Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Kamis, 11 Desember 2014

Ubah citra kota santet, Bupati Banyuwangi raih Marketing Champion

Jakarta- Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Anas di Jakarta, Kamis (11/12). Ajang penghargaan tahunan ini diselenggarakan oleh MarkPlus Inc.

Pendiri MarkPlus yang juga pakar pemasaran Hermawan Kartajaya mengatakan, beragam strategi pemasaran yang dilakukan Bupati Banyuwangi mampu mengangkat pamor daerahnya. Selain menjadi destinasi wisata unggulan, Banyuwangi juga mulai dilirik sebagai tempat berinvestasi.

"Dari ratusan kepala daerah, Pak Azwar Anas adalah salah satu yang inovatif dan sadar marketing. Banyuwangi juga mampu menyinergikan pengembangan destinasi wisatanya dengan pihak lain, termasuk dengan BUMN," ujar Hermawan dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (11/12/2014).

Dewan Juri dalam penghargaan ini adalah sejumlah tokoh, antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, CEO MarkPlus Hermawan Kartajaya, dan Direktur Telkom M. Awaluddin.

Sejumlah kriteria dalam penilaian penghargaan ini antara lain pengaruh dan integritas personal, inovasi, kinerja, dan dampak komunitas. "Bupati Banyuwangi menunjukkan spirit marketing dalam kesehariannya," ujar Hermawan.

Salah seorang dewan juri, Dahlan Iskan, mengatakan, salah satu keunggulan Bupati Banyuwangi adalah kemampuan mengelola external customer dan internal customer sama baiknya.

"Ada kepala daerah lain yang hebat programnya, tapi tidak mampu mengelola para PNS-nya yang sesungguhnya adalah internal customer. Nah, Pak Azwar Anas ini hebat marketing untuk external marketing dengan kemampuan mendorong perubahan PNS secara baik," kata Dahlan.

"Pak Azwar Anas ini juga melakukan segala cara untuk memasarkan Banyuwangi. Saya tahu betul usahanya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemasaran daerah adalah hal strategis yang harus dilakukan untuk memajukan daerah. Bahkan, Anas memosisikan dirinya sebagai seorang salesman bagi Banyuwangi.

"Setiap ada kesempatan, saya selalu promosi. Di gadget saya lengkap tersimpan file presentasi data, foto, dan video tentang Banyuwangi. Ketemu orang di bandara, lewat Twitter, forum di mana-mana saya selalu pasarkan Banyuwangi," ujarnya.

Anas mengatakan, Banyuwangi memiliki potensi besar yang belum tersentuh dengan maksimal sebelumnya. "Butuh niat kuat, diplomasi tepat dan kerja cerdas untuk menggali potensi itu demi kemajuan daerah. Strategi pemasaran yang tepat dengan mengandalkan banyak saluran distribusi, mulai media konvensional, media sosial, hingga beragam aktivasi, menjadi kuncinya, kata Anas.

Sebelumnya, Banyuwangi memiliki image yang kurang positif sebagai daerah yang terkenal dengan aktivitas kleniknya atau yang biasa dikenal sebagai kota santet. Selain itu daerah ini juga dikelilingi oleh kawasan hutan dan pegunungan yang membuatnya sulit dijangkau. Kini, Banyuwangi semakin mudah diakses dengan adanya bandara yang tiap hari sudah diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air.

"Kami juga mendorong ekowisata yang mengandalkan wisata budaya dan wisata alam yang punya diferensiasi kuat dibanding daerah lain," tuturnya.

Tiap tahun di Banyuwangi digelar event kreatif bertajuk Banyuwangi Festival yang banyak mengandalkan kerja sama dengan dunia usaha alias private partnership. Ini salah satu cara mengasah lahirnya birokrasi yang punya jiwa entrepreneurship. Dengan
anggaran APBD minimal, kita berupaya menghadirkan berbagai event wisata berkelas, seperti International Tour de Banyuwangi Ijen, Jazz Pantai, dan Festival Gandrung Sewu," tuturnya.

Terjadi perputaran ekonomi yang dinamis selama Banyuwangi Festival. Banyak orang yang datang, menginap di hotel-hotel, makan dan berbelanja oleh-oleh. Dengan berbagai event ini juga menunjukkan kalau Banyuwangi adalah daerah aman untuk daya tarik bagi masuknya investasi. Ibaratnya, menembak tiga burung dengan satu peluru, cetus Anas.

Hasilnya, pada 2013, investasi yang masuk di Banyuwangi mencapai Rp 3,2 triliun, meningkat hingga 175% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun. Jika dibandingkan dengan 2010 yang investasinya baru Rp 272 miliar, investasi di Banyuwangi melonjak drastis hampir 1.100%.

Citra Banyuwangi juga mulai bergeser menjadi kabupaten Digital Society di mana 1.300 titik wi-fi telah terpasang di berbagai tempat. Layanan publik juga mulai berbasis teknologi informasi, mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, sampai kesehatan.

"Tahun depan kami akan memperkuat brand Banyuwangi sebagai destinasi ekowisata dan investasi. Sudah ada beberapa strategi yang kami siapkan," pungkasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyabet gelar Indonesia Marketing Champion 2014 untuk kategori kalangan pemerintahan (Government) karena dinilai cukup berhasil memasarkan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.

merdeka

Pernikahan Fitri Carlina Dimeriahkan Tarian Jejer Gandrung

BANYUWANGI - Resepsi pernikahan penyanyi Fitri Carlina (27) dengan Captain Hendra Sumendap (37) berlangsung di Hall Mahkota Hotel Genteng, Kamis (11/12/2014).
Sedang akad nikah digelar di rumah orang tua Fitri di Desa Kaligondo Kecamatan Genteng, Selasa (9/12/2014). Resepsi pernikahan Fitri dan Hendra bernuansa etnik Using Banyuwangi. Ini terlihat dari pakaian yang pengantin kenakan.
Resepsi juga dimeriahkan Tarian Jejer Gandrung, sebuah tarian ucapan selamat datang khas Banyuwangi. Tidak hanya Jejer Gandrung, ada juga Tari Jaran Goyang Aji Kembang.
"Dia tidak ingin melupakan tanah kelahirannya Banyuwangi. Sebelum terkenal di Jakarta, ia sudah tenar dari panggung ke panggung di Banyuwangi," ujar ayah Fitri, Taserun Hadinoto kepada Surya.

Tari Gandrung Merambah ke Malaysia

SELANGOR – Seni budaya Banyuwangi kini kencang merambah ke negeri tetangga. yang pale anyar seni tari gandrung dan jaranan ditampilkan kalangan tenaga kerja lndonesia. (TKI) di Selangor Malaysia, Minggu kemarin (7/12). Tarian gandrung di Negeri jiran itu ditampilkan kalangan TKI yang di latih LaiIatur Fitriyah, 27, TKI asal Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Perempuan yang bekerja di sektor industri di johor Baru itu giat mempromosikan tari khas Banyuwangi di Malaysia. Dia kerap menampilkan tari gandrung, punjari, dan tari jaran goyang.
Di sela kesibukan bekerja, Fitriyah menyempatkan diri mengajarkan seni tari Banyuwangi itu kepada rekan-rekannya sesama tenaga kerja asal Indonesia. Yang belajar menari itu TKI dari Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka biasanya berkumpul dan belajar menari bersama di sanggar tari “Manungal Budaya” yang didirikan Irzal Maryanto, pria kelahiran Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Irzal Maryanto yang bekerja di sebuah perusahaan di Malaysia itu mengaku ingin selalu mengenalkan seni dan budaya Banyuwangi.
“Supaya Banyuwangi semakin Go International ya, Kang” ujar lrzal yang akrab disapa Yanto itu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi melalui sambungan telepon internasional kemarin (9/12). Menurut Irzal, semangat memperkenalkan kesenian tradisional kepada pekerja Indonesia dan pekerja asing di Malaysia itu selaras dengan harapan Pemkab Banyuwangi. Karena itu, semangat yang ditunjukkan Lailatul Fitriyah dan kawan-kawan patut dicontoh WNI yang menetap di Malaysia.
Sementara itu, Fitriyah dan kawan- kawan rela menempuh perjalanan selama lima jam dari Johor Baru demi tampil di Selangor. Mereka menampilkan tari gandrung dan seni dalam acara Ramah Mesra Komunitas Keluarga Banyuwangi Bersama Warga Malaysia di Selangor. Persembahan senibudaya Bumi Blambangan itu mendapat sambutan meriah dan respons positif Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hennan Prayitno. Kegiatan itu juga diapresiasi Ahli Parlemen Meru Klang Selangor, Dn Haji Abdul Rani Osman. (radar)

Pemkab Akan Bangun Jalan Lintas Utara

GLENMORE – Harapan warga Kecamatan Glenmore, Kalibaru, dan Sempu, membangun jalan lintas utara tampaknya akan segera terwujud. Pemkab Banyuwangi kini telah mengagendakan pembangunan jalan alternatif itu. Pembangunan jalur lintas utara yang akan menghubungkan tiga kecamatan ltu akan membuka akses ekonomi bagi warga di tiga kecamatan. “Masyarakat sudah lama mendambakan jalur lintas utara itu,” cetus anggota DPRD asal Desa Sepanjang. Kecamatan Glenmore, Ahmad Masrohan.
Dalam pembangunan jalan lintas utara itu, jelas dia, hanya ada satu kendala. yakni karena melalui daerah Perkebunan PTPN Xll. menyelesaikan kendala ltu, dirinya akan mengajak empat anggota DPRD lain dari Kecamatan Glenmore, seperti Moh. Ruliyono, M. Sahlan, Ecky Septalinda, dan Eko Susilo Nur Hidayat. “Saya akan mengajak diskusi bareng dengan pihak perkebunan terangnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya. dan lima Ruang (Dis PU BMCKTR) Banyuwangi.
Mujiono. mengatakan selama ini sudah mendengar harapan masyarakat agar dibangun jalur lintas utara yang meliputi Kecamatan Sempu, Glenmore, dan Kalibaru. Jalan lintas utara itu, terang dia, sebenarnya sudah ada. Hanya saja. sampai saat ini belum dimaksdkan karena jalan masih berupa tanah dan makadam. “Kita juga punya keinginan agnrjalan llnlas utara berfungsi. karena dari Sempu bisa tembus Glenmore dan Kalibaru,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Malahan terang dia, jalur lintas utara tersebut sudah mulai diperbaiki, terutama dari sisi Kecamatan Kalibaru dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore.
“Dari arah timur sudah kita hotmix. Jembatan di Kalibaru juga sudah kita bangun,” ujarnya. Kendala pembangunan jalur lintas utara itu, masih kata dia, hanya di perbatasan Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, dan Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Daerah itu, jelas dia, masuk areal perkebunan PTPN XII dengan panjang sekitar dua kilometer. “Kalau lahan perkebunan bisa digunakan untuk jalan tembus, kita akan ikut senang dan jalur lintas utara bisa kita anggarkan,” tuturnya. (radar)

Rogojampi Rekor Tertinggi Pernikah Dini

BANYUWANGI – Kecamatan Rogojampi tercatat sebagai daerah yang penduduknya pale banyak melangsungkan pernikahan dini, atau pernikahan dengan pasangan masih di bawah umur 20 tahun di Kabupaten Banyuwangi.  ‘Tingginya angka pernikahan dini itu. mendapat perhatian serius dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP KB) Banyuwangi, dengan memberi bantuan berupa BKB-KIT atau alat peraga kepada kader Posyandu di lima desa yang ada di kecamatan itu.
Kepala BPP KB Banyuwangi, Muhammad Pua Jiwa, mengatakan angka pernikahan pasangan pengantin di bawah 20 tahun diwilayah Kecamatan Rogojampi, sampai Oktober 2014 mencapai 252 pasang. “Sampai Oktober 2014. Pasangan pengantin baru di Banyuwangi ada 10.088 pasang,” katanya. Jika tiap tahun di Banyuwangi itu ada 10.088 pasang pengantin baru, terang dia, maka akan ada pengalihan lahan baru sekitar 118 hektare pertahun yang di pakai untuk pembuatan rumah baru.
“Ini setara dengan pembentukan tiga desa baru,” terangnya.  Apalagi, lanjut dia, Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran sum di Banyuwangi itu mencapai 23.036 jiwa, atau jika di rata-rata ada sekitar 1.900 jiwa yang lahir per bulan di Banyuwangi. “Jika ini terus terjadi  dan tidak di rem dengan gerakan KB, maka akan terjadi ledakan  penduduk,” katanya.
Melalui kegiatan kesatuan gerak PKK dan KB Kesehatan yang dicanangkan, Pua berharap tingkat kesadaran masyarakat untuk ber KB di Banyuwangi, terutama di Kecamatan Rogojampi meningkat. Sehingga, jumlah TFR atau angka kelahiran sum di Banyuwangi bisa ditekan.  Dalam pencanangan gerakan tersebut, hadir Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Widji Lestariono, Forpimka Rogojampi, Kepala Desa dan Tim Penggerak PKK Desa Se-Kecamatan Rogogampi, serta kader Posyandu se-Kecamatan Rogojampi.  (radar)

Jumat, 31 Oktober 2014

Hutan Gunung Merapi di Banyuwangi Terbakar

photo: ilustrasi
Banyuwangi - Kawasan hutan di dataran tinggi Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali terbakar. Kebakaran kali ini berada di hutan lereng timur Gunung Merapi (2.800 mdpl). Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Jawa Timur, Pujiadi, mengatakan kebakaran tersebut terjadi sejak Kamis malam kemarin. "Sampai hari ini masih terbakar," ujar Pujiadi, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Pujiadi, belum diketahui luasan hutan yang terbakar. Petugas BKSDA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi saat ini masih memetakan titik api. Namun Pujiadi memastikan bahwa hutan yang terbakar itu di luar lahan seluas 150 hektare yang terbakar pada pertengahan Oktober lalu. Kawasan hutan di dataran tinggi Ijen seluas 2.560 hektare.

Adapun Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Eko Suprapto menjelaskan, hingga pukul 12.00 WIB, terdeteksi delapan titik api yang terpencar. Titik api itu berada di ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut sehingga sulit terjangkau oleh petugas. "Lokasinya terjal," katanya.

Menurut Eko, kebakaran hutan masih berada di 10 kilometer dari permukiman di Desa Bulusari, Kecamatan Kalipuro. Saat ini ada 15 petugas yang masih memetakan lokasi kebakaran. "Kami belum bisa melakukan pemadaman karena lokasinya sulit," ujarnya.

tempo

Kejaksaan Banyuwangi Panggil Kemenpera

Banyuwangi - Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, akan memanggil Kementerian Perumahan Rakyat terkait dengan kasus korupsi dana bedah rumah warga miskin dari APBD 2013. "Kami periksa Kamis pekan depan," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Banyuwangi Paulus Agung Widaryanto, Jumat, 31 Oktober 2014.

Menurut Paulus, pejabat Kemenpera diperiksa untuk menggali mekanisme pencairan dana bedah rumah dari APBN kepada penerima bantuan. Keterangan Kemenpera itu nanti akan digunakan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan dua tersangka dugaan korupsi dana bedah rumah.

Kejaksaan telah menetapkan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapepam) Anggrid Mardjoko dan Ketua Tim Pendamping Masyarakat Desa Banjarsari Sulihyono sebagai tersangka. Kedua tersangka diduga kuat menikmati Rp 400 juta dari total anggaran sebesar Rp 975 juta.

Kementerian Perumahan Rakyat tahun ini memperketat pencairan dana bedah rumah miskin yang anggarannya sebesar Rp 5,6 miliar. Ada 747 warga miskin yang mendapatkan bantuan tersebut, masing-masing menerima Rp 7,5 juta.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM) Suyanto Waspo Tondo mengatakan pengetatan yang dilakukan seperti meminta BRI memotret penerima bantuan yang mencairkan uang. Kemudian, uang yang dicairkan tersebut harus langsung ditransfer kembali ke rekening pemilik toko bangunan. "Penunjukan toko bangunan harus disepakati seluruh penerima bantuan," ujarnya.

Tim pendamping yang telah ditunjuk Kemenpera, Suyanto melanjutkan, dilarang memegang buku rekening milik penerima bantuan. Ini berbeda dengan tahun lalu. Ketika itu, tim pendamping leluasa meminta buku rekening.

Selain itu, BPM telah meminta semua kepala desa dan tim pendamping untuk menandatangani pakta integritas. "Tujuannya agar mereka tak korupsi dan ikut mengawasi program," kata Suyanto.

tempo

Senin, 27 Oktober 2014

Jatmiko dan Alsyahallah Winoza Jebeng-Thulik Banyuwangi 2014

BANYUWANGI – Tuntas sudah pagelaran pemilihan jebeng-Thulik Banyuwangi. Setelah melalui penilaian yang cukup alot. akhirnya terpilih pemenangnya. Thulik 2014 di menangkan Jatmiko, Sedangkan jebeng di sabet oleh Aisyahallah Winoza. grand final jebeng-thulik ini di helat dalam malam penghargaan di Gesibu Sabtu malam kemarin (26/10). Ragngkaian seleksi di awali pada bulan Oktober 2014 lalu.
Dimana mereka harus melewati lima tahap seleksi untuk dinobatkan menjadi Duta Banyuwangi 2014 yang baru. Penilaian pemenang dilakukkan oleh tim juri. Para finalis mengikuti karantina, pra karantina dan juga pada saat acara grand final. Dalam malam penghargaan jebeng-thulik kemarin Bumi Banyuwangi. Alhamdulillah Bupati turut hadir bersama istri. yang cukup spesial, para duta wisata dari berbagai kota sejawa Timur juga hadir.
Acara grand final diawali dengan tarian Jejer gandrung. Selanjutnya para finalis satu per satu memasuki area panggung. Setelah seluruh finalis memasuki panggung. sepuluh finalis tersebut diwisuda atau biasa disebut meras. Para finalis juga diberi kesempatan untuk sungkem kepada emak bapak. Sebelum acara malam penghargaan seluruh finalis juga diarak keliling kota dengan menggunakan dokar.
Selanjutnya Bupati Abdullah Azwar Anas berkesempatan memberikan sambutan. pilih nantinya lebih mengedepankan mental. pengetahuan dan pengalaman daripada penampilan luar. “ibarat handphone casing masih bisa di beli di mana saja dan bisa diganti kapan pun, tapi untuk software handphone tersebut tidak bisa diganti, maka dari itu mental, pengetahuan dan pengalaman lebih penting.
Jebeng-Thulik tahun ini saya harap bisa menjadi salesman Banyuwangi untuk ke depannya,” ujar Anas. Selanjutnya sepuluh finalis di beri kesempatan memilih kupon yang berisi sebuah pertanyaan. Dimana setiap pertanyaan yang disiapkan oleh panitia tersebut berisi tentang pengetahuan mengenai Banyuwangi. Para finalis harus bisa menjawab pertanyaan dengan durasi waktu menggunakan Bahasa Inggris dan juga Bahasa Indonesia. Di akhir sesi, akhirnya terpillhlah pemenangnya. Untuk jebeng diraih wioza, sedangkan thulik diraih Jamtiko.

(radar)

Senin, 20 Oktober 2014

Gara-Gara Selfie, Destinasi Wisata di Banyuwangi Kian Diminati

Banyuwangi Peran media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram turut membantu Pemkab Banyuwangi mempromosikan wisata.Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin banyak dikunjungi wisatawan. Hal ini tak terlepas dari peran media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram, terutama berkat tren selfie (foto diri yang diambil diri sendiri).

"Banyak yang berkunjung ke destinasi wisata Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Plengkung, Pulau Tabuhan, dan Teluk Hijau," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela-sela pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), Sabtu (18/10/2014).

"Mereka selfie di sana lalu diunggah di media sosial. Teman atau follower-nya ikut lihat dan tertarik datang ke Banyuwangi. Pernah saya jumpa wisatawan dari Singapura yang datang ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu destinasi wisata itu dari foto di Instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," tambah Anas.

Selain tempat wisata, kuliner khas Banyuwangi juga diminati berkat banyaknya masyarakat yang berfoto ria di media sosial sesaat sebelum menikmatinya, seperti rujak soto, nasi tempong, maupun pecel rawon.

"Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak, atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara seperti yang ada di Banyuwangi," tutur bupati berusia 41 tahun itu.

Dengan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, Facebook sebanyak 69 juta pengguna, atau Path lebih dari 4 juta pengguna; media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi. "Kami ingin membangun conversation positif tentang pariwisata Banyuwangi, termasuk dari event-event yang kami gelar seperti balap sepeda, selancar, karnaval etnik, atau jazz pantai yang semuanya masuk rangkaian Banyuwangi Festival," papar Anas.

Anas menyadari era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi kemajuan teknologi, khususnya internet. Karena itu, model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi. Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android yang diberi nama "Banyuwangi Tourism".

Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, restoran, serta pusat kuliner, penginapan, kontak pemandu wisata, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan wisatawan, seperti kantor polisi, puskesmas, dan rumah sakit.

Tentu saja, sambung Anas, model pemasaran lain seperti bekerja sama dengan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata juga dilakukan. Kehadiran bandara yang diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap hari juga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.

Berkat sejumlah strategi itulah, kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat. "Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus 3 juta orang, naik sekitar 200% dibanding tahun lalu," ujarnya. "Sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang, naik lebih dari 100% dibanding tahun lalu. Ini nantinya berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel."

liputan6

Tour de Banyuwangi Dinilai Alami Peningkatan

Banyuwangi : Komisaris Internasional Persatuan Balap Sepeda Dunia (UCI), Jamaludin Mahmood, mengatakan, kualitas penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen meningkat dibandingkan tahun lalu. "Ada sedikit peningkatan," kata dia d Banyuwangi, Ahad, 19 Oktober 2014.

Peningkatan itu, kata Jamaludin, terletak pada pembalap dan tim-tim yang ikut berkompetisi. Pembalap terbaik Asia seperti Mirsamad Pourseyedi Golakhoir, Ghader Mizbani, dan Amir Zargari yang seluruhnya berasal dari Iran ikut berlaga di kejuaraan ini.

Meski dinobatkan sebagai pembalap terbaik Asia, kata Jamaludin, nyatanya pembalap Iran kali ini harus takluk dengan pembalap Singha Thailand. Ini menunjukkan bahwa tanjakan di lereng Gunung Ijen yang terkenal berat hanya bisa ditaklukan oleh pembalap-pemlap handal. "Yang bisa menaklukan tanjakan Ijen, berarti dia lebih baik dari pembalap Iran," kata Jamal, yang juga Race Director Tour de Banyuwangi.

Jamaludin menyebut lereng Gunung Ijen adalah "Ratu Medan Tanjakan" yang setara dengan medan tanjakan di Tour de Langkawi. "Tak sembarangan pembalap bisa menaiki Ijen," kata dia.

Jamal juga mengapresiasi munculnya pembalap Indonesia, Rastra Patria, yang berhasil menjadi juara sebagai sprinter terbaik. Menurutnya, potensi pembalap Indonesia sangat besar untuk bisa bersaing dengan tim asing. Hanya saja kebanyakan tim Indonesia kesulitan pendanaan. (

Berikut ini perolehan akhir International Tour de Banyuwangi Ijen 2014:

Klasifikasi Raja Tanjakan
1. Peter Pouly (Singha Infinite-Thailand)
2. Hossein Askari (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Amir Zargari (Pishgaman Yazd-Iran)

Klasifikasi Sprinter Terbaik
1. Rastra Patria (Pegasus Cycling Team - Indonesia)
2. Arvin Moazemi Gcudarzi (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Vazquez Angel De Julian (Team 7 Eleven Roadbike-Filipina)

Klasifikasi Individu
1. Peter Pouly (Singha Infinite-Thailand)
2. Hossein Askari (Pishgaman Yazd-Iran)
3. Amir Zargari (Pishgaman Yazd-Iran)

Klasifikasi Tim
1. Tabriz Petrochemical-Iran
2. Pishgaman Yazd-Iran
3. Tabriz Shahrdari Ranking-Iran

tempo

Minggu, 19 Oktober 2014

Warga Banyuwangi Temukan Penampakan Putri Duyung Saat Belah Batu Akik



photo by detik
Banyuwangi - Seorang pengrajin batu akik dan permata membuat geger. Awad (25) warga Jalan Bunyuwangi No 50 Kelurahan Lateng, Banyuwangi, menemukan gambar menyerupai putri duyung dengan kaki bersisik seperti ikan, saat memproses batu bongkahan untuk menjadi akik.

"Baru dibelah, batu tersebut muncul gambar‎ itu. Saya heran ini kali kedua saya ketemu gambar seperti ini," ujar Awad kepada detikcom di rumahnya, Minggu (19/10/2014).

Alhasil, Awad tidak berani meneruskan proses pemotongan batu mentah tersebut. Bahkan saking takutnya Awad menceritakan kejadian ini kepada keluarga dan teman temannya, hingga akhirnya berita tersebut ramai di kalangan warga sekitar.

"Ini sudah yang kedua kali saya mengalami hal seperti ini. Yang pertama saat membelah batu ada gambar orang bersurban, yang kedua ini ada gambar sesosok putri duyung dengan kaki bersisik," ujarnya.

Berkembangnya kabar tersebut akhirnya galeri "Kolang Kaling" miliknya setiap hari ramai dikunjungi orang baik dalam kota maupun luar kota.

"Saya ini heran kok sering mengalami kejadian seperti ini, padahal niat saya hanya memproses batu mentah dan dijadikan batu akik agar bisa dijual menjadi permata," ujar Awad heran.

Sementara dari kejadian ini, batu bongkahan yang akan diproses menjadi batu akik tersebut telah banyak ditawar kolektor batu. "Batu ini sudah ditawar kolektor dari Bali seharga Rp 25 juta," ujar Awad.
   
photo by detik

detik


Pouly Juara, Tabriz Pertahankan Gelar Tour de Banyuwangi

Banyuwangi - Meski hanya finish di posisi ke-44 pada etape keempat International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Minggu (1?/10/2014) sore ini, Peter Pouly berhasil mengunci gelar juara kategori pembalap. Sedangkan untuk kategori tim, diraih Tabriz Petrochemical Team.

Dalam klasemen individual, pembalap asal tim Singha Infinite ini duduk di posisi pertama. Ia mengungguli duet pembalap asal tim Pishgaman Yazd Iran, Hossein Askari dan Amir Zargari. Askari terkait 55 detik dibelakang Pouly. Sedangkan Zargari terkaut 1 menit dan 46 detik di belakang pembalap asal Perancis tersebut.

"Hari ini kami hanya berusaha untuk bermain baik dan mengamankan gelar Peter. Kami kehilangan satu pembalap kemarin. Sehingga kami hanya turun dengan empat pembalap. Jadi kami bekerja 110 persen hari ini," ucap Wisut Kasiyaphat, manajer Singha Infinite Cycling Team.

Sementara itu, keberhasilan Mehdi Sohrabi sebagai pemenang etape keempat mengantarkan Tabriz Petrochemical Team mempertahankan gelar juara untuk kategori tim di ITdBI 2014. Tabriz mengungguli dua tim asal Iran lainnya, Pishgaman Yazd Cycling Team dan Tabriz Shahdari Ranking (TSR) Continental Team.

"Tahun ini, kami tak terlalu baik disini. Kemarin pembalap saya tidak menang. Saya nggak tahu kenapa. Mungkin kami tidak beruntung," terang manajer Tabriz, Ahad Kazemi Sarai. Kazemi berjanji bahwa Tabriz akan tampil lebih pada penyelenggaraan ITdBI tahun depan.

"Banyak race tahun ini. Mungkin pembalap saya kelelahan. Tahun depan, kami akan lebih kuat datang kesini. Kami akan balas dendam," tutup pria berhidung mancung ini.

berita jatim

Pembalap Iran Rebut Etape Pamungkas Tour de Banyuwangi

Banyuwangi - Etape pamungkas International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Minggu (1?/10/2014) sore ini akhirnya menjadi milik Mehdi Sohrabi, pembalap asal Tabriz Petrochemical Team Iran. Mehdi sukses menyingkirkan para pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team yang mendominasi sejak awal lomba.

Mehdi mencatatkan waktu 3 jam, 10 menit dan 34 detik. Catatan waktu yang sama juga dicapai peringkat kedua Eduard Prades Reverter dari Matrix Powertag Jepang dan Shimpei Fukuda asal tim Aisan Racing Team.

Pada awal balapan, para pembalap masih berkumpul dalam satu rombongan besar. Tapi selang beberapa putaran berikutnya, pembalap mulai terpecah. Rombongan pertama berisi belasan pembalap. Sementara jumlah lebih banyak bergabung di rombongan besar yang menguntit di belakangnya.

Mulai intermediate sprint pertama di KM ke-54.71 hingga sprint ketiga di KM ke-97.61, pembalap-pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team masih memimpin rombongan pertama. Hossein Askari dan Arvin Moazemi Gordazi secara bergantian berada di barisan terdepan. Tapi pada dua putaran terakhir, komposisi pembalap berubah total.

Rombongan besar berhasil menangkap grup kecil yang memimpin di depan. Seluruh pembalap akhirnya tergabung dalam grup besar dan masuk ke finish secara bersamaan. Sohrabi dinyatakan sebagai tercepat di etape ini.

Etape keempat sekaligus terakhir di balapan ini mengambil start di Kalibaru dan finish di depan kantor bupati Banyuwangi. Etape keempat memiliki panjang 140.5 kilometer. Sejak KM ke-54, para pembalap langsung menghadapi lintasan criterium. Mereka memutari kantor bupati sebanyak 12 kali.

berita jatim

Sabtu, 18 Oktober 2014

HASIL KLASEMEN ETAPE III INTERNATIONAL TOUR DE BANYUWANGI IJEN

FULL RESULT

Ada Unsur Lucky dalam Kemenangan Pouly

Banyuwangi - Sukses Peter Pouly menjadi pemenang di etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Sabtu (18/10/2014) sore ini, memiliki unsur keberuntungan. Mengapa?

Menurut cerita Pouly kepada awak media, sebenarnya ada satu pembalap Iran yang memimpin balapan sejak 10 kilometer menjelang garis finish. Pembalap tersebut adalah Hossein Askari. Sedangkan Pouly di urutan kedua.

Tapi pada 2 kilometer menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama. Pembalap asal Perancis ini akhirnya keluar sebagai pemenang etape ketiga sekaligus terpanjang di event ini.

"Saat itu saya tekankan pada diri saya bahwa saya bisa. Saya harus maju dan melaju," ucap Pouly usai balapan. Ini adalah kali pertama Pouly mengikuti event balap sepeda internasional di Banyuwangi. Gelar di etape ketiga ITdBI ini menjadi yang pertama untuk tim anyarnya, Singha Infinite Thailand.

"Saya terima kasih ke tim, keluarga dan sponsor atas dukungan mereka kepada saya," terang Pouly. Ia juga memuji lintasan di etape kedua ini. "Ini gunung yang bagus. Saya suka gunung," puji Pouly. Menurutnya, lintasan di etape ketiga mirip dengan rute dari Geneva ke Nice.


berita jatim

Kangkangi Pembalap Iran, Pouly Juara Etape Neraka

Banyuwangi - Kejutan terjadi apda etape ketiga International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Sabtu (18/10/2014) sore ini. Pembalap Perancis yang tergabung dalam Singha Infinite Cycling Team Thailand, Peter Pouly keluar sebagai pemenang. Pouly menyisihkan pembalap-pembalap Iran yang dikenal sebagai raja tanjakan.

Pouly menyelesaikan etape sepanjang 201.7 Km dari Muncar menuju Ijen Crater dengan catatan waktu 6 jam, 13 menit dan 58 detik. Pouly meninggalkan dua pembalap Iran asal tim Pishgaman Yazd, Hossein Askari dan Amir Zargari.  Askari tertinggal 51 detik di belakang Pouly. Sedangkan Zargari terpaut 1 menit dan 40 detik.

Pada awal balapan, para pembalap melintasi jalur flat yang cukup panjang dan berkelok-kelok, mulai Muncar hingga Stail. Melewati kawasan pedesaan dan hamparan sawah nan hijau, para pembalap disambut antusiasme masyarakat yang sangat ramai memenuhi sisi-sisi jalan. Ketika memasuki kawasan Tegalsari, pembalap dari tim Polygon Sweet Nice (PSN) sempat membuat gertakan. Tapi langsung ditangkap oleh rombongan besar.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pembalap Tabriz Petrochemical Team memimpin rombongan besar. Mensejajarkan seluruh pembalapnya di depan, Tabriz seolah membuat tembok pertahanan yang sukar ditembus oleh tim-tim lain. Usai intermediate sprint pertama di Pasar Genteng (KM 33.25), hingga tanjakan King of Mountain (KOM) pertama di Sragi, formasi pembalap masih tidak berubah. Mereka masih tergabung di rombongan besar.

Jarak yang sangat panjang membuat para pembalap memilih bermain aman. Bahkan selepas intermediate sprint kedua di daerah Muncar (KM 92.26), seluruh pembalap tetap di rombongan besar. Hingga memasuki KM 142.19 di wilayah Segobang, tak ada satupun pembalap yang melakukan break away. Mereka tetap menggerombol dalam rombongan besar.

Tabriz masih mempertahankan strateginya, yakni menempatkan seluruh pembalapnya di barisan terdepan. Alhasil mereka lah yang mengontrol ritme balapan dengan kecepatan rata-rata mencapai 35 km/jam. Jalan yang panjang dan banyak tanjakan dan turunan di Segobang-Licin-Glagah membuat banyak pembalap tumbang karena harus mendapat penanganan mekanis.

Balapan akhirnya hidup pada 35 kilometer menjelang garis finish. Kali ini tim Aisan mulai berani mendobrak barikade Tabriz. Selang 10 kilometer setelahnya giliran Pishgaman Yazd yang berani menganggu Tabriz. Dua tim asal Iran dan satu tim Jepang itu mulai berancang-ancang menjelang tanjakan KOM 2 di daerah Licin.

Selepas KOM 2, Aisan temani Tabriz memimpin lomba. Satu pembalap 7 Eleven Roadbike, Edgar Nieto juga masuk dalam persaingan. Medan yang mulai menanjak membuat para leader akhirnya ditangkap grup besar. Pembalap Tabriz, Amir Kolahdozhagh membuat melakukan break away sejak 15 kilometer menjelang finish. Hingga 5 kilometer setelahnya, Kolahdozhagh masih memimpin dengan gap lebih dari satu menit.

Sejak 10 kilometer menjelang finish pula, rombongan besar mulai terpecah. Ada rombongan kecil di belakang Kolahdozhagh. Rombongan pertama diisi tiga pembalap Iran, Ghader Mizbani, Amir Zargari dan Hossein Askari. Serta Peter Pouly dari Perancis. Sedangkan di rombongan kecil kedua diisi empat pembalap. Salah satunya runner up musim lalu, Hideto Nakane (Aisan)

Semakin dekat ke garis finish maka semakin berat pula hambatan yang dihadapi oleh para pembalap. Satu persatu pembalap yang awalnya memimpin akhirnya mundur teratur. Pada 5 kilometer menjelang finish, tersisa empat pembalap yang bersaing, yakni Pouly, Askari, Zargari dan Kolahdozhagh. Sejatinya Askari lah yang memimpin balapan. Sedangkan Pouly di urutan kedua.

Sial, 2 kilometer menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama.

berita jatim

Media Sosial Bikin Destinasi Kian Diminati Wisatawan

BANYUWANGI - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu faktor pengungkitnya, menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, adalah dampak dari media sosial seperti Twitter, Facebook, Path, dan Instagram, terutama berkat tren selfie.
"Banyak yang berkunjung ke destinasi wisata Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Plengkung, Pulau Tabuhan, dan Teluk Hijau. Mereka selfie di sana lalu di-upload di media sosial. Teman atau follower-nya ikut lihat dan tertarik datang ke Banyuwangi. Pernah saya jumpa wisatawan dari Singapura yang datang ke Kawah Ijen dan Pantai Pulau Merah. Ternyata mereka tahu destinasi wisata itu dari foto di Instagram temannya yang sudah pernah ke Banyuwangi," ujar Anas di sela-sela pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), Sabtu (18/10).
Selain tempat wisata, kuliner khas Banyuwangi juga diminati berkat banyaknya masyarakat yang berfoto ria di media sosial sesaat sebelum menikmati kuliner Banyuwangi, seperti rujak soto, nasi tempong, maupun pecel rawon. "Sekarang ini orang selfie bukan hanya pas makan burger, steak, atau pizza. Justru mereka merasa keren selfie saat makan kuliner khas nusantara seperti yang ada di Banyuwangi," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Dengan jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai sekitar 20 juta, Facebook sebanyak 69 juta pengguna, atau Path lebih dari 4 juta pengguna; media sosial mampu menciptakan perbincangan positif tentang pariwisata Banyuwangi. "Kami ingin membangun conversation positif tentang pariwisata Banyuwangi, termasuk dari event-event yang kami gelar seperti balap sepeda, selancar, karnaval etnik, atau jazz pantai yang semuanya masuk rangkaian Banyuwangi Festival," papar Anas.
Anas menyadari, era pemasaran saat ini sudah sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, khususnya internet. Karena itulah, model pemasaran wisata Banyuwangi juga mulai banyak mengandalkan instrumen teknologi informasi. Pemkab Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi wisata berbasis Android yang diberi nama "Banyuwangi Tourism".
Aplikasi itu memuat beragam informasi, mulai kalender wisata, restoran dan pusat kuliner, penginapan, kontak pemandu wisata, peta wisata, sampai alamat dan nomor telepon penting yang sewaktu-waktu mungkin dibutuhkan wisatawan, seperti kantor polisi, puskesmas, serta rumah sakit.
Tentu saja, sambung Anas, model pemasaran lain seperti bekerja sama dengan agen perjalanan juga ikut menunjang bergairahnya pariwisata di Banyuwangi. Demikian pula pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata juga dilakukan. Kehadiran bandara yang diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air setiap hari juga memudahkan wisatawan untuk berkunjung.
Berkat sejumlah strategi itulah, kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat. "Tahun ini kami targetkan wisatawan lokal tembus 3 juta orang, naik sekitar 200% dibanding tahun lalu. Sedangkan wisatawan asing bisa mencapai sekitar 23.000 orang, naik lebih dari 100% dibanding tahun lalu. Ini nantinya berdasarkan data tiket di destinasi wisata dan kunjungan hotel," kata dia. 

