Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Jumat, 28 Februari 2014

Ratusan Personel Keamanan Siap Amankan Laga Persahabatan Persewangi VS Timnas U 19


BANYUWANGI –  Ratusan personel keamanan telah disiapkan untuk pengamanan selama laga persahabatan Persewangi VS Timnas U 19, Senin besok (3/3). Meski pertandingan kali ini hanya laga persahabatan, namun antisipasi terhadap keadaan di luar kendali tetap dilakukan.
Personel keamanan yang akan menjaga laga antara Persewangi VS Timnas U 19 terdiri atas tim gabungan yang terdiri atas 350 orang polisi, 50 marinir, 100 personel Satpol PP dan  25 orang petugas Dinas Perhubungan. Tidak ketinggalan para Binaragawan yang tergabung dalam Satria Blambangan juga mengirimkan 50 anggotanya untuk membantu kelancaran pertandingan. "Pengamanan akan dilakukan  mulai jalan masuk menuju Gor Diponegoro, diseputar lokasi stadion, pintu masuk stadion dan didalam stadion,” kata Sekretaris Kabupaten Slamet Kariyono saat melakukan peninjauan lapangan di Stadion Diponegoro, Jumat (28/3) .
Selain itu, untuk menjaga ketertiban penonton,  penutupan jalan akan dilakukan mulai simpang lima yang menuju Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga depan Kantor Kejaksaan Negeri Banyuwangi. “Jadi penonton yang akan menuju  stadion bisa mencari jalan alternatif lainnya,” ujar Sekkab Slamet. Sekkab melanjutkan penonton bisa menitipkan kendaraannya dikantong-kantong parkir yang dikelola oleh paguyuban remaja di sekitar GOR.
Untuk tiket, Sekkab Slamet  mengatakan sudah dapat dibeli di beberapa stasiun radio dan kantor Radar Banyuwangi. Tiket juga bisa dibeli  di Stadion menjelang pertandingan. Penonton bisa memilih harga tiket mulai kelas ekonomi Rp. 50 ribu, kelas VIP Rp. 100.000 dan kelas VVIP Rp. 150 ribu. “Kelas ekonomi akan menempati tribun timur, VIP tribun selatan dan VVIP tribun barat. Untuk kelas ekonomi yang tidak kebagian di tribun akan ditempatkan di bawah tribun,” urai Sekkab.
Sementara itu jelang pertandingan Senin besok, perbaikan GOR Diponegoro terus dikebut. Tribun selatan yang baru saja dibangun telah siap untuk digunakan meski belum sempat di cat.  Proses pengecatan beberapa bagian stadion terus dilakukan. Perbaikan beberapa fasilitas seperti ruang ganti pemain dan kamar mandi juga sudah selesai. Lahan di seputar area belakang tribun yang terdiri atas tanah dan bebatuan juga dirapikan. “Persiapan sudah hampir selesai, semuanya kita kebut hasil gotong royong dari beberapa SKPD. Insyaallah kita siap menjamu Timnas U 19,” tandas Sekkab Slamet.
Sekkab berharap kehadiran Timnas U19 di Banyuwangi dalam rangkaian Tur Nusantara ini akan memberikan pengaruh positif khususnya bagi perkembangan klub sepakbola Persewangi dan juga bagi citra Kabupaten Banyuwangi secara umum. “Kita momohon dukungan kepada masyarakat dan khususnya penonton agar laga persahabatan Senin besok  bisa berjalan dengan tertib dan lancar,” harap Sekkab Slamet. (Humas Protokol)

Jelang Laga Timnas U-19, Banyuwangi Poles Stadion

Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengebut perbaiki Stadion Diponegoro yang menjadi tempat laga uji coba tim nasional U-19 dengan Persewangi, Senin, 3 Maret 2014. Sebelumnya, Badan Tim Nasional PSSI meminta perbaikan sejumlah fasilitas di stadion berkapasitas 10 ribu penonton tersebut.

Dari pantauan Tempo Jumat pagi, 28 Februari 2014, beberapa petugas masih mengecat tribun VIP di sebelah barat. Warna cat tribun VIP ini sebagian besar memang sudah mengelupas. Selain mengecat ulang, petugas lain juga tampak memotong rumput lapangan dan menyapu tribun utama di sebelah selatan.
Asisten Sosial, Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat Achmad Wiyono mengatakan, selain mempercantik stadion, Pemkab Banyuwangi juga menyediakan fasilitas ruang ganti pemain berpenyejuk udara seperti yang diminta Badan Tim Nasional. "Seluruh fasilitas yang diminta kami siapkan," katanya saat meninjau Stadion Diponegoro, Jumat.

Stadion Diponegoro sejak 2013 sebenarnya sedang dalam tahap renovasi dan akan dilanjutkan tahun ini. Pemkab Banyuwangi menambah tribun selatan berkapasitas 3 ribu penonton yang menelan anggaran Rp 13 miliar. Pembangunan tribun ini belum tuntas, sehingga belum dicat dan tak berkanopi.

Pada 17 Februari 2014, Badan Tim Nasional meninjau stadion di Jalan Jaksa Agung Suprapto itu. Menurut Sekretaris Badan Tim Nasional Sefdin Syaifudin Alamsyah, Stadion Diponegoro belum seluruhnya memenuhi standar. Sefdin mengatakan kedataran tanahnya belum merata dan rumput kurang padat. Selain itu, pihaknya meminta fasilitas ruang ganti pemain lebih bersih dan dilengkapi penyejuk ruangan.

Laga timnas U-19 vs Persewangi digelar di Stadion Diponegoro pukul 15.00 WIB. Harga tiket pertandingan itu untuk kelas ekonomi Rp 50 ribu, tiket utama Rp 100 ribu, dan tiket VIP Rp 150 ribu. Timnas U-19 dijadwalkan tiba di Banyuwangi pada 2 Maret 2014.

Rabu, 26 Februari 2014

Edan, Harga Cabai Tembus Rp 70 Ribu

BANYUWANGI – Ini kabar buruk bagi para penggemar masakan pedas. Guyuran hujan yang datang terus menerus me ngakibatkan pasokan cabai rawit terbatas. Akibatnya, harga komoditas berasa pedas itu mulai meroket. Tidak tanggung-tanggung, harga cabai rawit mulai menembus angka Rp 70 ribu per kilogram (Kg) di Pasar Banyuwangi kemarin (25/2). Hasil pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pasar Banyuwangi kemarin (25/2), harga cabai sempat turun dari Rp 60 ribu per Kg menjadi 58 ribu per Kg akhir pekan lalu.
Namun, kemarin harga cabai rawit kembali melesat ke angka Rp 70 ribu per Kg. Zebri, 37, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi mengakui, lonjakan harga cabai rawit tersebut akibat kurangnya pasokan dari petani. Selama ini kenaikan harga cabai rata-rata mencapai 30 persen per hari. “Setiap hari naik Rp 10 ribu,” ungkapnya Akibat harga cabai terus melambung, Zebri mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah. Lantaran harga terlalu mahal, konsumen enggan membeli.
Aki batnya, cabai tidak laku dan membusuk. “Setiap hari omzet penjualan terus menurun,” imbuhnya. Hal serupa juga dirasakan Rah mini, 42, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi. Setiap hari dia biasanya mampu men jual cabai rawit 20 hingga 30 Kg. Namun, setelah harga cabai rawit menggila, Rahmini hanya mampu menjual lima Kg cabai perhari. Karena itu, dia berharap agar kenaikan harga cabai rawit tidak terus terjadi.“Kalau harga naik, kita rugi terus,” ujar pedagang tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga cabai rawit sempat turun dari Rp 60 ribu per Kg menjadi Rp 58 ribu per Kg akhir pekan lalu (23/2).  Bu Yusuf, 32, salah satu penjual bumbu masakan di pasar tradisional tersebut mengatakan, akhir-akhir ini harga cabai rawit memang tidak stabil. Bahkan, menurut dia, berdasar in formasi yang dia terima, dalam waktu dekat harga cabai rawit akan kembali turun. “Kalau pasokan melimpah, harga cabai rawit akan turun.
Biasanya cabai rawit asal Mataram juga di pasarkan di Banyuwangi. Kalau itu terjadi, harga cabai rawit pasti turun,” jelasnya. Dia menambahkan, harga normal cabai rawit biasanya Rp 25 ribu hingga 30 ribu per Kg. Dengan harga Rp 70 ribu per Kg, kenaikan harga cabai rawit sudah dua kali lipat dari harga normal. Sebaliknya, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, harga cabai merah besar justru anjlok. Cabai merah besar yang biasanya dijual Rp 25 ribu per Kg, kini diobral seharga Rp 25 ribu per Kg. (radar)

Murid TK PGRI Akhirnya Boyongan

YOSOMULYO – Setelah hampir sebulan belajar di balai dusun, murid TK PGRI 4 Yosomulyo, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, akhirnya bisamenikmati belajar di ruang kelas. Sejak Senin kemarin (25/2), siswa TK PGRI 4 Yosomulyo kembali boyongan menempati gedung sekolah yang sebelumnya sempat rusak diterjang angin puting beliung. Sejatinya, perbaikan gedung TK tersebut belum sepenuhnya selesai.
Namun, demi kenyamanan kegiatan belajar-mengajar, pihak guru sepakat menempati gedung sekolah tersebut. Saat boyongan tersebut, para guru dan anak-anak TK PGRI 4 Yosomulyo didampingi pengawas dari UPTD TK/SD Kecamatan Gambiran. Yuyun, salah satu guru TK PGRI 4 Yosomulyo mengatakan, meski perbaikan belum selesai seratus persen, tapi anak-anak bisa belajar lebih tenang. “Meski ada yang lesehan, tapi anak-anak senang,” tuturnya.
Kepala TK PGRI 4 Sutrianingsih, mengaku sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu membangun gedung sekolah tersebut. Bu Tri—sapaan akrabnya— menuturkan, boyongan dari Balai Dusun Sidorejo Wetan tersebut sebenarnya juga permintaan wali murid. “Bahkan Minggu kemarin semua wali murid kerja bakti membersihkan ruangan ini,” tandasnya.
Sekadar tahu, bencana angin puting beliung melanda kawasan Dusun Sidorejo Kulon dan Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran sebulan lalu. Meski berlangsung hanya sekitar lima menit, tapi akibat terpaan angin kencang tersebut, puluhan bangunan hancur berantakan. Hanya dalam waktu sekejap, puluhan rumah hancur. Dua gedung sekolah, yaitu SDN 4 Yosomulyo dan SDN 2 Yosomulyo, rusak disapu angin.
Bukan hanya itu, akibat sapuan angin puting beliung tersebut, banyak pohon besar yang tumbang. Satu pohon tampak tumbang ke tengah jalanraya sehingga arus lalu lintas macet total beberapa saat. Gedung TK PGRI yang ada di Desa Yosomulyo. Juga rusak. Sejak ada puting beliung, para siswa di sekolah ini masih diliburkan.Jumlah siswanya di TK PGRI Yosomulyo ini ada 40 anak. Karena sekolahnya belum selesai diperbaiki, maka proses belajar mengajar dipindah ke balai dusun. (radar)

Menjamu Timnas U-19, Banyuwangi Andalkan Pemain Lokal

Banyuwangi – Tim nasional sepak bola usia di bawah 19 tahun (timnas U-19) akan menantang klub sepak bola Persewangi di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin, 3 Maret 2014. Tuan rumah akan menurunkan pemain lokal di pertandingan uji coba tersebut.
“Seluruhnya pemain kelahiran Banyuwangi,” ujar Bagong Iswahyudi, pelatih Persewangi Banyuwangi, Selasa, 25 Februari 2014. Dia mengatakan akan meladeni tantangan timnas U-19 dengan materi pemain Persewangi U-21 dan U-23, and lima remaja berusia 17 dan 18 tahun. Bagong memimpin Persewangi berlatih intensif sejak dua pekan terakhir. “Persiapan sudah 80 persen,” katanya.
Persewangi, yang berlaga di Divisi Satu Liga Indonesia, menargetkan bisa mengimbangi timnas U-19. Sebab, setelah seleksi pemain, anak-anak asuh Bagong hanya menjalani latihan dan belum pernah melakukan laga uji coba. “Kami realistis saja, bukan untuk menang-menangan,” ucapnya.
Pemerintah Banyuwangi khawatir akan minimnya kapasitas Stadion Diponegoro. Sebab, gelanggang yang juga disebut sebagai Stadion Jogopati itu hanya berkapasitas 10 ribu penonton. Padahal penonton dari luar Banyuwangi diperkirakan juga bakal membanjiri stadion.
Timnas U-19 telah menjalani delapan pertandingan dengan lima kali menang dan tiga seri. Terakhir, pelatih Indra Sjafri memandu pasukannya menggasak Persebaya U-21 dengan skor 4-2, Senin malam, 24 Februari 2014. Garuda Jaya memiliki tujuh pertandingan tersisa di rangkaian Tur Nusantara, yang dirancang sebagai persiapan Piala Asia 2014 di Myanmar, Oktober mendatang.


Senin, 24 Februari 2014

Konflik Tambang Emas Damai, Bupati Banyuwangi Lega

Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku lega atas adanya kesepakatan damai antara perusahaan Australia, Intrepid Mines Ltd, dan PT Bumi Suksesindo. Sebelumnya, kedua perusahaang memperebutkan pertambangan emas di daerahnya. " Pemda senang dan lega," kata Azwar Anas kepada wartawan, Ahad, 23 Februari 2014.

Menurut Azwar, kesepakatan damai itu membuat Pemerintah Banyuwangi tak perlu menghadapi gugatan Intrepid di Pengadilan Arbitrase Singapura dan Pengadilan Tata Usaha Negara. "Seluruh gugatan akan dicabut. Jadi pemda tak mengeluarkan energi banyak," katanya.

Anas mengklaim penyelesaian sengketa pertambangan yang melibatkan negara lain ini berakhir cepat lantaran pemerintah Banyuwangi mendesak PT Bumi Suksesindo untuk menyelesaikan konflik ini sebelum pemilihan presiden berlangsung. Sebab, dia khawatir presiden yang baru akan mengubah perundang-undangan tentang pertambangan.

Perusahaan tambang asal Australia, Intrepid Mines Ltd, pada 19 Februari 2014, mengumumkan telah mencapai kesepakatan penyelesaian sengketa kepemilikan saham di tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit, Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur. Intrepid bersedia melepas 80 persen pemilikan sahamnya. Sebagai gantinya, mereka mendapat US$ 80 juta dalam bentuk uang tunai.

Pemimpin Intrepid, Ian McMaster, mengatakan, dalam perjanjian penyelesaian itu, perusahaannya sepakat untuk mengakhiri semua proses gugatan dan sengketa atas proyek Tujuh Bukit yang saat ini tengah diajukan. Kesepakatan itu dimediasi oleh Provident Capital dan Saratoga Capital atas nama para pihak yang bersengketa.

"Kesepakatan penyelesaian ini akan kami mintakan persetujuan dalam rapat pemegang saham pada April mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis seperti dilansir lama web resmi Intrepid.

sumber tempo

Sabtu, 22 Februari 2014

HONOR PNS DIHAPUS 2015???

BANYUWANGI – Tunjangan ki nerja akan diberlakukan pada pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemkab Banyuwangi dalam waktu dekat. Konse kuensinya, bila tunjangan kinerja itu diterapkan, makan semua honor yang selama ini diterima PNS akan dihapus total mulai tahun 2015 mendatang. Kepala Bagian Organisasi Pemkab Banyuwangi, Budi Santoso mengakui, selama ini PNS pemkab menerima gaji dan juga beberapa honor atas kegiatan yang dilaksanakan.
Jika tunjangan kinerja diberlakukan, maka hanya ada dua tunjangan penghargaan, yakni tunjangan kinerja dan tunjangan beban kerja atau tunjangan tambahan penghasilan. “Besaran tunjangan penghasilan belum ada keputusan,” katanya. Penerapan tunjangan kinerja, tam bah Budi, akan diujicobakan pada pembahasan PAK APBD 2014. Selama masa uji coba itu akan dilakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas program reformasi birokrasi itu.
Sementara itu, untuk menerapkan tunjangan kinerja bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi, tim reformasi birokrasi mulai susun pembagian cluster satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pembagian cluster itu dilakukan  berdasar point atau grade jabatan di masing-masing SKPD. Untuk cluster SKPD, pemkab membagi tiga cluster.
Cluster pertama terdiri atas sekretariat daerah, Bappeda, Dinas Pendapatan, Dinas Pen didikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Ba dan Kepegawaian dan Diklat, Inspektorat, Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Cluster kedua terdiri atas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. Cluster tiga terdiri atas Dinas Pemuda dan Olahraga, Sekretariat DPRD, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), RSUD, Dinas Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Ketahanan Pangan, Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi, kecamatan dan Kelurahan.
“Penyusunan cluster itu, indi ka tornya salah satunya beban kerja, dan jumlah anggaran yang dikelola SKPD,” ungkap Kabag Organisasi Pemkab, Budi Santoso. Cluster itu akan menjadi tolok ukur pembagian tunjangan ki nerja PNS. PNS yang berada di cluster satu, tunjangan kinerjanya akan lebih banyak ketimbang PNS di cluster II dan III. “Tunjangan kinerja analis di kecamatan dan analis di Bappeda beda walau sama-sama analis,” tegasnya. Besaran tunjangan kinerja yang akan diterima ditentukan PNS melalui kinerjanya se tiap hari.
Karena itu, walau ber tugas di SPKD cluster I, tapi kinerja personal PNS itu jelek, tunjangannya akan jauh lebih kecil daripada PNS yang kinerjanya bagus di SKPD cluster II dan III. Pada saat tunjangan kerja di terapkan tahun 2015 mendatang, ungkap Budi, masing-masing PNS akan mengisi form khusus pekerjaan yang telah di kerjakan. Setelah tunjangan kinerja diberlakukan, masing-masing PNS akan memiliki user sendiri untuk mengisi form isian kinerja.
“Pengisian form itu berbasis online. Bisa diisi dari mana saja sesuai pekerjaan yang dilakukan,” jelasnya.  Karena itu, PNS yang tidak kerja tidak bisa mengisi form itu. Sebab, pekerjaan yang dilakukan PNS akan di masukkan dalam sistem IT. Setiap pekerjaan yang dilakukan PNS memiliki poin sendiri, mulai mengikuti rapat, memimpin rapat, dan beberapa pekerjaan lain.
 “Sementara sudah ada sekitar 300 jenis pekerjaan yang masuk data online. Sebelum di kirim ke data online, isian form kinerja itu akan dilakukan verifikasi oleh atasan PNS,” jelasnya. Khusus staf, verifikasi akan dilakukan pejabat eselon IV, seperti kepala sub bagian (kasubag) dan kepala seksi (kasi). Pejabat eselon IV, verifikasinya dilakukan pejabat eselon III, dan verifikasi pejabat eselon III akan dilakukan pejabat eselon II. “Kepala bagian, verifi kasinya dilakukan asisten,” tegas Budi. (radar)

45 Persen Penduduk Indonesia Kawin Muda

Banyuwangi -- Wakil Menteri Kesehatan RI Ali Ghufron Mukti mengatakan, 45 persen pernikahan di Indonesia melibatkan perempuan yang berumur antara 15-19 tahun. "Angka pernikahan dini masih tinggi," kata Ali Ghufron di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat sore 21 Februari 2014.

Masih banyaknya pernikahan dini tersebut, kata Ali, ikut menyumbang tingginya angka kematian pada ibu yang melahirkan. Pada survei 2012, jumlah kematian ibu melahirkan mencapai 359 kasus per 100 ribu kelahiran hidup. Padahal, pada survei 2007 angka kematian ibu hanya 228 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. "Ini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) berat secara nasional," katanya.

Kawin muda telah mengakibatkan sang ibu tidak siap hamil dan terlambat mengambil keputusan terkait proses persalinan. Selain faktor kawin muda, Ali menyebutkan, tingginya angka kematian ibu melahirkan karena ada masalah pada rumah sakit rujukan. Masalah yang banyak muncul seperti kurangnya dokter spesialis kandungan serta tak terpenuhinya darah untuk transfusi.

