BANYUWANGI – Puluhan
atlet selancar layang (kitesurfing) dan selancar angin (windsurfing)
dari berbagai negara menunjukkan aksinya bermanuver di atas laut Pulau
Tabuhan, Banyuwangi, Jawa Timur. Angin yang berembus dengan kencang
sesekali membuat para kitesurfer (peselancar layang) dan windsurfer
(peselancar angin) terangkat dari air dan melayang-layang di udara.
Fantastis!
Para kitesurfer itu meliuk terbang ke
udara lalu melandai kembali berselancar di atas air dengan
gerakan-gerakan yang mengundang decak kagum. Sebanyak 36 kitesurfers
dari berbagai negara, mulai Austria, Jerman, Perancis, Singapura,
Thailand, Hongkong, Australia, hingga Indonesia, tak mau kalah satu sama
lain.
Aksi para peselancar yang memanfaatkan
angin sebagai penggerak utamanya ini menjadi bagian dari pembukaan
Summer Kitesurf Camp yang diselenggarakan di Pulau Tabuhan, Bangsring,
Sabtu (9/8/2014). Ajang yang memadukan olahraga dan pariwisata (sport
tourism) ini digelar oleh Banyuwangi Bangsring Breeze dengan dukungan
penuh Pemkab Banyuwangi.
Kitesurfer asal Belanda, yang juga
penggagas event, Jeroen Van Der Kooij, mengatakan, Pulau Tabuhan menjadi
tempat istimewa bagi para peselancar. Kecapatan angin di laut pulau ini
berkisar 20-30 knot, sangat baik untuk bermain kitesurfing maupun
windsurfing. “Pulau Tabuhan tempat paling bagus di Indonesia untuk main
selancar layang dan selancar angin. Angin keras setiap saat, tidak usah
menunggu datangnya angin seperti di Bali,” kata Jeroen.
Jeroen menambahkan, Pulau Tabuhan
sangat cocok untuk bermain freestyle kitesurfing dan windsurfing karena
lautnya yang tanpa ombak. “Kami baru mengetahui kalau Pulau Tabuhan
sangat potensial untuk olahraga ini tahun lalu. Jika saja sudah tahu
sejak dulu pasti sudah lama kesini. Teman-teman kitesurfer yang
biasanya main di Bali semuanya kesini,” tambah Jeroen.
Jeroen optimistis Pulau Tabuhan akan
menjadi lokasi surfpoint utama bagi penggila kitesurfing dan
windsurfing. Ini juga terlihat dari antusiasme peserta dari berbagai
negara yang mendaftar secara online untuk mengikuti kegiatan ini.
Untuk mengembangkan olahraga ini di
Pulau Tabuhan, dia juga berencana akan membuka pelatihan bagi warga
lokal maupun wisatawan yang tertarik pada olahraga ini. Warga lokal
nantinya diberdayakan untuk mendukung kegiatan ekonomi produktif
berbasis pariwisata di Pulau Tabuhan.
“Sebagai langkah awal, kami akan
membawa trainer dari luar yang memenuhi kualifikasi. Nantinya juga akan
melibatkan warga lokal untuk dilatih,” urainya.
Pulau Tabuhan sendiri merupakan sebuah
pulau kecil tidak berpenghuni yang berada di wilayah utara Banyuwangi.
Untuk mencapai lokasi tersebut harus menyeberang kurang lebih 15 menit
dari Pantai Bangsring dengan menggunakan perahu. Di sepanjang perjalanan
menuju pulau dengan pantai berpasir putih bersih ini wisatawan bisa
menikmati pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda
sampai biru tua. Kejernihan air juga bakal memanjakan wisatawan yang
gemar berolahraga air seperti snorkling.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
mengatakan, event Summer Kitesurf Camp yang diikuti banyak pihak dari
luar negeri ini menjadi salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata
Banyuwangi, khususnya di wilayah utara, setelah sebelumnya wilayah
selatan telah lebih dulu dikenal lewat wisata pantai seperti Pantai
Pulau Merah, Plengkung, dan Sukamade.
“Satu lagi potensi pariwisata
Banyuwangi yang tergali. Pulau Tabuhan menyimpan pesona yang belum
diketahui banyak orang. Pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan
biota lautnya yang menawan. Kami ingin Pulau Tabuhan menjadi destinasi
idola, sehingga makin banyak wisatawan. Tujuan akhirnya apalagi kalau
bukan kesejahteraan masyarakat,” kata Anas.
Ajang ini, ujar Bupati, merupakan
pemanasan sebelum agenda sesungguhnya, yakni International Event
Kitesurfing and Windsurfing Competition pada 2015 yang digelar tahun
depan dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2015.
Kitesurfing sendiri adalah olahraga
selancar di permukaan air yang menggabungkan beragam unsur, mulai dari
selancar angin, selancar, paralayang, bahkan senam menjadi satu jenis
olahraga. Kitesurfing memanfaatkan angin guna mendorong sang atlet untuk
menaklukkan air dengan papan selancar kecil. Para atlet atau pengendara
di papan selancar dihubungkan dengan sebuah layang-layang paralayang.
Para atlet akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara.
Adapun windsurfing adalah olahraga dengan memanfaatkan tenaga angin untuk meluncur membelah air.
Berdasarkan data International
Kiteboarding Association, terdapat sekitar 1,5 juta pemain kitesurfing
(kitesurfer) di seluruh dunia. Ini merupakan pasar yang besar untuk
dibidik guna menggairahkan wisata daerah. Perkiraan nilai pasar industri
kitesurfing mencapai USD 250 juta, meliputi nilai penjualan
perlengkapan, penyelenggaraan event, dan sebagainya
Perkembangan olahraga kitesurfing cukup
pesat. Pada 1998, di dunia cuma ada 1 kompetisi kitesurfing dengan
hadiah hanya minuman bir. Hanya dalam jangka tiga tahun, pada 2001
terdapat lebih dari 30 kompetisi dengan hadiah lebih dari USD 50.000,
dan saat ini sekitar 100 event kompetisi.jpnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar