Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Jumat, 31 Oktober 2014

Hutan Gunung Merapi di Banyuwangi Terbakar

photo: ilustrasi
Banyuwangi - Kawasan hutan di dataran tinggi Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali terbakar. Kebakaran kali ini berada di hutan lereng timur Gunung Merapi (2.800 mdpl). Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Jawa Timur, Pujiadi, mengatakan kebakaran tersebut terjadi sejak Kamis malam kemarin. "Sampai hari ini masih terbakar," ujar Pujiadi, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Pujiadi, belum diketahui luasan hutan yang terbakar. Petugas BKSDA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi saat ini masih memetakan titik api. Namun Pujiadi memastikan bahwa hutan yang terbakar itu di luar lahan seluas 150 hektare yang terbakar pada pertengahan Oktober lalu. Kawasan hutan di dataran tinggi Ijen seluas 2.560 hektare.

Adapun Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Eko Suprapto menjelaskan, hingga pukul 12.00 WIB, terdeteksi delapan titik api yang terpencar. Titik api itu berada di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut sehingga sulit terjangkau oleh petugas. "Lokasinya terjal," katanya.

Menurut Eko, kebakaran hutan masih berada di 10 kilometer dari permukiman di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro. Saat ini ada 15 petugas yang masih memetakan lokasi kebakaran. "Kami belum bisa melakukan pemadaman karena lokasinya sulit," ujarnya.

tempo

Kejaksaan Banyuwangi Panggil Kemenpera

Banyuwangi - Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, akan memanggil Kementerian Perumahan Rakyat terkait dengan kasus korupsi dana bedah rumah warga miskin dari APBD 2013. "Kami periksa Kamis pekan depan," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Banyuwangi Paulus Agung Widaryanto, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Paulus, pejabat Kemenpera diperiksa untuk menggali mekanisme pencairan dana bedah rumah dari APBN kepada penerima bantuan. Keterangan Kemenpera itu nanti akan digunakan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan dua tersangka dugaan korupsi dana bedah rumah.

Kejaksaan telah menetapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapepam) Anggrid Mardjoko dan Ketua Tim Pendamping Masyarakat Desa Banjarsari Sulihyono sebagai tersangka. Kedua tersangka diduga kuat menikmati Rp 400 juta dari total anggaran sebesar Rp 975 juta.

Kementerian Perumahan Rakyat tahun ini memperketat pencairan dana bedah rumah miskin yang anggarannya sebesar Rp 5,6 miliar. Ada 747 warga miskin yang mendapatkan bantuan tersebut, masing-masing menerima Rp 7,5 juta.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM) Suyanto Waspo Tondo mengatakan pengetatan yang dilakukan seperti meminta BRI memotret penerima bantuan yang mencairkan uang. Kemudian, uang yang dicairkan tersebut harus langsung ditransfer kembali ke rekening pemilik toko bangunan. "Penunjukan toko bangunan harus disepakati seluruh penerima bantuan," ujarnya.

Tim pendamping yang telah ditunjuk Kemenpera, Suyanto melanjutkan, dilarang memegang buku rekening milik penerima bantuan. Ini berbeda dengan tahun lalu. Ketika itu, tim pendamping leluasa meminta buku rekening.

Selain itu, BPM telah meminta semua kepala desa dan tim pendamping untuk menandatangani pakta integritas. "Tujuannya agar mereka tak korupsi dan ikut mengawasi program," kata Suyanto.

tempo

Senin, 27 Oktober 2014

Jatmiko dan Alsyahallah Winoza Jebeng-Thulik Banyuwangi 2014

BANYUWANGI – Tuntas sudah pagelaran pemilihan jebeng-Thulik Banyuwangi. Setelah melalui penilaian yang cukup alot. akhirnya terpilih pemenangnya. Thulik 2014 di menangkan Jatmiko, Sedangkan jebeng di sabet oleh Aisyahallah Winoza. grand final jebeng-thulik ini di helat dalam malam penghargaan di Gesibu Sabtu malam kemarin (26/10). Ragngkaian seleksi di awali pada bulan Oktober 2014 lalu.
Dimana mereka harus melewati lima tahap seleksi untuk dinobatkan menjadi Duta Banyuwangi 2014 yang baru. Penilaian pemenang dilakukkan oleh tim juri. Para finalis mengikuti karantina, pra karantina dan juga pada saat acara grand final. Dalam malam penghargaan jebeng-thulik kemarin Bumi Banyuwangi. Alhamdulillah Bupati turut hadir bersama istri. yang cukup spesial, para duta wisata dari berbagai kota sejawa Timur juga hadir.
Acara grand final diawali dengan tarian Jejer gandrung. Selanjutnya para finalis satu per satu memasuki area panggung. Setelah seluruh finalis memasuki panggung. sepuluh finalis tersebut diwisuda atau biasa disebut meras. Para finalis juga diberi kesempatan untuk sungkem kepada emak bapak. Sebelum acara malam penghargaan seluruh finalis juga diarak keliling kota dengan menggunakan dokar.
Selanjutnya Bupati Abdullah Azwar Anas berkesempatan memberikan sambutan. pilih nantinya lebih mengedepankan mental. pengetahuan dan pengalaman daripada penampilan luar. “ibarat handphone casing masih bisa di beli di mana saja dan bisa diganti kapan pun, tapi untuk software handphone tersebut tidak bisa diganti, maka dari itu mental, pengetahuan dan pengalaman lebih penting.
Jebeng-Thulik tahun ini saya harap bisa menjadi salesman Banyuwangi untuk ke depannya,” ujar Anas. Selanjutnya sepuluh finalis di beri kesempatan memilih kupon yang berisi sebuah pertanyaan. Dimana setiap pertanyaan yang disiapkan oleh panitia tersebut berisi tentang pengetahuan mengenai Banyuwangi. Para finalis harus bisa menjawab pertanyaan dengan durasi waktu menggunakan Bahasa Inggris dan juga Bahasa Indonesia. Di akhir sesi, akhirnya terpillhlah pemenangnya. Untuk jebeng diraih wioza, sedangkan thulik diraih Jamtiko.

(radar)

Senin, 20 Oktober 2014

Gara-Gara Selfie, Destinasi Wisata di Banyuwangi Kian Diminati

Banyuwangi Peran media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram turut membantu Pemkab Banyuwangi mempromosikan wisata.Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin banyak dikunjungi wisatawan. Hal ini tak terlepas dari peran media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram, terutama berkat tren selfie (foto diri yang diambil diri sendiri).

"Banyak yang berkunjung ke destinasi wisata Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Plengkung, Pulau Tabuhan, dan Teluk Hijau," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela-sela pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), Sabtu (18/10/2014).

"Mereka selfie di sana lalu diunggah di media sosial. Teman atau follower-nya ikut lihat dan tertarik datang ke Banyuwangi. Pernah saya jumpa wisatawan dari Singapura yang datang ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu destinasi wisata itu dari foto di Instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," tambah Anas.

Selain tempat wisata, kuliner khas Banyuwangi juga diminati berkat banyaknya masyarakat yang berfoto ria di media sosial sesaat sebelum menikmatinya, seperti rujak soto, nasi tempong, maupun pecel rawon.

"Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak, atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara seperti yang ada di Banyuwangi," tutur bupati berusia 41 tahun itu.

Dengan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, Facebook sebanyak 69 juta pengguna, atau Path lebih dari 4 juta pengguna; media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi. "Kami ingin membangun conversation positif tentang pariwisata Banyuwangi, termasuk dari event-event yang kami gelar seperti balap sepeda, selancar, karnaval etnik, atau jazz pantai yang semuanya masuk rangkaian Banyuwangi Festival," papar Anas.

Anas menyadari era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi kemajuan teknologi, khususnya internet. Karena itu, model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi. Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android yang diberi nama "Banyuwangi Tourism".

Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, restoran, serta pusat kuliner, penginapan, kontak pemandu wisata, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan wisatawan, seperti kantor polisi, puskesmas, dan rumah sakit.

Tentu saja, sambung Anas, model pemasaran lain seperti bekerja sama dengan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata juga dilakukan. Kehadiran bandara yang diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap hari juga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.

Berkat sejumlah strategi itulah, kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat. "Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus 3 juta orang, naik sekitar 200% dibanding tahun lalu," ujarnya. "Sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang, naik lebih dari 100% dibanding tahun lalu. Ini nantinya berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel."

liputan6

Tour de Banyuwangi Dinilai Alami Peningkatan

Banyuwangi : Komisaris Internasional Persatuan Balap Sepeda Dunia (UCI), Jamaludin Mahmood, mengatakan, kualitas penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen meningkat dibandingkan tahun lalu. "Ada sedikit peningkatan," kata dia d Banyuwangi, Ahad, 19 Oktober 2014.

Peningkatan itu, kata Jamaludin, terletak pada pembalap dan tim-tim yang ikut berkompetisi. Pembalap terbaik Asia seperti Mirsamad Pourseyedi Golakhoir, Ghader Mizbani, dan Amir Zargari yang seluruhnya berasal dari Iran ikut berlaga di kejuaraan ini.

Meski dinobatkan sebagai pembalap terbaik Asia, kata Jamaludin, nyatanya pembalap Iran kali ini harus takluk dengan pembalap Singha Thailand. Ini menunjukkan bahwa tanjakan di lereng Gunung Ijen yang terkenal berat hanya bisa ditaklukan oleh pembalap-pemlap handal. "Yang bisa menaklukan tanjakan Ijen, berarti dia lebih baik dari pembalap Iran," kata Jamal, yang juga Race Director Tour de Banyuwangi.

Jamaludin menyebut lereng Gunung Ijen adalah "Ratu Medan Tanjakan" yang setara dengan medan tanjakan di Tour de Langkawi. "Tak sembarangan pembalap bisa menaiki Ijen," kata dia.

Jamal juga mengapresiasi munculnya pembalap Indonesia, Rastra Patria, yang berhasil menjadi juara sebagai sprinter terbaik. Menurutnya, potensi pembalap Indonesia sangat besar untuk bisa bersaing dengan tim asing. Hanya saja kebanyakan tim Indonesia kesulitan pendanaan. (

Berikut ini perolehan akhir International Tour de Banyuwangi Ijen 2014:

Klasifikasi Raja Tanjakan
1. Peter Pouly (Singha Infinite-Thailand)
2. Hossein Askari (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Amir Zargari (Pishgaman Yazd-Iran)

Klasifikasi Sprinter Terbaik
1. Rastra Patria (Pegasus Cycling Team - Indonesia)
2. Arvin Moazemi Gcudarzi (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Vazquez Angel De Julian (Team 7 Eleven Roadbike-Filipina)

Klasifikasi Individu
1. Peter Pouly (Singha Infinite-Thailand)
2. Hossein Askari (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Amir Zargari (Pishgaman Yazd-Iran)

Klasifikasi Tim
1. Tabriz Petrochemical-Iran
2. Pishgaman Yazd-Iran
3. Tabriz Shahrdari Ranking-Iran

tempo

Minggu, 19 Oktober 2014

Warga Banyuwangi Temukan Penampakan Putri Duyung Saat Belah Batu Akik



photo by detik
Banyuwangi - Seorang pengrajin batu akik dan permata membuat geger. Awad (25) warga Jalan Bunyuwangi No 50 Kelurahan Lateng, Banyuwangi, menemukan gambar menyerupai putri duyung dengan kaki bersisik seperti ikan, saat memproses batu bongkahan untuk menjadi akik.

"Baru dibelah, batu tersebut muncul gambar‎ itu. Saya heran ini kali kedua saya ketemu gambar seperti ini," ujar Awad kepada detikcom di rumahnya, Minggu (19/10/2014).

Alhasil, Awad tidak berani meneruskan proses pemotongan batu mentah tersebut. Bahkan saking takutnya Awad menceritakan kejadian ini kepada keluarga dan teman temannya, hingga akhirnya berita tersebut ramai di kalangan warga sekitar.

"Ini sudah yang kedua kali saya mengalami hal seperti ini. Yang pertama saat membelah batu ada gambar orang bersurban, yang kedua ini ada gambar sesosok putri duyung dengan kaki bersisik," ujarnya.

Berkembangnya kabar tersebut akhirnya galeri "Kolang Kaling" miliknya setiap hari ramai dikunjungi orang baik dalam kota maupun luar kota.

"Saya ini heran kok sering mengalami kejadian seperti ini, padahal niat saya hanya memproses batu mentah dan dijadikan batu akik agar bisa dijual menjadi permata," ujar Awad heran.

Sementara dari kejadian ini, batu bongkahan yang akan diproses menjadi batu akik tersebut telah banyak ditawar kolektor batu. "Batu ini sudah ditawar kolektor dari Bali seharga Rp 25 juta," ujar Awad.
   
photo by detik

detik


Pouly Juara, Tabriz Pertahankan Gelar Tour de Banyuwangi

Banyuwangi - Meski hanya finish di posisi ke-44 pada etape keempat International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Minggu (1?/10/2014) sore ini, Peter Pouly berhasil mengunci gelar juara kategori pembalap. Sedangkan untuk kategori tim, diraih Tabriz Petrochemical Team.

Dalam klasemen individual, pembalap asal tim Singha Infinite ini duduk di posisi pertama. Ia mengungguli duet pembalap asal tim Pishgaman Yazd Iran, Hossein Askari dan Amir Zargari. Askari terkait 55 detik dibelakang Pouly. Sedangkan Zargari terkaut 1 menit dan 46 detik di belakang pembalap asal Perancis tersebut.

"Hari ini kami hanya berusaha untuk bermain baik dan mengamankan gelar Peter. Kami kehilangan satu pembalap kemarin. Sehingga kami hanya turun dengan empat pembalap. Jadi kami bekerja 110 persen hari ini," ucap Wisut Kasiyaphat, manajer Singha Infinite Cycling Team.

Sementara itu, keberhasilan Mehdi Sohrabi sebagai pemenang etape keempat mengantarkan Tabriz Petrochemical Team mempertahankan gelar juara untuk kategori tim di ITdBI 2014. Tabriz mengungguli dua tim asal Iran lainnya, Pishgaman Yazd Cycling Team dan Tabriz Shahdari Ranking (TSR) Continental Team.

"Tahun ini, kami tak terlalu baik disini. Kemarin pembalap saya tidak menang. Saya nggak tahu kenapa. Mungkin kami tidak beruntung," terang manajer Tabriz, Ahad Kazemi Sarai. Kazemi berjanji bahwa Tabriz akan tampil lebih pada penyelenggaraan ITdBI tahun depan.

"Banyak race tahun ini. Mungkin pembalap saya kelelahan. Tahun depan, kami akan lebih kuat datang kesini. Kami akan balas dendam," tutup pria berhidung mancung ini.

berita jatim

Pembalap Iran Rebut Etape Pamungkas Tour de Banyuwangi

Banyuwangi - Etape pamungkas International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Minggu (1?/10/2014) sore ini akhirnya menjadi milik Mehdi Sohrabi, pembalap asal Tabriz Petrochemical Team Iran. Mehdi sukses menyingkirkan para pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team yang mendominasi sejak awal lomba.

Mehdi mencatatkan waktu 3 jam, 10 menit dan 34 detik. Catatan waktu yang sama juga dicapai peringkat kedua Eduard Prades Reverter dari Matrix Powertag Jepang dan Shimpei Fukuda asal tim Aisan Racing Team.

Pada awal balapan, para pembalap masih berkumpul dalam satu rombongan besar. Tapi selang beberapa putaran berikutnya, pembalap mulai terpecah. Rombongan pertama berisi belasan pembalap. Sementara jumlah lebih banyak bergabung di rombongan besar yang menguntit di belakangnya.

Mulai intermediate sprint pertama di KM ke-54.71 hingga sprint ketiga di KM ke-97.61, pembalap-pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team masih memimpin rombongan pertama. Hossein Askari dan Arvin Moazemi Gordazi secara bergantian berada di barisan terdepan. Tapi pada dua putaran terakhir, komposisi pembalap berubah total.

Rombongan besar berhasil menangkap grup kecil yang memimpin di depan. Seluruh pembalap akhirnya tergabung dalam grup besar dan masuk ke finish secara bersamaan. Sohrabi dinyatakan sebagai tercepat di etape ini.

Etape keempat sekaligus terakhir di balapan ini mengambil start di Kalibaru dan finish di depan kantor bupati Banyuwangi. Etape keempat memiliki panjang 140.5 kilometer. Sejak KM ke-54, para pembalap langsung menghadapi lintasan criterium. Mereka memutari kantor bupati sebanyak 12 kali.

berita jatim

Sabtu, 18 Oktober 2014

HASIL KLASEMEN ETAPE III INTERNATIONAL TOUR DE BANYUWANGI IJEN

FULL RESULT

Ada Unsur Lucky dalam Kemenangan Pouly

Banyuwangi - Sukses Peter Pouly menjadi pemenang di etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Sabtu (18/10/2014) sore ini, memiliki unsur keberuntungan. Mengapa?

Menurut cerita Pouly kepada awak media, sebenarnya ada satu pembalap Iran yang memimpin balapan sejak 10 kilometer menjelang garis finish. Pembalap tersebut adalah Hossein Askari. Sedangkan Pouly di urutan kedua.