Hari ini, Etape III Menjadi Etape Penetuan dan Neraka Bagi pembalap

Lomba balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen hari ketiga, Sabtu (18/10/2014) hari ini, disebut sebagai etape neraka sekaligus penentuan.
Etape III yang akan mengambil start di Kecamatan Muncar dan finish di Paltuding, kawasan wisata Gunung Ijen akan menjadi ruter terpanjang yakni 201,7 kilometer.
Selain terpanjang, etape III akan menjadi etape terberat karena berupa medan tanjakan panjang. Bahkan pada beberapa bagian, tanjakan yang dilalui masuk dalam kategori hors class atau super ekstrim.
"Seperti diketahui Selisih waktu di etape I dan II cukup tipis, dan selisih ini bisa menjadi lebar di etape III yang akhirnya bisa menjadi penentu juara," papar Guntur Priambodo, Chairman ITdBI, Jumat (17/10/2014).
Selisih waktu pemegang yellow jersey atau pimpinan perlombaan perseorangan dengan urutan dua atau tiga hingga etape II memang sangat tipis.
Rasta Patria, pemegang yellow jersey dari tim Pegasus Continental Cycling Team hanya unggul 16 detik dengan pebalap urutan dua dan tiga, Marcelo Felipe (tim 7 Eleven Philipina) dan Agung Ali Shabana (Banyuwangi Race Cycling Club).
"Di etape III nanti, para jagoan tanjakan dari Asia dan Indonesia sangat mungkin akan unggul dengan selisih waktu yang lebar dan menggeser posisi yang ada," lanjut Guntur.
Sementara itu juara tahun lalu, pebalap Mirsamad Pourseyedigolakhair dari Tabriz Petrochemical, Iran yang hingga etape II belum menunjukkan kekuatannya merasa yakin bisa berbicara banyak di Etape III nanti.
Selain berbicara mengenai peluangnya, Mirsamad juga berbicara mengenai peluang timnya untuk mengubah peta persaingan.
"Saya mengincar etape III yang merupakan etape pegunungan. Saya sudah tiga kali lomba disini dan saya memang mempersiapkan diri untuk rute besok," ucapnya.
"Tim kami juga ada (Ghader) Mizbani yang jago tanjakan. Jadi kami masih punya peluang."
Keyakinan juga ditunjukkan tim Puslatda Jawa Timur yang hingga etape II menempatkan pebalap Herwin Jaya sebagai raja tanjakan atau King of Mountain.
"Besok akan menjadi balapan yang paling berat tapi kami tetap punya keyakinan selama tim bekerja keras dan kompak," ucap Herwin yang pada balapan besok akan menggenakan polkadot jersey sebagai penanda raja tanjakan.

tribun

Ini Dia Raja Etape Kedua ITdBI

Banyuwangi - Patria Rastra merajai etape kedua balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Jumat (17/10/2014). Pembalap dari Pegasus Continental Cycling Team mengaku sebenarnya tak menargetkan juara pada etape ini.

"Sebenarnya saya hanya ingin mengambil poin sprint, tapi ternyata ada kesempatan jadi juara, 25 kilometer sebelum finis saya unggul 2 menit dari rombongan," kata Patria usai menyentuh garis finis.

Patria mengaku keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan rekan setimnya. "Ini juga atas support teman satu tim, mas Tonton Susanto. 25 kilometer menjelang finis kami sudah di depan dan satu kilometer jelang finis kami terus menambah kecepatan," tambahnya.

Hasil balapan ini memastikan Partria meraih kaus kuning atau yellow jersey sebagai pemimpin di klasemen. Tak hanya itu, dia juga berhak memakai green jersey sebagai raja sprint. Ini adalah kali kedua Patria meraih green jersey setelah di etape pertama.

Selain itu, Patria juga mendapat red white jersey sebagai yang terbaik untuk klasifikasi pembalap Indonesia.

"Bersyukur bisa juara di etape ini. Besok, di stage penentuan saya akan mempertahankan yellow jersey tentunya dengan beberapa persiapan untuk menghadapi rute yang panjang dan tanjakan lereng Ijen," ucap Patria.

Kamis, 16 Oktober 2014

Pebalap Jepang Menangi Etape I

Banyuwangi - Etape pertama International Tour de Banyuwangi Ijen 2014 telah rampung. Keluar sebagai pemenang adalah pebalap Jepang, Takei Kyosuke.

Menempuh jarak 180,78 km, dari Pendopo Kabupaten Banyuwangi hingga finis di Pulau Merah, Kamis (16/10/2014), Kyosuke menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4 jam 54 menit 18 detik.

Ia ditempel ketat oleh pebalap asal Jawa Timur, Nandra Eko Wahyudi, yang tampil sebagai runner-up. Nandra hanya terpaut 12 detik dari sang juara. Juara ketiga juga atlet Jepang, Fukuda Shimpei, dengan waktu 4:55:13.

Selain jersey merah-putih sebagai Indonesia best classification rider yang diraih Nandra, dua kategori terbaik lain juga direbut atlet-atlet Indonesia. Herwin Jaya berhak memakai jersey polkadot sebagai raja tanjakan; Rastra Patria menyandang green jersey sebagai raja sprint.

Seusai memenangi lomba, Kyosuke yang memperkuat tim Singha Infinite Cycling (Thailand), tampak terharu dan tak kuasa menitikkan air mata.

"Amazing. Saya sangat bahagia," ucapnya singkat sambil menahan tangis.

Besok lomba memasuki etape kedua yang merupakan rute flat, para pebalap akan menempuh jarak 100 kilometer. Para peserta akan melintasi jalanan di kawasan sisi Selatan Banyuwangi. Melintasi sawah, dan sungai yang berkelok-kelok sepanjang jalan, tepatnya sungai Kebondalem - Bangorejo.




detik

Senin, 13 Oktober 2014

DAFTAR NAMA BUPATI BANYUWANGI

Sebagai orang Banyuwangi hendaklah kita tahu siapa saja nama nama bupati yang pernah menjabat di banyuwangi, berikut saya tulis nama nama bupati banyuwangi.

DAFTAR NAMA BUPATI BANYUWANGI
1 Temenggung Wiroguno I alias Mas Alit 1773-1782
2 Temenggung Wiroguno II alias Mas Talib 1782-1818    
3 Temenggung Surenggrono 1818-1832    
4 RT. Wiryo Adi Danuningrat 1832-1867    
5 RT. Pringgokusumo 1867 -1881    
6 RT. Aryo Sugondo 1881-1888    
7 RT. Astro Kusumo 1888 -1889    
8 RT. Surenggono 1889 -1905    
9 RT. Kusumonegoro 1905 -1910    
10 RT. Notodiningrat 1910-1920    
11 R. Ahmad Noto Adi Suryo 1920-1930    
12 R. Murtajab 1930 -1935    
13 R. Ahmad Prastika 1935 -1942    
14 R. Oesman Soemodinoto 1942 -1947
15 R. Ahmad Kusumo Negoro     1947 -1949    
16 R. Moch. Sachrawisetio Abiwinoto 1949-1949    
17 Sukarbi 1949-1950    
18 R. Oesman Soemodinoto 1950-1955
19 Soegito Noto Soegito 1955-1965
20 Soewarso Kanapi, S.H. 1965-1966
21 Letkol (Purn.) Djoko Supaat Slamet 1966 -1978    
22 Soesilo Suharto, S.H     1978 -1983    
23 S. Djoko Wasito 1983-1988    
24 Harwin Wasisto 1988 -1991    
25 Kol Pol. (Purn) HT. Purnomo Sidik 1991-2001    
26 Ir. Samsul Hadi 2001-2005    
27 Ratna Ani Lestari, S.E 2005 -2010    
28 Abdullah Azwar Anas 2010- kini

Senin, 06 Oktober 2014

Pembunuh dan Pemerkosa Bocah SD Ditemukan Gantung Diri di Lapas Banyuwangi

Banyuwangi - Seorang kakek pelaku pembunuh dan pemerkosa bocah SD kelas 6 yang ditangkap akhir September lalu, Juni Hariyanto (61), warga Banyuwangi ditemukan petugas tewas bunuh diri di kamar mandi Lapas Banyuwangi, Senin (6/10/2014).

Kakek yang nekat meracuni Desi Lupita Sari, bocah berumur sebaya dengan cucunya ini, gantung diri menggunakan robekan kain yang diikat menjulur dari atap kamar mandi Lapas.

