang diselenggarakan oleh Banyuwangi Bangsring Breeze dengan di
dukukung Pemkab Banyuwangi di Pulau Tabuhan, Bangsring, Sabtu (9/8).
Kitesurfer asal Belanda, yang juga penggagas even, Jeroen Van Der
Kooij mengatakan Pulau Tabuhan menjadi tempat istimewa bagi para
peselancar. Kecapatan angin di laut pulau ini berkisar 20-30 knot,
sangat baik untuk bermain kitesurfing maupun windsurfing. “Tabuhan
tempat paling bagus di Indonesia untuk main surfing, angin keras setiap
saat, tidak usah menunggu datangnya angin seperti di Bali,” kata Jeroen.
Peserta yang mengikuti event ini sebanyak 36 kitesurfers asing yang
berasal dari berbagai negara. Di antaranya Austria, Jerman, Perancis,
Singapura, Thailand, Hongkong, dan Australia. Beberapa atlet dari Bali
Kitesurf Club juga ikut serta.
Jeroen menambahkan, Pulau Tabuhan sangat cocok untuk bermain
freestyle kitesurfing dan windsurfing karena lautnya yang tanpa ombak.
“Kami baru mengetahui kalau Pulau Tabuhan sangat potensial untuk
olahraga ini tahun lalu. Jika saja sudah tahu sejak dulu pasti sudah
lama kesini. Teman-teman kitesurfer yang biasanya main di Bali semuanya
kesini,” tambah Jeroen.
Jeroen optimis kalau Pulau Tabuhan akan menjadi lokasi surfpoint
utama bagi penggila kitesurfing dan windsurfing. Ini juga terlihat dari
antusiasme peserta dari berbagai negara yang mendaftar secara online
untuk mengikuti kegiatan ini. Untuk mengembangkan olahraga ini di Pulau
Tabuhan, dia juga berencana akan membuka kelas training bagi warga
lokal maupun wisatawan yang tertarik pada olahraga ini.
“Sebagai awal kami akan membawa trainer dari luar yang memenuhi
kualifikasi. Nantinya juga akan melibatkan warga lokal untuk dilatih,”
urainya.
Pulau Tabuhan sendiri merupakan sebuah Pulau kecil tidak berpenghuni
yang berada di wilayah utara Banyuwangi. Untuk mencapai lokasi tersebut
harus menyeberang kurang lebih 15 menit dari Pantai Bangsring dengan
menggunakan perahu nelayan. Di sepanjang perjalanan menuju Pulau
berpasir putih ini bisa dinikmati pemandangan menawan gradasi warna
laut mulai hijau, biru muda sampai biru tua.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan event yang merupakan sinergi
Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta ini salah satu bentuk private
partnership dalam menggerakkan sektor pariwisata yang muaranya adalah
menggerakkan perekonomian masyarakat. Ini juga menjadi salah satu cara
untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi khususnya di wilayah utara
setelah sebelumnya wilayah selatan telah lebih dulu dikenal lewat wisata
pantai seperti Pulau Merah, Plengkung dan Sukamade.
“Satu lagi potensi pariwisata Banyuwangi yang tergali. Pulau Tabuhan
menyimpan pesona yang belum diketahui banyak orang. Pasir putih yang
halus, air laut yang jernih dan biota lautnya yang menawan. Kami ingin
Pulau Tabuhan menjadi surfpoint bagi komunitas kitesurfing dan
windsurfing internasional,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas.
Ajang ini, ujar Bupati, merupakan pemanasan sebelum agenda
sesungguhnya, yakni International Event Kitesurfing and Windsurfing
Competition pada 2015 yang digelar tahun depan. “Event tersebut akan
dimasukkan dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2015,” ujar Bupati Anas.
Bupati melanjutkan, kedepan Pulau Tabuhan akan dikelola bersama
dengan menggandeng investor. “Kami terbuka dengan investor yang ingin
berinvestasi disini. Tapi nantinya harus diatur agar kawasan ini dapat
dikelola secara profesional dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan,” pungkasnya.
Kitesurfing adalah olahraga selancar di permukaan air yang
menggabungkan beragam unsur, mulai dari selancar angin, selancar,
paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis olahraga. Kitesurfing
memanfaatkan angin guna mendorong sang atlet untuk menaklukkan air
dengan papan selancar kecil. Para atlet atau pengendara di papan
selancar dihubungkan dengan sebuah layang-layang paralayang. Para atlet
akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara.
banyuwangiKab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar