Namun, demi kenyamanan
kegiatan belajar-mengajar, pihak guru sepakat menempati gedung sekolah
tersebut. Saat boyongan tersebut, para guru dan anak-anak TK PGRI 4
Yosomulyo didampingi pengawas dari UPTD TK/SD Kecamatan Gambiran. Yuyun,
salah satu guru TK PGRI 4 Yosomulyo mengatakan, meski perbaikan belum
selesai seratus persen, tapi anak-anak bisa belajar lebih tenang. “Meski
ada yang lesehan, tapi anak-anak senang,” tuturnya.
Kepala TK PGRI 4 Sutrianingsih, mengaku
sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu membangun
gedung sekolah tersebut. Bu Tri—sapaan akrabnya— menuturkan, boyongan
dari Balai Dusun Sidorejo Wetan tersebut sebenarnya juga permintaan
wali murid. “Bahkan Minggu kemarin semua wali murid kerja bakti
membersihkan ruangan ini,” tandasnya.
Sekadar tahu, bencana angin puting
beliung melanda kawasan Dusun Sidorejo Kulon dan Dusun Sidorejo Wetan,
Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran sebulan lalu. Meski berlangsung
hanya sekitar lima menit, tapi akibat terpaan angin kencang tersebut,
puluhan bangunan hancur berantakan. Hanya dalam waktu sekejap,
puluhan rumah hancur. Dua gedung sekolah, yaitu SDN 4 Yosomulyo dan SDN 2
Yosomulyo, rusak disapu angin.
Bukan hanya itu, akibat sapuan angin
puting beliung tersebut, banyak pohon besar yang tumbang. Satu
pohon tampak tumbang ke tengah jalanraya sehingga arus lalu lintas
macet total beberapa saat. Gedung TK PGRI yang ada di Desa Yosomulyo.
Juga rusak. Sejak ada puting beliung, para siswa di sekolah ini masih
diliburkan.Jumlah siswanya di TK PGRI Yosomulyo ini ada 40 anak.
Karena sekolahnya belum selesai diperbaiki, maka proses belajar mengajar
dipindah ke balai dusun. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar