BANYUWANGI - Setelah Raperda Cagar Budaya diresmikan, Pemkab
Banyuwangi langsung melakukan langkah cepat dengan melakukan menggelar
pertemuan bersama budayawan dan pemerhati cagar budaya. Pertemuan itu
dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas, budayawan Hasnan Singodimayan,
Bambang Lukito dan Hasan Basri serta pemerhati cagar budaya Ika
Ningtyas.
Dalam pertemuan tersebut Bupati Anas mengatakan akan segera melakukan
beberapa langkah penataan cagar budaya yang ada di Banyuwangi. Salah
satunya dengan membuat peta arkeologi Banyuwangi. “Ada 286 situs cagar
budaya di Banyuwangi belum termasuk bangunan-bangunan bersejarah. Dengan
peta arkeologi akan memudahkan wisatawan untuk dapat mengetahui lokasi
cagar-cagar budaya,” kata Bupati Anas.
Selain membuat peta arkeologi, Pemkab juga berupaya mengumpulkan
benda-benda bersejarah yang ada di masyarakat. Tidak hanya berupa
benda, termasuk data-data bersejarah. “Kita sedang mengatur langkah
untuk itu, akan ada tim yang merumuskan. Termasuk pemberian reward
bagi masyarakat yang bersedia mengembalikan,” ujar Bupati.
Penandaan atau pembuatan ‘tetenger’ juga akan dilakukan di beberapa
lokasi cagar budaya. Sebab banyak benda-benda yang menjadi tetenger
rusak maupun diambil orang. “Salah satunya kita membuat penandaan di
Situs Macan Putih,” cetusnya.
Bupati melanjutkan dalam melakukan penataan, tidak hanya
memperhatikan aspek keberadaan bendanya namun juga aspek histografinya.
Yakni bagaimana mengisahkan cerita yang ada di balik benda atau situs
cagar budaya itu. “Sebuah situs cagar budaya menjadi menarik untuk
dikunjungi karena cerita yang dibawanya, nanti kisah-kisah ini harus
disosialisasikan dan wajib dikuasai oleh para tour guide,” ucap Bupati.
Penataan cagar budaya ini kata Bupati tidak hanya sebagai upaya
melestarikan nilai-nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan namun
sebagai langkah menyiapkan destinasi wisata baru bagi peminat sejarah.
“Ini sebagai alternatif wisata yang ada di Abnyuwangi. Kalau wisata alam
atau wisata buatan mungkin akan ada masa jenuhnya, namun pariwisata
sejarah telah terbukti di banyak negara tak pernah sepi dari
pengunjung,” pungkas Bupati.
sumber Banyuwangikab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar