Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Senin, 02 Januari 2017

WATU GEDEK WISATA YANG MENCOBA BANGKIT KEMBALIW

Mendengar nama Watu Gedek tentu untuk yang tumbuh besar di Banyuwangi era tahun 60an sampai 90an akan mengenal tempat ini. Tempat wisata alam yang berada di tengah hutan pinus wilayah KPH Banyuwangi barat tepatnya di Dusun Krajan Desa Jambewangi kec Sempu ini memang sangat menarik pada masanya, dimana belum banyak tempat wisata yang ditawarkan waktu itu. Namun kepupuleran Watu Gedek beransur sirna dan ditinggalkan pada ahir tahun 90an.
Namun kini tempat wisata alam ini beransur ansur naik kembali. Semenjak ditatanya kembali tempat ini oleh kelompok masyarakat yang sadar akan pentingnya pariwisata guna menunjang kehidupan ekonomi masyarakat sekitar. Joko salah satu masyarakat pengelola tempat ini mengatakan, "Kami ingin masyarakat sekitar sini sejahtera, dengan dibukanya kembali kawasan wisata Watu Gedek masyarakat bisa merasakan hasilnya, karena jika banyak wisatawan yang berkunjung orang jualan jelas makin ramai, walau baru sekitar sebulan tempat ini kami bersihkan dan tata ulang".  Joko juga menambahkan jika dibukanya kembali wisata watu gedek ini juga untuk ikut mengsukseskan program Bupati Banyuwangi dalam pengembangan ekowisata.
Ditanya soal kebersihan tempat Joko menambahkan "untuk sampah pengunjung kami sudah menyediakan beberapa kantong sampah ditempat tempat para pengunjung berjumpul, sedangkan untuk coretan cat semprot di beberapa tempat sengaja akan kami pilah bila ada tulisan-tulisan menunjukkan tahun tua sengaja akan kami buatkan semacam bingkai, seperti disana ada tulisan yang menunjukkan tahun 1968. Sedangkan untuk coretan baru akan kami usahakan untuk dihapus entah bagaimana caranya sembari memperluas areal tempat wisata ini seperti dulu lagi".
Sementara itu camat sempu mengatakan dalam kunjungannya ke watu gedek "pihak kecamatanakan membantu semaksimal mungkin dalam pengembangan patiwisata diwilayahnya. Semoga watu gedek bisa menjadi ikon wisata baru di wilayahnya".
Kedepannya warga sekitar berharap supaya ijin pengelolaan hutan poduksi jadi tempat wisata ini segera didapat dari pehutani sebagai pengelola KPH Banyuwangi Barat mengingat di tempat ini juga dekat dengan situs petilasan Rshi Markandia yang dikelola oleh balai besar purbakala Trowulan sehingga bisa dijadikan paket wisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung. (Azi)

Kamis, 26 Mei 2016

Kronologi penemuan pak satimin oleh ki darselo

ki Darselo dan pak Satimin
Berawal dari rasa kepedulian kepada sesama mengantarkan ki Darselo beserta rekannya dari kelompok masarakat Penjaga Gerbang Raung ikut melakukan penyisian di tempat hilangnya pak satimin yang dikabarkan hilang di culik wewe gombel di hutan clorotan dusun sidomulyo desa jambewangi kecamatan sempu sore kemarin (25/5). 
Setiba di dusun sidomulyo yang terletak di tengah hutan tersebut masih banyak warga yang berkumpul setelah melakukan penyusuran hutan untuk mencari pak satimin. Menurut warga sudah ada paranormal yang ikut mencari keberadaan pak satimin bahkan sang dukun yang tak lain adalah mbah suprat asal persen sempat mengatakan bahwa pak satimin sudah di bawa ke kraton jin di gunung Selo Jember. Tapi pernyataan mbah suprat tidak di terima begitu saja oleh ki Darselo dengan langsung menuju ke rumah pak satimin untuk meminta ijin kepada keluarga.
Saat malam hari kidarselo bersama rekannya pun menuju tempat hilangnya pak satimin dengan diantar keluarga dan beberapa warga untuk melakukan ritual mediumisasi dengan media pakaian dan salah seorang anggota keluarga sebagai medoanya. Tak ayal kejadian itu menarik ratusan warga yang tadinya sudah putus asa mencari mengerumuni ritual mediumisasi tersebut. Wargapun dibuat takut karena saat mediumisasi sempat terdengar suara suara aneh tapi rekan rekan ki daerselo meyakinkan warga untuk tetap tenang. Saat mediumi sasi tersebutlah ritunjukkan lokasi tempat pak satimin berada ,tapi katena minimnya peralatan dan kondisi yang gelap acara penyisiranpun dilakukan keesokan harinya (hari ini).
Pagi hariratusan warga sudah berkumpul di rumah pak satimin dengan di komandani perangkat dusun setempat wargapun kembali melakukan penelusuran lanjutan dan benar tak lama kemudian wargapun menemukan pak satimin duduk tertelungkup tak jauh dari lokasi ditemukannya sepeda berserta pakan ternak dan sabit milik pak satimin. Tangis haru pun tidak terelakkan dari keluarga dan warga. Dan tak ayal ki darselo pun di peluk oleh pihak keluarga dengan tangis bahagia
Saat di tanya ki darselo hanya mengatakan pak satimin yang kelelahan saat mencari pakan ternak berada dalam kondisi trans antar 2 dimensi dan mau gak mau kita harus akui bahwa dimensi lain itu memang ada jadi pada waktu di cari di tempat yang sama beberapa waktu lalu pak satimin tidak ditemukan.
Ki darselo hanya berpesan jangan mudah percaya omongan paranormal yang terkadang menyesatkan.

Kamis, 12 Mei 2016

Rabu, 11 Mei 2016

Pembalap Korea Juarai Etape 1 Tour de Ijen 5 pembalap Indonesia sukses masuk 10 besar.


Pembalap sepeda LX-IIBS Cycling Team asal Korea Selatan, Shin Donghyun, keluar sebagai yang tercepat di etape 1 Tour de Banyuwangi Ijen, di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 11 Mei 2016. Sedangkan 5 pembalap Indonesia sukses masuk 10 besar.
Start dari Waduk Sidodadi, Glenmore, Donghyun menempuh rute sejauh 171,4 kilometer dan sampai di garis finis dengan catatan waktu 3 jam, 50 menit, 20 detik. Berada tepat di belakangnya, ada pembalap asal China, Ma Guangdong dari Wisdom Hengxiang Cycling Team, yang hanya berselisih 2 detik dari Donghyun.
Sementara pembalap Indonesia yang memperkuat Custom Cycling Team, Rully Ibnu Faroka, harus puas di posisi 3. Posisi 4 ada Nouardianto Jamalidin dari Indonesian National Team.
Kemudian 2 pembalap dari Prima Indonesia, Abdullah Fatahillah, menempati posisi 6 dan Fathoni Muhammad di peringkat 7. Lalu, Abdul Sholeh dari Tim SKB menutup posisi 10 besar.
Adapun dua pembalap dari tim Jepang, Prades Benjamin, dan tim China, The Khing of Mountain, Wang Meiyin, yang semula diunggulkan ternyata tak bisa meraih hasil maksimal. Prades masuk finis di posisi 9, sedangkan Meiyin malah terdampar di peringkat 57.
ITdBI 2016 merupakan event Tur Asia yang dilaksanakan oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI). ITdBI kali ini merupakan yang kelima, dilaksanakan selama empat hari, Rabu-Sabtu, 11-14 Mei 2016.