Sulitnya transportasi antara rumah pasien ke rumah sakit juga menjadi permasalahan sehingga penanganan persalinan ibu sering terlambat. Oleh karena itu dia mengapreasiasi upaya Pemerintah Banyuwangi dengan menyediakan layanan call center 118 untuk pemesanan ambulans. "Pesan ambulans bisa lebih cepat," katanya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, layanan call center tersebut berlaku untuk pemesanan ambulans milik rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta hingga puskesmas.

Banyuwangi memiliki 45 ambulans di tingkat puskesmas, 2 ambulans RS pemerintah dan 11 RS swasta. "Call center akan memudahkan dan mempercepat pelayanan kesehatan," katanya.

Bedul, Wisata Mangrove di Banyuwangi

BANYUWANGI, - Banyuwangi bukan hanya menyimpan kekayaan seni dan budaya. Kabupaten yang berada di sebelah timur Pulau Jawa ini juga memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Salah satunya tempat wisata Mangrove Bedul yang terletak di Dusun Blok Solo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo.

Wisata Mangrove Bedul yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo menyuguhkan pemandangan hutan mangrove di wilayah daerah hilir dari DAS Stail yang membentuk rawa air payau yang sering di disebut kawasan Segara Anakan yang mempunyai panjang 17 kilometer dengan tumbuhan mangrove yang masih alami dengan ketebalan bibir pantai rata-rata 300 meter.

Nama Bedul sendiri diambil dari nama ikan gabus yang memiliki sirip di punggungnya. Ikan Bedul banyak hidup di wilayah sekitar Segoro Anakan dan sering di dijadikan lauk sehari-hari oleh masyarakat sekitar.

Menurut Suyatno, tokoh masyarakat setempat, konsep wahana wisata alam laut dan hutan di Blok Bedul muncul sejak tahun 2003. Kemudian pada tahun 2007 Desa Sumbersari Purwoharjo dijadikan Desa Model Konservasi.

"Pada tahun 2007 juga ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Balai Taman Nasional Alas Purwo dengan pihak Desa Sumbersari untuk mengelola Blok Bedul termasuk dengan LSM dari Jepang (JICA) (Japan International Cooporation Agency) dan BHPM (Balai Pengelolaan Hutan Mangrove) wilayah I yang ada di Bali. Mereka membeli pelatihan tentang flora dan fauna di wilayah magrove," jelasnya.

Pada kawasan blok Bedul terdapat 27 jenis mangrove serta beberapa jenis burung seperti burung imigran australia, raja udang, elang laut dan beberepa jenis bangau. Luas hutan mangrove sekitar 1.200 hektar yang membentang sejauh 18 kilometer.

"Pengunjung juga bisa menemukan satwa seperti kera, kijang, babi hutan, penyu dan biawak. Tapi yang terbanyak yang sering ditemui ya kera. Dan kami mengimbau pengunjung tidak memberikan makanan kepada binatang liar," kata SUyatno.

Perahu gondang gandung

Untuk menuju ke Bedul, pengunjung bisa mengendarai sepeda motor ataupun kendaraan roda empat dan menempuh jarak sekitar 50 kilometer ke arah Banyuwangi Selatan. Pengunjung tidak akan kesulitan karena selain jalannya yang bagus banyak papan penunjuk jalan menuju wisata alam ini. Wisata Bedul mempunyai dermaga pandang dengan panjang 225 meter.

Dengan tarif yang terjangkau pengunjung bisa mengelilingi Segara Anakan serta melanjutkan ke wilayah Pantai Selatan. Pengunjung juga bisa menuju kawasan Pantai Kere atau Pantai Cungur dengan menumpang perahu yang disiapkan di dermaga pandang.

"Perahu ini dinamakan gondang gandung, merupakan modifikasi dari dua perahu yang dijadikan satu. Dan di atasnya di beri beberapa perahu maksimal penumpang 15 orang," kata Miskar (60), salah satu pemilik perahu yang mangkal di Segara Anakan.

Miskar menjelaskan untuk pantai yang terjauh, pengunjung bisa mengunjungi Pantai Ngagelan dengan perjalanan hampir 2 jam. "Di sana ada penangkaran penyu dan pengunjung harus jalan kaki dulu untuk bisa masuk ke Pantai Ngagelan," katanya.

"Tapi kalau waktunya sedikit ya penggunjung biasanya nyeberang langsung saja ke sana," katanya sambil menunjuk daratan menuju Pantai Selatan.

"Kalau dari seberang sini kesana paling cuma 7 menitan terus jalan kaki sekitar 800 meter untuk ke pantai," sambungnya.

Syamsul Arifin (25), warga Kecamatan Srono, mengaku sering berkunjung ke wisata Bedul. "Biasanya sih akhir pekan sama teman-teman. Di sini masih alami. Pemandangan mangrove-nya seperti Sungai Amazon yang saya pernah saya lihat di televisi. Keren pokoknya. Apalagi kalau pas naik gondang gandung. Sensasinya itu lo belum pernah ditemukan di tempat lain," jelasnya.

Apalagi, menurut lelaki yang masih kuliah tersebut, dirinya biasanya juga menelusuri hutan untuk menuju Pantai Selatan. "Rasa capek menelusuri hutan akan terbayar setelah melihat laut yang luas dan juga hutan mangrove yang hijau. Pokoknya lengkap kalau datang ke sini mulai dari hutan bakau, hutan basah, sampai laut selatan yang punya ombak besar," jelasnya.

Nah kalau Anda tertarik menelusuri hutan mangrove, menikmati sensasi naik gondang gandung dan mengabadikan foto di pinggir laut selatan. Anda harus memasukkan wisata mangrove Bedul dalam dalam daftar tempat wisata yang harus dikunjungi jika ke Banyuwangi.

Rabu, 19 Februari 2014

Interpid Setuju Lepas Tambang Emas Banyuwangi

Melbourne - Perusahaan tambang asal Australia, Interpid Mines Ltd, pada 19 Februari 2014, mengumumkan telah mencapai kesepakatan penyelesaian sengketa kepemilikan saham di tambang emas dan tembaga Tujuh Bukit, Tumpang Pitu, Banyuwangi. Interpid bersedia melepas 80 persen pemilikan sahamnya, dan sebagai gantinya mendapatkan US$ 80 juta dalam bentuk uang tunai.

Chairman Interpid Ian McMaster mengatakan, dalam perjanjian penyelesaian itu, Interpid sepakat untuk mengakhiri semua proses gugatan dan sengketa atas proyek Tujuh Bukit yang saat ini diajukan perusahaan. Kesepakatan itu dimediasi oleh Provident Capital dan Saratoga Capital atas nama para pihak yang bersengketa. “Kesepakatan penyelesaian ini akan kami mintakan persetujuan dalam rapat pemegang saham pada April mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis seperti dilansir lama web resmi Interpid.

Interpid menjalankan bisnisnya di Tumpang Pitu, bermitra dengan PT Indo Multi Niaga sejak 2007. Kedua perusahaan sepakat bekerja sama mengelola tambang tersebut. Namun kemudian pemilikan konsesi yang sebelumya dimiliki Indo Multi dijual ke perusahaan lain sehingga menimbulkan sengketa. Tambang Tumpang Pitu diperkirakan memiliki kandungan cadangan emas 25 juta ounce dan 15 miliar pound tembaga.

Interpid menyatakan telah menghabiskan biaya eksplorasi di tambang Tujuh Bukit sebesar US$ 106 juta pada Desember 2012.

Interpid sedianya sudah mulai mengajukan gugatan arbitrase di Pusat Arbitrase Internasional Singapura melawan Bupati Banyuwangi. Interpid bulan lalu juga mengajukan banding setelah kalah melawan Bupati Banyuwangi di Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya.

Namun, “Aspirasi dari para pemegang saham meminta agar kasus sengketa ini segera diselesaikan dan segera lakukan pemulihan atas kerugian investasi yang sudah kami tanamkan,” kata McMaster.

Sabtu, 15 Februari 2014

Penerbangan Banyuwangi-Surabaya Juga Dibatalkan

Banyuwangi - Kepala Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, Andy Hendra Suryaka, mengatakan penerbangan maskapai Wings Air rute pulang-pergi Surabaya-Banyuwangi hari ini dibatalkan akibat meletusnya Gunung Kelud. "Rute Surabaya-Banyuwangi maupun sebaliknya ikut terpengaruh," kata Andy kepada Tempo, Jumat, 14 Februari 2014.

Menurut Andy, pembatalan penerbangan Wings Air tersebut resmi diumumkan hari ini pukul 09.00 WIB. Maskapai langsung memberitahukan pembatalan penerbangan ke semua calon penumpang melalui telepon. Wings Air saat ini memproses pengembalian tiket kepada 72 calon penumpang. "Jumlah penumpang dari Banyuwangi-Surabaya hari ini full," katanya.

Wings Air seharusnya berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 10.00 WIB. Kemudian pesawat akan berangkat dari Bandara Blimbingsari pada pukul 10.45 WIB. Namun Bandara Juanda sudah ditutup pada pukul 04.00 WIB karena hujan abu Gunung Kelud yang mengguyur Surabaya mengakibatkan jarak pandang menjadi kurang dari 500 meter.

Andy mengatakan pesawat latih di Bandara Blimbingsari tetap terbang karena jarak pandang masih normal, yakni seribu meter. Banyuwangi tidak kecipratan hujan abu Gunung Kelud. Dia tidak bisa memastikan kapan penerbangan Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya kembali normal.

Penerbangan Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya hanya dilayani oleh maskapai Wings Air. Selain penerbangan komersial, ada dua sekolah pilot yang berlatih di Bandara Blimbingsari, yakni Bali International Flight Academy serta Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B).

Rabu, 12 Februari 2014

Kertas Suara DPD Jatim Tiba di Banyuwangi

Banyuwangi – Logistik Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) untuk kebutuhan Kabupaten Banyuwangi telah tiba di Banyuwangi. Jutaan eksemplar logistic pileg yang diangkut dengan 2 truk tersebut akan digunakan pada 9 April mendatang langsung disimpan di bekas gudang beras yang berada di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi.
KPU Banyuwangi menerima kiriman logistic berupa 1602 kardus berisi kertas suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Timur. Masing-masing kardus berisi 800 eksemplar kertas suara.
“Kita sudah cek dan secara bertahap nanti dilipat kemudian didistribusikan,
“ ujar Divisi Logistik sekaligus Komisioner KPU Banyuwangi, Atim Haryadi, saat diwawancarai.

Atim menambahkan, jumlah kertas suara untuk DPD Jatim yang sudah dikirimkan saat ini sekitar 1.281.600 lembar kertas suara, yang nantinya akan disebar ke seluruh Kabupaten Banyuwangi.

Namun sebelumnya, kata Atim, KPU Banyuwangi akan melakukan pelipatan kertas suara dilokasi tersebut. Karena personel KPU yang terbatas, maka KPU akan melibatkan masyarakat sekitar untuk melakukan pelipatan kertas suara tersebut.

"Kita akan libatkan masyarakat sekitar untuk melakukan pelipatan kertas suara," tandasnya.

KONI Jatim khawatir Porprov Banyuwangi ditunggangi kepentingan politik

KONI Jatim mengkhawatirkan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015, di Banyuwangi karena di waktu yang sama daerah itu juga menggelar pemilihan Bupati.
Seperti dikatakan Dhimam Abror, Ketua Harian KONI Jatim. Menurutnya, pada 2015 akan dihelat pemilu Bupati Banyuwangi sehingga poihaknya kini mempertanyakan persiapan dan kesanggupan KONI Banyuwangi. “Saat ini terus terang kami khawatir penyelenggaraan bakal terganggu sehingga perlu dipertanyakan kesanggupan KONI Banyuwangi menggelar Porprov,” ujarnya, Selasa (11/2/2014) siang.
Saat ini, pihak KONI Banyuwangi meminta KONI Jatim agar menjadi penengah dan mempertemukan dengan Pengprov yang ada di Jatim. “Ini inisiatif mereka (KONI Banyuwangi), mereka berkeinginan agar bisa dipertemukan dengan Pengprov,” imbuh Abror.
Abror menambahkan, keinginan KONI Jatim tak terlalu tinggi terkait kelangsungan Poprov 2015. “Yang penting Poprov 2015 diamankan dalam arti tak dijadikan alat berpolitik dan menggalang dukungan,” pungkasnya.

Senin, 10 Februari 2014

Persewangi Geber Persiapan untuk Menjamu Timnas U-19 Bulan Maret Depan

Banyuwangi - Tim nasional Indonesia U-19 telah menambah jumlah laga ujicobanya di tur nusantara dengan menghadapi Persewangi Banyuwangi bulan Maret nanti. Sadar laga itu akan menyedot perhatian besar Persewangi pun kini terus memoles persiapan, baik dari segi permainan maupun untuk lokasi pertandingan.

Pada awalnya Persewangi tidak masuk ke dalam daftar tim-tim yang menjadi lawan tanding timnas U-19. Namun, pada prosesnya tim besutan Indra Sjafri itu melakukan penambahan dengan mengikutsertakan Persewangi sebagai lawan.

"Jadwalnya 2 Maret bertanding dengan Persewangi," jelas Manajer Persewangi Hari Wijaya ke detikSport, Senin (10/2/2014).

Hari mengaku optimistis timnya bisa meladeni para pemain timnas U-19 tersebut. Tetapi bukan cuma keyakinan belaka, ia pun mengungkap bahwa para pemain Persewangi dalam waktu dekat pun akan menjalani pemusatan latihan untuk memoles permainan. "Kita target pasti ingin menanglah," tegasnya.

Laga itu sendiri rencananya akan dilangsungkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, yang saat ini sedang direnovasi. Demi memastikan kesiapan stadion tersebut, ofisial Persewangi pun siap turun langsung. "Nanti tim ofisial akan turun survei lokasi ke stadion," tutur Hari.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Banyuwangi Mujiono menambahkan bahwa saat ini renovasi Stadion Diponegoro sedang dikebut.

Sejumlah perbaikan fasilitas seperti tribun penonton, pagar bangunan, ruang VIP dan beberapa fasilitas lain masih dalam proses pengembangan. Tetapi Mujiono menyatakan lapangan hijau yang akan digunakan untuk laga nanti sudah siap digunakan. "Bangunan stadion untuk tampak luar masih belum sempurna, tapi untuk lapangan hijau bisa dipergunakan," ucapnya.

sumber

3 Tujuan Wisata Paling Memukau di Banyuwangi

Banyuwangi: Siapa sih yang tidak kenal dengan kota yang satu ini? Kota eksotis yang berada di ujung timur dari Provinsi Jawa Timur, kota yang sering menjadi tempat mengantri kapal veri untuk menyebrang ke Pulau Dewata, Bali.
Kota yang dijuluki sebagai "Sunrise of Java" ini memiliki sejuta keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan begitu saja ketika kita mampir di Banyuwangi. Ada beberapa rekomendasi tempat wisata yang tidak kalah menarik dengan tempat wisata di kota lainnya.
1. Kawah Ijen “Ijen Crater”
Kawah Ijen yang letaknya di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo. Tempat ini bisa ditempuh 1-2 jam dari Kota Banyuwangi, kemudian dilanjutkan mendaki ke puncak antara 1-2 jam (untuk pemula dan jalan santai). Tidak usah khawatir, rute pendakian dan jalanannya tidak susah karena petugas setempat sudah membuat sedemikian rupa agar pengunjung mudah untuk mencapai puncak. Dan sungguh luar biasa ketika pengunjug sudah dapat mencapai puncaknya karena rasa lelah selama pendakian akan terbayar dengan nuansa indah alami di puncak. Pengunjung akan mendapat bonus tersendiri ketika berkunjung ke kawah ijen di dini hari (karena diizinkannya adalah sekitar pukul 01.00 WIB) di sana, ketika melihat lebih dekat ke kawahnya, ada yang menakjubkan yaitu adanya “Blue Fire” yang mana hanya ada dua di dunia dan salah satunya itulah yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Dan setiap tahunnya pemerintah setempat mengadakan acara internasional sebagai salah satu ajang promosi Banyuwangi yaitu ”Tour de Ijen”.

2. Pulau Merah Red Island
Pulau Merah letaknya di Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, untuk menjangkau tempat ini dibutuhkan sekitar 2-3 jam dari Kota Banyuwangi, rute dan medan jalan yang ditempuh sangat mulus, karena pada setia tahunnya rute ini dilewati dalam penyelenggaraan acara “Tour de Ijen” . Pantai dengan pasir putih siap menyambut kedatangan pengunjung yang berkunjung di Pulau Merah tersebut, desiran ombak laut yang besar sangat indah dan mengasyikkan untuk dinikmati. Dan seperti namanya, Pulau Merah, terdapat sebuah pulau kecil diseberang pantai yang seperti bukit degan tanah berwarna merah. Ombak dan panoramanya sanggup menarik wisatawan betah untuk berada di lokasi. Dan sempat diadakan perlombaan selancar berskala internasional pada 2013 di Pulau Merah tersebut.

3. Teluk Hijau “Green Bay”
Berbeda dengan Pulau Merah, Teluk Hijau memiliki jarak tempuh lebih jauh, butuh 3-4 jam untuk mencapai lokasi atau lebih. Selain itu medan tempuh yang dilewati pun lebih ekstrim, meskipun pada awalnya masih mulus. Letak tempat wisata ini sama dengan Pulau Merah, namun masih jauh lagi jaraknya. Dan ketika rute menuju Teluk Hijau pisah dari rute Pulau Merah, maka jalan bebatuan harus siap ditempuh. Ketika sampai di lokasi, pengunjung harus rela berjalan untuk akhirnya sampai di bibir pantai berkisar antara 2 km yang bisa ditempuh 1 jam perjalanan karena medannya pun cukup menantang. Namun, keindahan pesona teluk akan membayar semua kelelahan dalam perjalanan. Pasirnya yang puih, air lautnya yang biru kehijauan, dan alamnya yang masih asri sungguh luar biasa, berutung ketika pengunjung dapat menjumpai panghuni setempat alias monyet. Keeksotisan Teluk Hijau dapat dinikmati setelah melewati Pantai Batu. Keperawanan Teluk Hijau masih terjaga, karena sebenarnya, belum banyak wisatawan yang tahu tentang wisata Teluk Hijau ini namun, sungguh panoramanya luar biasa indah.

Jadi, nunggu apa lagi? Ayo mari berwisata ke Banyuwangi. I Love Indonesia.

Perjalanan Kereta Banyuwangi- Surabaya Ditambah

Banyuwangi - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember, Jawa Timur, menambah gerbong kereta rute Banyuwangi-Surabaya (pulang-pergi/PP) mulai hari ini. Penambahan tersebut dilakukan atas permintaan konsumen.

Juru bicara KAI Daerah Operasi IX, Sugeng Trianto, mengatakan rangkaian kereta akan ditambah dari tiga menjadi lima gerbong KA Probowangi. "Sehingga kapasitas penumpang naik dari 318 orang menjadi 530 orang," kata dia kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2014. Sebelumnya, KA Probowangi hanya melayani perjalanan dari Banyuwangi ke Probolinggo (PP), Jawa Timur.

Dengan penambahan rute ini, harga tiket Banyuwangi-Surabaya menjadi Rp 38 ribu per orang. KA Probowangi berangkat dari Stasiun Banyuwangi Baru pukul 12.40 dan tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya pada 21.30.

Menurut Sugeng, selama ini perjalanan kereta ke Surabaya hanya dilayani oleh KA Sritanjung pada pukul 06.30, KA Mutiara Timur Siang pukul 08.00, dan KA Mutiara Malam pada pukul 22.00. "Jadi perjalanan Banyuwangi-Surabaya pada siang dan sore hari tidak ada," katanya.

Pada hari pertama operasi, kata Sugeng, tiket Banyuwangi-Surabaya baru laku 40 persen. Dia memaklumi hasil penjualan tiket ini karena banyak penumpang yang belum mengetahui adanya rute baru ini meski PT KAI telah memasang berbagai spanduk sosialisasi.

Petugas loket Stasiun Karangasem Eko Susanto mengatakan hanya 196 penumpang dewasa dan 23 penumpang anak-anak yang membeli tiket tujuan Surabaya. Menurut dia, lebih banyak penumpang yang menuju Jember dan Probolinggo. "Hari pertama beroperasi biasanya sepi."

sumber

Kepala Desa Banyuwangi Tolak Kenaikan NJOP

Banyuwangi - Seluruh kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menolak kenaikan nilai jual obyek pajak (NJOP) diberlakukan pada 2014. "Kami meminta penyesuaian tarif NJOP dilaksanakan per 2015," kata kordinator Asosiasi Kades, Agus Tarmidi, kepada wartawan, Senin, 10 Februari 2014.

Permintaan itu disampaikan 218 kepala desa kepada Asisten Sosial, Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat dan Kepala Dinas Pendapatan di kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Menurut Agus, kenaikan NJOP itu belum disosialisasikan kepada kepala desa dan masyarakat, sehingga rawan menimbulkan polemik. Sebab, naiknya NJOP akan berimbas pada tarif pajak bumi bangunan (PBB) yang dibayarkan warga.

Nilai PBB ditentukan berdasarkan NJOP. Untuk NJOP di bawah Rp 1 miliar, tarif PBB yang harus dibayar 0,1 persen. Sedangkan NJOP di atas Rp 1 miliar, tarif PBB yang harus dibayar 0,2 persen. Padahal sebelum NJOP naik, menurut Agus, kepala desa sebagai juru pungut cukup sulit menagih PBB. Dia khawatir bila NJOP naik tanpa sosialisasi, warga semakin enggan membayar pajak. "Kepala desa yang kesulitan," katanya.

Kenaikan NJOP di Kabupaten Banyuwangi 100-300 persen, sesuai Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 1 Tahun 2014. Kenaikan NJOP itu menyesuaikan edaran Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan pada 2003. NJOP dinaikkan karena ada ketimpangan antara NJOP lama dengan harga pasar di lapangan.

Asisten Sosial, Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyuwangi Achmad Wiyono mengatakan, sudah sepuluh tahun Pemkab Banyuwangi belum menyesuaikan NJOP. Dengan naiknya NJOP ini, potensi pendapatan asli daerah dari PBB akan naik hingga Rp 58 miliar. Nantinya, 10 persen dari PBB tersebut akan kembali ke desa sesuai UU Desa. "Jadi masyarakat desa yang akan menikmati," ujarnya.

Menurut Wiyono, pihaknya juga khawatir kenaikan NJOP makin meningkatkan angka tunggakan PBB. Padahal dalam sebelas tahun terakhir, tunggakan PBB di Banyuwangi mencapai Rp 37 miliar. "Kebijakan baru pasti berpolemik, tapi nantinya warga pasti mau melaksanakan."

 SUMBER TEMPO

Minggu, 09 Februari 2014

Tukang Ojek dan Loper Koran 'Pede' Jadi Caleg di Banyuwangi

BANYUWANGI - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di wilayah pemilihan III  Banyuwangi, memiliki dua calon legislatif (caleg) DPRD setempat yang berlatar belakang kehidupan tak lazim.
Biasanya, caleg merupakan orang kaya atau memiliki banyak uang untuk berkampanye. Tapi caleg bernama Agus Bambang TB (39) dan Suratin (42) berbeda.
Agus adalah tukang ojek. Sementara Suratin, perempuan lulusan SMEA yang memiliki usaha penjualan koran dan majalah. Keduanya, merupakan warga Kecamatan Muncar, sentra ikan terbesar di Kabupaten Banyuwangi.
Hanya menjadi tukang ojek dan jualan koran, tidak membuat keduanya kehilangan rasa percaya diri dan keyakinan akan dipilih saat Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang.
"Karena saya orang Muncar dan dari keluarga nelayan, saya punya program mengenai nelayan, yakni asuransi nelayan yang bisa menjadi pelindung bagi nelayan. Selama ini, nelayan tak pernah diperhatikan pemerintah. Begitu juga tukang ojek, penarik becak, dan orang kecil lainnya," kata Agus, Minggu (9/2/2014).
Agus, caleg nomor urut 5 Partai Nasdem ini, merasa keputusannya berpolitik bukan tanpa resiko. Apalagi, pekerjaannya hanya sebagai tukang ojek dan berbisnis jasa kecil-kecilan tidak bakal cukup untuk membiayai kampanye besar-besaran.
Karena itu, Agus memilih setiap hari menyambangi rumah-rumah warga, untuk mengenalkan dirinya sebagai caleg.
"Setiap pagi hingga siang, saya mendatangi rumah warga, mengenalkan diri dan menyampaikan visi. Tiap hari targetnya 200 rumah," kata Agus yang mengaku baru habis Rp3,2 juta untuk keperluan kampanye.
Cara kampanye sederhana juga dilakukan Suratin, si loper koran. Ia hanya membagikan brosur pencalegan dirinya dan menyapa setiap pelanggannya sekaligus memaparkan visi dan misi.
Suratin, juga membuat sejumlah baliho karena memiliki dana kampanye yang mencukupi. "Sekarang sudah banyak yang tahu kalau saya mencalonkan diri. Tinggal digiatkan lagi, karena pemilu tinggal dua bulan ke depan," kata Suratin.

Sabtu, 08 Februari 2014

[WOW] Banyuwangi Alokasikan Rp310 Miliar untuk Infrastruktur

ilustrasi
Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran sekitar Rp310 miliar pada 2014 atau naik 35% dibanding 2013 yang hanya Rp230 miliar untuk pembangunan sejumlah insfrastruktur di daerah tersebut.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu (8/2), menjelaskan anggaran infrastruktur itu besarnya hampir 15 % dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp2,1 triliun.

"Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur, antara lain jalan, bandara, jembatan, pavingisasi, ruang terbuka hijau, dan sarana serta fasilitas olahraga dan pendidikan," katanya.

Khusus pembangunan infrastruktur jalan, anggaran yang dialokasikan lebih kurang Rp90 miliar dan panjang jalan yang rencananya dibangun pada tahun ini sepanjang hampir 300 kilometer.

"Panjang jalan ini juga meningkat dibanding tahun 2013 yang hanya 250 kilometer. Dulu tiap tahun pembangunan jalan rata-rata hanya 90 kilometer,
tapi sejak 2011 sudah terus ditingkatkan," kata bupati.

Anas menambahkan prioritas pembangunan infrastruktur adalah jalan-jalan poros di tingkat kecamatan. Salah satunya jalan penghubung antara dua desa di satu kecamatan dan jalan penghubung antar-kecamatan, serta jalan menuju akses pariwisata. Selain itu, juga peningkatan pemeliharaan jalan dengan hotmix pada jalan-jalan yang telah diaspal.