Tapi pada 2 kilometer menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama. Pembalap asal Perancis ini akhirnya keluar sebagai pemenang etape ketiga sekaligus terpanjang di event ini.

"Saat itu saya tekankan pada diri saya bahwa saya bisa. Saya harus maju dan melaju," ucap Pouly usai balapan. Ini adalah kali pertama Pouly mengikuti event balap sepeda internasional di Banyuwangi. Gelar di etape ketiga ITdBI ini menjadi yang pertama untuk tim anyarnya, Singha Infinite Thailand.

"Saya terima kasih ke tim, keluarga dan sponsor atas dukungan mereka kepada saya," terang Pouly. Ia juga memuji lintasan di etape kedua ini. "Ini gunung yang bagus. Saya suka gunung," puji Pouly. Menurutnya, lintasan di etape ketiga mirip dengan rute dari Geneva ke Nice.


berita jatim

Kangkangi Pembalap Iran, Pouly Juara Etape Neraka

Banyuwangi - Kejutan terjadi apda etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Sabtu (18/10/2014) sore ini. Pembalap Perancis yang tergabung dalam Singha Infinite Cycling Team Thailand, Peter Pouly keluar sebagai pemenang. Pouly menyisihkan pembalap-pembalap Iran yang dikenal sebagai raja tanjakan.

Pouly menyelesaikan etape sepanjang 201.7 Km dari Muncar menuju Ijen Crater dengan catatan waktu 6 jam, 13 menit dan 58 detik. Pouly meninggalkan dua pembalap Iran asal tim Pishgaman Yazd, Hossein Askari dan Amir Zargari.  Askari tertinggal 51 detik di belakang Pouly. Sedangkan Zargari terpaut 1 menit dan 40 detik.

Pada awal balapan, para pembalap melintasi jalur flat yang cukup panjang dan berkelok-kelok, mulai Muncar hingga Stail. Melewati kawasan pedesaan dan hamparan sawah nan hijau, para pembalap disambut antusiasme masyarakat yang sangat ramai memenuhi sisi-sisi jalan. Ketika memasuki kawasan Tegalsari, pembalap dari tim Polygon Sweet Nice (PSN) sempat membuat gertakan. Tapi langsung ditangkap oleh rombongan besar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pembalap Tabriz Petrochemical Team memimpin rombongan besar. Mensejajarkan seluruh pembalapnya di depan, Tabriz seolah membuat tembok pertahanan yang sukar ditembus oleh tim-tim lain. Usai intermediate sprint pertama di Pasar Genteng (KM 33.25), hingga tanjakan King of Mountain (KOM) pertama di Sragi, formasi pembalap masih tidak berubah. Mereka masih tergabung di rombongan besar.

Jarak yang sangat panjang membuat para pembalap memilih bermain aman. Bahkan selepas intermediate sprint kedua di daerah Muncar (KM 92.26), seluruh pembalap tetap di rombongan besar. Hingga memasuki KM 142.19 di wilayah Segobang, tak ada satupun pembalap yang melakukan break away. Mereka tetap menggerombol dalam rombongan besar.

Tabriz masih mempertahankan strateginya, yakni menempatkan seluruh pembalapnya di barisan terdepan. Alhasil mereka lah yang mengontrol ritme balapan dengan kecepatan rata-rata mencapai 35 km/jam. Jalan yang panjang dan banyak tanjakan dan turunan di Segobang-Licin-Glagah membuat banyak pembalap tumbang karena harus mendapat penanganan mekanis.

Balapan akhirnya hidup pada 35 kilometer menjelang garis finish. Kali ini tim Aisan mulai berani mendobrak barikade Tabriz. Selang 10 kilometer setelahnya giliran Pishgaman Yazd yang berani menganggu Tabriz. Dua tim asal Iran dan satu tim Jepang itu mulai berancang-ancang menjelang tanjakan KOM 2 di daerah Licin.

Selepas KOM 2, Aisan temani Tabriz memimpin lomba. Satu pembalap 7 Eleven Roadbike, Edgar Nieto juga masuk dalam persaingan. Medan yang mulai menanjak membuat para leader akhirnya ditangkap grup besar. Pembalap Tabriz, Amir Kolahdozhagh membuat melakukan break away sejak 15 kilometer menjelang finish. Hingga 5 kilometer setelahnya, Kolahdozhagh masih memimpin dengan gap lebih dari satu menit.

Sejak 10 kilometer menjelang finish pula, rombongan besar mulai terpecah. Ada rombongan kecil di belakang Kolahdozhagh. Rombongan pertama diisi tiga pembalap Iran, Ghader Mizbani, Amir Zargari dan Hossein Askari. Serta Peter Pouly dari Perancis. Sedangkan di rombongan kecil kedua diisi empat pembalap. Salah satunya runner up musim lalu, Hideto Nakane (Aisan)

Semakin dekat ke garis finish maka semakin berat pula hambatan yang dihadapi oleh para pembalap. Satu persatu pembalap yang awalnya memimpin akhirnya mundur teratur. Pada 5 kilometer menjelang finish, tersisa empat pembalap yang bersaing, yakni Pouly, Askari, Zargari dan Kolahdozhagh. Sejatinya Askari lah yang memimpin balapan. Sedangkan Pouly di urutan kedua.

Sial, 2 kilometer menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama.

berita jatim

Media Sosial Bikin Destinasi Kian Diminati Wisatawan

BANYUWANGI - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu faktor pengungkitnya, menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, adalah dampak dari media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram, terutama berkat tren selfie.
"Banyak yang berkunjung ke destinasi wisata Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Plengkung, Pulau Tabuhan, dan Teluk Hijau. Mereka selfie di sana lalu di-upload di media sosial. Teman atau follower-nya ikut lihat dan tertarik datang ke Banyuwangi. Pernah saya jumpa wisatawan dari Singapura yang datang ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu destinasi wisata itu dari foto di Instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," ujar Anas di sela-sela pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), Sabtu (18/10).
Selain tempat wisata, kuliner khas Banyuwangi juga diminati berkat banyaknya masyarakat yang berfoto ria di media sosial sesaat sebelum menikmati kuliner Banyuwangi, seperti rujak soto, nasi tempong, maupun pecel rawon. "Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak, atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara seperti yang ada di Banyuwangi," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Dengan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, Facebook sebanyak 69 juta pengguna, atau Path lebih dari 4 juta pengguna; media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi. "Kami ingin membangun conversation positif tentang pariwisata Banyuwangi, termasuk dari event-event yang kami gelar seperti balap sepeda, selancar, karnaval etnik, atau jazz pantai yang semuanya masuk rangkaian Banyuwangi Festival," papar Anas.
Anas menyadari, era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya internet. Karena itulah, model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi. Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android yang diberi nama "Banyuwangi Tourism".
Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, restoran dan pusat kuliner, penginapan, kontak pemandu wisata, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan wisatawan, seperti kantor polisi, puskesmas, serta rumah sakit.
Tentu saja, sambung Anas, model pemasaran lain seperti bekerja sama dengan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata juga dilakukan. Kehadiran bandara yang diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap hari juga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.
Berkat sejumlah strategi itulah, kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat. "Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus 3 juta orang, naik sekitar 200% dibanding tahun lalu. Sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang, naik lebih dari 100% dibanding tahun lalu. Ini nantinya berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel," kata dia. 