sumber : viva

Raja Tanjakan Terinspirasi Nama Anak dari Banyuwangi

Banyuwangi - Event balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen resmi dibuka. Peresmian ditandai dengan pemukulan Jedor (alat tabuh khas Banyuwangi) Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas .
Peraih juara umum (yellow jersey) International Tour de Banyuwangi Ijen 2014 dan 2015, Peter Pouly dari Singha Infinite Singapura kembali mengikuti ajang balap sepeda ini. Peter menargetkan bisa mengulangi sukses menjadi pemenang dan menyabet Yellow Jersey seperti tahun lalu.
Sukses tersebut menjadi insiprasi Pouly memberikan nama bagi sang buah hati, Ijen Pouly."Saya akan berjuang dan kembali memenangi kompetisi ini. Harapan saya lomba ini hasilnya sama dengan tahun lalu, sampai-sampai anak saya, saya beri nama Ijen Pouly," kata Peter Pouly, Selasa (10/5/2016).
Sementara itu, di lain pihak, manajer Wisdom Hengxiang Cycling Team, Fuyu Li yang mengatakan timnya memasang target mendapatkan hasil terbaik di ITdBI dengan menyabet semua jersey. Minimal, timnya bisa menjadi raja tanjakan dikompetisi ini sebagaimana saat mereka berkompetisi di Tour de Langkawi, Malaysia.
"Cuaca disini panasnya sama dengan di Langkawi, ini bukan kendala yang besar. Kami optimis mendapat juara. Kami punya Wang Meiyin," ucap Fuyu Li.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, tahun ini ITdBI menyuguhkan rute baru yang sekaligus untuk mengenalkan destinasi wisata anyar Banyuwangi. Selain itu ITdBI tahun ini juga ditargetkan tetap meraih predikat excellence seperti tahun lalu.
ITdBI 2016 dihelat selama empat hari pada 11– 14 Mei 2016 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang pariwisata kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu.
Memasuki tahun kelima penyelenggaraan ITdBI, menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer. Meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen - gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena "Blue Fire"-nya.
"Kuncinya adalah safety dimana keamanan pembalap selama lomba menjadi yang utama. Untuk mewujudkan hal ini kami menjaga kekompakkan dengan semua pihak yang terlibat di even ini mulai seluruh official, kepolisian, Satpol PP dan tim kesehatan," tutur Bupati yang akrab disapa Anas.
Bupati Anas juga menjelaskan bahwa event balap sepeda 2.2 yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini diikuti para pebalap dari 21 negara, yaitu Spanyol, Italia, San Marino, Uni Emirat Arab, Kenya, Jepang, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea, Cina, Laos, dan Indonesia.
Penilaian UCI terhadap event ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.
"Menurut UCI, ITdBI ini sudah masuk 7 kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia. Ini mendorong kami untuk lebih detail dalam setiap pelaksanaannya. Dan kami setiap tahun selalu mencoba u tuk memberikan warna baru pada balap sepeda ITdBI ini," ujar Anas.
Seremonial pembukaan ITdBI dibuka oleh Ketua Issi Pusat Raja Sapta Oktohari, Kabid Promosi Dalam Negeri Kementrian Pariwisata, Hendri Kamoza.
Pembukaan tersebut juga menjadi ajang perkenalan tim peserta ITdBI 2016. Tahun ini, sebanyak 99 pembalap dari 21 negara ambil bagian pada even balap sepeda 2.2 ini. Mereka tergabung dalam 14 tim mancanegara dan 6 tim dalam negeri.
Sebagian tim telah ambil bagian tahun lalu seperti Singha Infinite Singapura, Trengganu Cycling Team Malaysia, 7 Eleven Filipina, Ukyo Cycling Team Jepang, Pegassus, dan KFC.
Sedangkan, terdapat 6 tim debutan di ajang ini. Tim tersebut antara lain: Tim Kenya Down Under dari Kenya, Kinan Cycling Team dari Jepang, Wisdom Henxiang Cycling Team Tiongkok, Black Inc Cycling Team Laos, Geumsam Insam Celo, Korea.



sumber: liputan6