"Selain hotmixisasi, untuk pembangunan jalan ini pemkab juga menyiapkan
6.000 drum aspal bagi masyarakat yang akan mengaspal jalan di wilayahnya
dengan sistem swadaya. Jadi, masyarakat bisa mengajukan usulan ke Dinas PU Bina Marga, lalu dinas melakukan survei dan kalau dinilai layak akan
dikirim aspalnya. Pengerjaannya dilakukan gotong-royong oleh warga,"
tambahnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten
Banyuwangi, Mujiono, mengatakan selain jalan, pihaknya juga akan membangun dan merehabilitasi beberapa jembatan.

"Membangun jembatan baru dimaksudkan sebagai akses penghubung antara desa dan kota sehingga perekonomiannya bisa merata," ujarnya.

Salah satu proyek yang dikerjakan adalah Jembatan Wiroguno di Kecamatan
Gambiran. Jembatan itu sebagai akses menuju Terminal Wiroguno dan membuka penyempitan jalur di wilayah Kecamatan Genteng.

"Pembangunan sudah berjalan dan tinggal memasang rangka baja. Dijadwalkan tahun ini bisa rampung," katanya.

Sedangkan untuk infrastruktur Bandara Blimbingsari, lanjut Mujiono, pemkab
telah menyiapkan anggaran sekitar Rp40 miliar untuk pembangunan gedung
terminal penumpang dengan konsep go green (ramah lingkungan) seluas 36 x 75 meter.

"Terminal baru itu dilengkapi terminal kedatangan, keberangkatan, ruang
VVIP, mushalla, restoran, dan art shop. Pembangunan bandara ini akan segera dimulai dan ditargetkan tahun 2015 rampung," kata Mujiono.

Ia menambahkan masih banyak pembangunan infrastruktur yang akan dituntaskan pada tahun ini, antara lain penyelesaian sarana olahraga stadion utama sepak bola dan gelanggang olahraga untuk cabang atletik, serta sejumlah ruang terbuka hijau.

sumber: metro tv

Timnas U-19 Tambah Pertandingan di Banyuwangi

Banyuwangi - Pelatih tim nasional di bawah usia 19 tahun, Indra Syafri, tidak puas dengan sederet jadwal latih tanding pasukannya. Meski Evan Dimas cs telah dihadapkan pada 13 pertandingan antara Februari dan pertengahan Maret, Indra terus mencari lawan untuk mengasah kemampuan anak-anak asuhnya.

Lawan teranyar yang mereka tantang adalah Persatuan Sepak Bola Banyuwangi alias Persewangi. "Pertandingan dijadwalkan berlangsung di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 2 Maret mendatang," ujar  Sunjoyo, Sekretaris Persewangi, kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2014.

Dia mengatakan pada 10 dan 11 Februari nanti, PT Liga datang untuk mensurvei gelanggang berkapasitas 20 ribu orang itu. "Kami optimistis Stadion Diponegoro dianggap layak karena sudah direnovasi," kata Sunjoyo.

Persewangi menyiapkan dana sekitar Rp 100 juta untuk membiayai akomodasi dan transportasi Timnas U-19. Sebelum melawan Persewangi, Timnas U-19 rencananya lebih dulu menghadapi Persikoba Malang United, pada 28 Februari. "Jadi, kami menanggung transportasi Timnas U-19 dari Malang ke Banyuwangi," kata dia. Sunjoyo yakin kehadiran Evan Dimas cs akan mendongkrak popularitas Persewangi, yang berlaga di Divisi Utama.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, Timnas U-19 menang di dua laga awal tur mereka, yaitu atas PSPS Sleman dan Persiba Bantul. Tur Nusantara Timnas U-19 akan berakhir pada 17 Maret di Stadion Aji Imbut, Tenggarong. Setelah itu, Evan Dimas cs akan beranjak ke Timur Tengah dan Eropa, juga sebagai persiapan berlaga di Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober mendatang.

sumber: tempo

TERJAWAB, MISTERI LAVA BIRU SPEKTAKULER YANG KELUAR DARI KAWAH IJEN

Kawah Ijen di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur tak hanya indah, tapi juga misterius. Salah satunya, lava berpendar biru spektakuler yang menyembur dari dalam gunung.

Joseph Stromberg dari Smithsonian berbicara pada fotografer Olivier Grunewald -- yang sedang membuat film dokumenter di Ijen bersama Regis Etienne, dari Society for Volcanology Jenewa -- untuk mendapatkan penjelasan apa yang sebenarnya terjadi pada Kawah Ijen.

Ini jawabannya: meski penampakan lava biru adalah nyata, bukan batuan cair itu yang bertanggung jawab atas warnanya. Pendar biru berasal dari gas sulfur.

"Cahaya biru itu, yang tak biasa ditemukan di gunung berapi, bukan disebabkan oleh lava itu sendiri -- penjelasan yang sering dimuat di di banyak situs," kata Grunewald, seperti dimuat situs io9, Kamis (6/2/2014).

"Tapi disebabkan pembakaran gas belerang yang kontak dengan udara pada suhu di atas 360 derajat Celcius."

Di siang hari, lava yang muncul dari Bumi pada suhu amat tinggi di Ijen tak berbeda tampilan dengan lava di gunung lain -- yang memancarkan warna merah atau oranye, tergantung komposisi mineralnya.

"Tetapi pada Kawah Ijen, gas belerang dengan kuantitas besar, bertekanan tinggi dan suhu luar biasa (kadang-kadang lebih dari 600 derajat Celcius) keluar bersama dengan lava ," tambah dia.

Saat kontak dengan oksigen di udara dan dipicu oleh lava, sulfur mudah terbakar dan memicu api yang berwarna biru cerah. "Membuatnya tampak seolah-olah lava biru mengalir di gunung," kata Grunewald. Efeknya hanya terlihat pada malam hari.

"Pemandangan api ini di malam hari sangat aneh dan luar biasa," kata Grunewald. "Setelah beberapa malam di kawah, kami merasa sedang berada di planet lain."

Selain lava yang tampak biru, kandungan sulfat yang tinggi juga bertanggung jawab untuk gas berpotensi bahaya di udara -- di lokasi di mana penambang lokal mengekstrak batu sulfat dari permukaan gunung berapi.

Mereka mengais belerang di kawah yang bergolak. Mengisi keranjang dengan bongkahan sulfur dengan mengandalkan tangan, menggendongnya untuk dibawa ke pengepul. Tanpa alat pengaman, masker sekalipun.

Tak jarang para penambang, termasuk anak-anak, bekerja di malam hari untuk menambah penghasilan. "Dibayangi cahaya biru elektik dari asam sulfat yang dihembuskan oleh gunung berapi," kata Grunewald, seperti banyuwangi-bersatu.blogspot.com kutip dari situs Smithsonian.com

Api biru yang berpendar menghasilkan foto-foto dramatis, indah, bahkan surealis. Namun, bagi para penambang yang menghabiskan berbulan-bulan atau bertahun-tahun di Ijen, taruhan mereka adalah nyawa. Mereka bisa terkena penyakit tenggorokan kronis dan paru-paru akut.