Hari ini, Etape III Menjadi Etape Penetuan dan Neraka Bagi pembalap

Lomba balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen hari ketiga, Sabtu (18/10/2014) hari ini, disebut sebagai etape neraka sekaligus penentuan.
Etape III yang akan mengambil start di Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, kawasan wisata Gunung Ijen akan menjadi ruter terpanjang yakni 201,7 kilometer.
Selain terpanjang, etape III akan menjadi etape terberat karena berupa medan tanjakan panjang. Bahkan pada beberapa bagian, tanjakan yang dilalui masuk dalam kategori hors class atau super ekstrim.
"Seperti diketahui Selisih waktu di etape I dan II cukup tipis, dan selisih ini bisa menjadi lebar di etape III yang akhirnya bisa menjadi penentu juara," papar Guntur Priambodo, Chairman ITdBI, Jumat (17/10/2014).
Selisih waktu pemegang yellow jersey atau pimpinan perlombaan perseorangan dengan urutan dua atau tiga hingga etape II memang sangat tipis.
Rasta Patria, pemegang yellow jersey dari tim Pegasus Continental Cycling Team hanya unggul 16 detik dengan pebalap urutan dua dan tiga, Marcelo Felipe (tim 7 Eleven Philipina) dan Agung Ali Shabana (Banyuwangi Race Cycling Club).
"Di etape III nanti, para jagoan tanjakan dari Asia dan Indonesia sangat mungkin akan unggul dengan selisih waktu yang lebar dan menggeser posisi yang ada," lanjut Guntur.
Sementara itu juara tahun lalu, pebalap Mirsamad Pourseyedigolakhair dari Tabriz Petrochemical, Iran yang hingga etape II belum menunjukkan kekuatannya merasa yakin bisa berbicara banyak di Etape III nanti.
Selain berbicara mengenai peluangnya, Mirsamad juga berbicara mengenai peluang timnya untuk mengubah peta persaingan.
"Saya mengincar etape III yang merupakan etape pegunungan. Saya sudah tiga kali lomba disini dan saya memang mempersiapkan diri untuk rute besok," ucapnya.
"Tim kami juga ada (Ghader) Mizbani yang jago tanjakan. Jadi kami masih punya peluang."
Keyakinan juga ditunjukkan tim Puslatda Jawa Timur yang hingga etape II menempatkan pebalap Herwin Jaya sebagai raja tanjakan atau King of Mountain.
"Besok akan menjadi balapan yang paling berat tapi kami tetap punya keyakinan selama tim bekerja keras dan kompak," ucap Herwin yang pada balapan besok akan menggenakan polkadot jersey sebagai penanda raja tanjakan.

tribun

Ini Dia Raja Etape Kedua ITdBI

Banyuwangi - Patria Rastra merajai etape kedua balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Jumat (17/10/2014). Pembalap dari Pegasus Continental Cycling Team mengaku sebenarnya tak menargetkan juara pada etape ini.

"Sebenarnya saya hanya ingin mengambil poin sprint, tapi ternyata ada kesempatan jadi juara, 25 kilometer sebelum finis saya unggul 2 menit dari rombongan," kata Patria usai menyentuh garis finis.

Patria mengaku keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan rekan setimnya. "Ini juga atas support teman satu tim, mas Tonton Susanto. 25 kilometer menjelang finis kami sudah di depan dan satu kilometer jelang finis kami terus menambah kecepatan," tambahnya.

Hasil balapan ini memastikan Partria meraih kaus kuning atau yellow jersey sebagai pemimpin di klasemen. Tak hanya itu, dia juga berhak memakai green jersey sebagai raja sprint. Ini adalah kali kedua Patria meraih green jersey setelah di etape pertama.

Selain itu, Patria juga mendapat red white jersey sebagai yang terbaik untuk klasifikasi pembalap Indonesia.

"Bersyukur bisa juara di etape ini. Besok, di stage penentuan saya akan mempertahankan yellow jersey tentunya dengan beberapa persiapan untuk menghadapi rute yang panjang dan tanjakan lereng Ijen," ucap Patria.

Kamis, 16 Oktober 2014

Pebalap Jepang Menangi Etape I

Banyuwangi - Etape pertama International Tour de Banyuwangi Ijen 2014 telah rampung. Keluar sebagai pemenang adalah pebalap Jepang, Takei Kyosuke.

Menempuh jarak 180,78 km, dari Pendopo Kabupaten Banyuwangi hingga finis di Pulau Merah, Kamis (16/10/2014), Kyosuke menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4 jam 54 menit 18 detik.

Ia ditempel ketat oleh pebalap asal Jawa Timur, Nandra Eko Wahyudi, yang tampil sebagai runner-up. Nandra hanya terpaut 12 detik dari sang juara. Juara ketiga juga atlet Jepang, Fukuda Shimpei, dengan waktu 4:55:13.

Selain jersey merah-putih sebagai Indonesia best classification rider yang diraih Nandra, dua kategori terbaik lain juga direbut atlet-atlet Indonesia. Herwin Jaya berhak memakai jersey polkadot sebagai raja tanjakan; Rastra Patria menyandang green jersey sebagai raja sprint.

Seusai memenangi lomba, Kyosuke yang memperkuat tim Singha Infinite Cycling (Thailand), tampak terharu dan tak kuasa menitikkan air mata.

"Amazing. Saya sangat bahagia," ucapnya singkat sambil menahan tangis.

Besok lomba memasuki etape kedua yang merupakan rute flat, para pebalap akan menempuh jarak 100 kilometer. Para peserta akan melintasi jalanan di kawasan sisi Selatan Banyuwangi. Melintasi sawah, dan sungai yang berkelok-kelok sepanjang jalan, tepatnya sungai Kebondalem - Bangorejo.




detik

Senin, 13 Oktober 2014

DAFTAR NAMA BUPATI BANYUWANGI

Sebagai orang Banyuwangi hendaklah kita tahu siapa saja nama nama bupati yang pernah menjabat di banyuwangi, berikut saya tulis nama nama bupati banyuwangi.

DAFTAR NAMA BUPATI BANYUWANGI
1 Temenggung Wiroguno I alias Mas Alit 1773-1782
2 Temenggung Wiroguno II alias Mas Talib 1782-1818    
3 Temenggung Surenggrono 1818-1832    
4 RT. Wiryo Adi Danuningrat 1832-1867    
5 RT. Pringgokusumo 1867 -1881    
6 RT. Aryo Sugondo 1881-1888    
7 RT. Astro Kusumo 1888 -1889    
8 RT. Surenggono 1889 -1905    
9 RT. Kusumonegoro 1905 -1910    
10 RT. Notodiningrat 1910-1920    
11 R. Ahmad Noto Adi Suryo 1920-1930    
12 R. Murtajab 1930 -1935    
13 R. Ahmad Prastika 1935 -1942    
14 R. Oesman Soemodinoto 1942 -1947
15 R. Ahmad Kusumo Negoro     1947 -1949    
16 R. Moch. Sachrawisetio Abiwinoto 1949-1949    
17 Sukarbi 1949-1950    
18 R. Oesman Soemodinoto 1950-1955
19 Soegito Noto Soegito 1955-1965
20 Soewarso Kanapi, S.H. 1965-1966
21 Letkol (Purn.) Djoko Supaat Slamet 1966 -1978    
22 Soesilo Suharto, S.H     1978 -1983    
23 S. Djoko Wasito 1983-1988    
24 Harwin Wasisto 1988 -1991    
25 Kol Pol. (Purn) HT. Purnomo Sidik 1991-2001    
26 Ir. Samsul Hadi 2001-2005    
27 Ratna Ani Lestari, S.E 2005 -2010    
28 Abdullah Azwar Anas 2010- kini

Senin, 06 Oktober 2014

Pembunuh dan Pemerkosa Bocah SD Ditemukan Gantung Diri di Lapas Banyuwangi

Banyuwangi - Seorang kakek pelaku pembunuh dan pemerkosa bocah SD kelas 6 yang ditangkap akhir September lalu, Juni Hariyanto (61), warga Banyuwangi ditemukan petugas tewas bunuh diri di kamar mandi Lapas Banyuwangi, Senin (6/10/2014).

Kakek yang nekat meracuni Desi Lupita Sari, bocah berumur sebaya dengan cucunya ini, gantung diri menggunakan robekan kain yang diikat menjulur dari atap kamar mandi Lapas.

"Sekitar jam 5 subuh ditemukan tewas di dalam kamar mandi lapas. Posisinya masih terikat kain yang dirobek," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banyuwangi Marlik Subiyanto seperti dikutip dari detikcom

Peristiwa ini oleh petugas lapas yang berjaga, sambung Marlik, diteruskan ke tim identifikasi Polres Banyuwangi. Dan untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, kini jenazahnya dibawa ke RSUD Blambangan.

"Setelah diidentifikasi polisi, mayatnya dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Mengaku terlalu sayang dan takut kehilangan, ‎Juni Hariyanto (61), warga Banyuwangi, tega membunuh seorang bocah SD kelas 6. Korbannya adalah Desi Lupita Sari, tetangga pelaku.

Korban berusia 12 tahun ini sempat diperkosa dan kemudian diberi onde-onde yang sudag diberi racun tikus, setelah itu kepalanya dipukul agar meninggal. Kepada penyidik, Juni Haryanto mengaku tidak menyesal sudah membunuh korban. Pelaku sempat meringkuk di Mapolsek Muncar.

EXPLORING BANYUWANGI

Wisata adalah salah satu yang menjadi andalan Kabupaten Banyuwangi, kabupaten ujung timur p.jawa ini mencoba mengenalkan budaya dan wisata ke mata internasional, dengan berbagai agendarutin mulai dari Pulau merah International Surving Conpetitin pada bulan mei dan di Ahirirefernsi ahir tahun pada malam tahun baru yuk seperti apa bukunya silahkan downlod pada link berikut
exploring banyuwangi pdf