"Sekitar jam 5 subuh ditemukan tewas di dalam kamar mandi lapas. Posisinya masih terikat kain yang dirobek," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Banyuwangi Marlik Subiyanto seperti dikutip dari detikcom

Peristiwa ini oleh petugas lapas yang berjaga, sambung Marlik, diteruskan ke tim identifikasi Polres Banyuwangi. Dan untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut, kini jenazahnya dibawa ke RSUD Blambangan.

"Setelah diidentifikasi polisi, mayatnya dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.

Mengaku terlalu sayang dan takut kehilangan, ‎Juni Hariyanto (61), warga Banyuwangi, tega membunuh seorang bocah SD kelas 6. Korbannya adalah Desi Lupita Sari, tetangga pelaku.

Korban berusia 12 tahun ini sempat diperkosa dan kemudian diberi onde-onde yang sudag diberi racun tikus, setelah itu kepalanya dipukul agar meninggal. Kepada penyidik, Juni Haryanto mengaku tidak menyesal sudah membunuh korban. Pelaku sempat meringkuk di Mapolsek Muncar.

EXPLORING BANYUWANGI

Wisata adalah salah satu yang menjadi andalan Kabupaten Banyuwangi, kabupaten ujung timur p.jawa ini mencoba mengenalkan budaya dan wisata ke mata internasional, dengan berbagai agendarutin mulai dari Pulau merah International Surving Conpetitin pada bulan mei dan di Ahirirefernsi ahir tahun pada malam tahun baru yuk seperti apa bukunya silahkan downlod pada link berikut
exploring banyuwangi pdf

Sabtu, 20 September 2014

Bupati Banyuwangi Enggan Komentari soal Peluang Masuk Kabinet

Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas enggan komentari wacana dirinya bakal masuk jajaran kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Ditemui di sela acara Banyuwangi Batik Festival 2014 di Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas mengaku hingga kini tetap fokus menyelesaikan berbagai module pembangunan di daerah pale ujung timur dari Pulau Jawa itu.
“Saya tidak mau menjawab atau komentar soal itu (peluang masuk kabinet, red). Tapi, kalau Pak Jokowi yang tanya, saya akan jawab,” kata bupati berusia 41 tahun yang akrab disapa Anas itu, Sabtu (20/9).
Sepak terjang Anas dalam membangun Kabupaten Banyuwangi lewat berbagai module inovasi, menjadikan daerah tersebut mencatat kemajuan pesat di sejumlah sektor, seperti pertumbuhan ekonomi, inovasi layanan birokrasi pemerintahan dan pengembangan sektor pariwisata serta industri dan pertanian.
Keberhasilan itu banyak membuahkan penghargaan bagi Kabupaten Banyuwangi dan nama Abdullah Azwar Anas joke banyak disebut-sebut sebagai salah satu figur yang layak mengisi kabinet pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Jokowi-JK.
“Saya ingin menyelesaikan tugas dan module yang sedang dan sudah berjalan dalam beberapa bulan ke depan. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk memajukan Banyuwangi,” kata Inspiring Young Leader Beritasatu.com ini.
Anas yang akan menyelesaikan masa jabatan periode pertamanya sebagai bupati Banyuwangi pada 2015 mendatang, juga belum bersedia komentar terkait rencananya maju lagi dalam Pilkada tahun depan, kalau tidak masuk kabinet.
“Yang jelas, selama 3,5 tahun ini saya sudah membangun sistem di birokrasi pemerintahan dengan baik, sehingga ke depan sistem itu bisa tetap berjalan meskipun seandainya pemimpinnya berganti,” ujar Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim itu.
Pada Pilkada 2010 Abdullah Azwar Anas yang sebenarnya kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justru maju dalam pencalonan melalui PDI Perjuangan, karena tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya.
Ia menggandeng Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko sebagai wakilnya, dan memenangkan pemilihan dengan perolehan suara mayoritas.

Minggu, 14 September 2014

Kreatifitas Tiada Henti di Banyuwangi Batik Festival 2014

BANYUWANGI - Ajang untuk menggerakkan roda pariwisata dan industri kreatif kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu untuk kali kedua menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang acara puncaknya digelar pada 20 September mendatang di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi.

Pergelaran BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya untuk mengeksplorasi khazanah kekayaan batik lokal. "Saat daerah lain semangat membawa tema budaya luar/global ke tingkat lokal, kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Di Banyuwangi, kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini,” imbuh Anas.

Batik kini bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Batik telah menjadi tren. "Tren ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek ekonominya," kata Anas.

Setelah tahun lalu mengeksplorasi motif "Gajah Oling", tahun ini BBF akan mengangkat motif "Kangkung Setingkes". Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik "Gajah Oling".

BBF 2014 dirangkai dengan 5 event sekaligus. Ajang ini dimulai dengan lomba desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi yang saat ini telah ada. “Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas. Kami ingin batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya daerah,” kata Anas.

Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas. “Ini juga menjadi kesempatan baik para desiner batik untuk membuka jaringan dengan dunia industri fesyen,” tutur Anas.

Selanjutnya digelar lomba mencanting  pada 20 September, lomba modelling dan pameran promosi wisata. Pameran sendiri akan berlangsung mulai 18 – 20 September mendatang. Pada tahun lalu, antusiasme masyarakat pada pameran batik sangat tinggi, bahkan omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500. juta

“BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet IKM batik yang lebih tinggi,” ujarnya.

Yang cukup istimewa, BBF kali ini juga akan melibatkan desainer batik ternama Indonesia, Priscila Saputro, yang pernah mendesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman, dan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira. Priscila akan berdialog dengan para desainer muda Banyuwangi.

”Priscila kami libatkan untuk memotivasi desainer-desainer muda daerah. Kami juga ingin  mengangkat kualitas busana batik banyuwangi menuju level yang lebih tinggi,” ujar Bupati Anas.

Sebagai pemanasan BBF, pada 19 September juga akan digelar Batik On Pedestrian  di Taman Blambangan. Even ini memberi kesempatan bagi 250 pelajar SMK, SMA, profesional perbankkan dan pegawai negeri sipil  untuk tampil memamerkan batik fashion dengan tema casual, kerja dan pesta. Putri Indonesia Elvira Devinamira akan menjadi juri pada even ini. “Kita ingin masyarakat Banyuwangi menjadi bagian dalam mempromosikan Batik sekaligus menumbuhkan kecintaan pada batik daerah,” ungkap Anas.

Selain bisa menikmati keindahan batik pesisiran khas Banyuwangi, para pengunjung pada hari yang sama bisa menikmati Festival Rujak Soto dan Banyuwangi Art Week. Sebuah festival kuliner yang bakal menampilkan ratusan penjual Rujak Soto. Rujak soto adalah makanan khas Banyuwangi, dimana rujak petis dicampur dengan soto daging. 

"Datang ke Banyuwangi sangat mudah sekarang. Selain bisa ditempuh kereta, saat ini tiap hari telah ada dua kali penerbangan Denpasar - Banyuwangi - Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Ayo datang, saksikan, dan berbanggalah menjadi bagian dari kekayaan khasanah Banyuwangi," pungkas Anas.
 gatranews

Akhir Pekan Pulau Tabuhan Banjir Wisatawan

BANYUWANGI – Pulau Tabuhan kian bersinar sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Banyuwangi. Pulau terluar di pesisir utara Banyuwangi tersebut terus dibanjiri wisatawan lokal dan mancanegara. Tingginya animo kunjungan itu tidak terlepas dari bertambahnya akses menuju ke pulau tidak berpenghuni tersebut.
Sebelumnya, para wisatawan menggunakan Pantai Kampe sebagai spot pemberangkatan. Kali ini Pantai Bangsring di Kecamatan Wongsorejo pun bisa dijadikan akses menuju ke Pulau Tabuhan. Bahkan, posisinya lebih dekat karena berhadapan dengan pulau yang memiliki pasir putih itu.
Meski menjadi akses dan spot baru ke Pulau Tabuhan, Pantai Bangsring ternyata memiliki fasilitas yang memadai. Selain dilengkapi gazebo, tersedia moda perahu yang bisa dijadikan sarana transportasi menuju ke Pulau Tabuhan. ’’Perahunya siap setiap saat untuk mengangkut wisatawan ke Pulau Tabuhan,’’ tutur Ikhwan Arief, salah seorang penggagas wisata bahari di Pulau Tabuhan.
Sebelum ke Pulau Tabuhan, para wisatawan bisa lebih dulu menikmati keindahan Pantai Bangsring. Pantai tersebut cocok untuk olahraga menyelam. Apalagi terdapat terumbu karang yang ditangani secara swakelola oleh kelompok nelayan dan warga pesisir Bangsring.
Menurut Ikhwan, pengunjung bisa memilih olahraga selam di Pulau Tabuhan atau Pantai Bangsring. Menjelang akhir pekan, Pulau Tabuhan ramai dikunjungi wisatawan. Tidak sekadar berkunjung, banyak pula yang menikmati olahraga air seperti kitesurfing
jpnn

Jumat, 05 September 2014

Kangkung Setikes Jadi Tema Banyuwangi Batik Festival

Banyuwangi - Kangkung Setikes menjadi tema Banyuwangi Batik Festival, pada pertengahan September 2014.

Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik Gajah Oling yang dijadikan tema resmi festival tahun lalu.

BBF 2014 akan diawali dengan lomba desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas ingin agar batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya daerah. "Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas," katanya..

Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas.

Selanjutnya digelar lomba mencanting  pada 20 September, lomba modelling dan pameran promosi wisata. Pameran sendiri akan berlangsung mulai 18 – 20 September mendatang.

Tahun lalu, omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500 juta. "Di Banyuwangi, kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini," kata Anas.

beritajatim

Rabu, 03 September 2014

Sejarah, Seni dan Budaya Banyuwangi

Sejarah Banyuwangi tidak lepas dari sejarah Kerajaan Blambangan. Pada pertengahan abad ke-17, Banyuwangi merupakan bagian dari Kerajaan Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Tawang Alun. Pada masa ini secara administratif VOC menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar penyerahan kekuasaan jawa bagian timur (termasuk blambangan) oleh Pakubuwono II kepada VOC.
Namun VOC tidak pernah benar-benar menancapkan kekuasaanya sampai pada akhir abad ke-17, ketika pemerintah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan. Daerah yang sekarang dikenal sebagai "komplek Inggrisan" adalah bekas tempat kantor dagang Inggris.

VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaanya atas Blambangan pada akhir abad ke-18. Hal ini menyulit perang besar selama lima tahun (1767-1772). Dalam peperangan itu terdapat satu pertempuran dahsyat yang disebut Puputan Bayu sebagai merupakan usaha terakhir Kerajaan Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu VOC. Pertempuran Puputan Bayu terjadi pada tanggal 18 Desember 1771 yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi. Namun pada akhirnya VOC-lah yang memperoleh kemenangan dengan diangkatnya R. Wiroguno I (Mas Alit) sebagai bupati Banyuwangi pertama dan tanda runtuhnya kerajaan Blambangan.

Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri Sritanjung yang di bunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya sangsi akan janin dalam rahimnya bukan merupakan anaknya tapi hasil perselingkuhan ketika dia di tinggal menuju medan perang. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami sang putri berkata jika darahku yang mengalir di sungai ini amis memang janin ini bukan anakmu tapi jika berbau harum (wangi) maka janin ini adalah anakmu. Maka seketika itu darah yang mengalir ke dalam sungai terebut berbau wangi, maka menyesalah sang suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini dan menamai daerah itu sebagai Banyuwangi.

Tokoh sejarah lain ialah Minak Djinggo, seorang Adipati dari Blambangan yang memberontak terhadap kerajaan Majapahit dan dapat ditumpas oleh utusan Majapahit yaitu Damarwulan.

Seni Budaya

Kabupaten Banyuwangi selain menjadi perlintasan dari Jawa ke Bali, juga merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa dan budaya lokal yang saling isi mengisi dan akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui di wilayah manapun di Pulau Jawa.

Kesenian tradisional

Kesenian tradisional khas Banyuwangi antara lain :

1. Gandrung Banyuwangi
2. Seblang
3. Janger
4. Rengganis
5. Hadrah Kunthulan
6. Patrol
7. Mocopatan Pacul Goang
8. Jaranan Butho
9. Barong
10 Kebo-Keboan
11. Angklung Caruk
12. Gedhogan

Jenis kesenian tadi merupakan sebagian dari kesenian khas Banyuwangi yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat setempat.

Musik khas Banyuwangi

Gamelan Banyuwangi khususnya yang dipakai dalam tari Gandrung memiliki kekhasan dengan adanya kedua biola, yang salah satunya dijadikan sebagai pantus atau pemimpin lagu. Menurut sejarahnya, pada sekitar abad ke-19, seorang Eropa menyaksikan pertunjukan Seblang (atau Gandrung) yang diiringi dengan suling. Kemudian orang tersebut mencoba menyelaraskannya dengan biola yang dia bawa waktu itu, pada saat dia mainkan lagu-lagu Seblang tadi dengan biola, orang-orang sekitar terpesona dengan irama menyayat yang dihasilkan biola tersebut. Sejak itu, biola mulai menggeser suling karena dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang tidak mungkin dikeluarkan oleh suling.

Selain itu, gamelan ini juga menggunakan "kluncing" (triangle), yakni alat musik berbentuk segitiga yang dibuat dari kawat besi tebal, dan dibunyikan dengan alat pemukul dari bahan yang sama.

Kemudian terdapat "kendhang" yang jumlahnya bisa satu atau dua. Kendhang yang dipakai di Banyuwangi hampir serupa dengan kendhang yang dipakai dalam gamelan Sunda maupun Bali. Fungsinya adalah menjadi komando dalam musik, dan sekaligus memberi efek musical di semua sisi.

Alat berikutnya adalah "kethuk". Terbuat dari besi, berjumlah dua buah dan dibuat berbeda ukuran sesuai dengan larasannya. "Kethuk estri" (feminine) adalah yang besar, atau dalam gamelan Jawa disebut Slendro. Sedangkan "kethuk jaler" (maskulin) dilaras lebih tinggi satu kempyung (kwint). Fungsi kethuk disini bukan sekedar sebagai instrumen ‘penguat atau penjaga irama’ seperti halnya pada gamelan Jawa, namun tergabung dengan kluncing untuk mengikuti pola tabuhan kendang.

Sedangkan "kempul" atau gong, dalam gamelan Banyuwangi (khususnya Gandrung) hanya terdiri dari satu instrumen gong besi. Kadang juga diselingi dengan "saron bali" dan "angklung".

Selain Gamelan untuk Gandrung ini, gamelan yang dipakai untuk pertunjukan Angklung Caruk agar berbeda dengan Gandrung, karena ada tambahan angklung bambu yang dilaras sesuai tinggi nadanya. Untuk patrol, semua alat musiknya terbuat dari bambu. Bahkan untuk pertunjukan Janger, digunakan gamelan Bali, dan Rengganis gamelan Jawa lengkap. Sedang khusus kesenian Hadrah Kunthulan, digunakan rebana, beduk, kendhang, biola dan kadang bonang (atau dalam gamelan Bali disebut Reong).

Modernisasipun tidak terelakkan dalam seni musik Banyuwangi, muncul berbagai varian musik yang merupakan paduan tradisional dan modern, seperti Kunthulan Kreasi, Gandrung Kreasi, Kendhang Kempul Kreasi dan Janger Campursari yang memasukkan unsure elekton kedalam musiknya, dan menjadi kesenian popular di kalangan masyarakat. Namun demikian, sebagian pakar kebudayaan mengkhawatirkan seni kreasi ini akan menggeser kesenian klasik yang sudah berkembang selama berratus-ratus tahun.

PSK Terlaris yang Tewas Terjerat Bra Dari Banyuwangi

BATAM - Asal usul Kristin Handayani, Pekerja Seks Komersial (PSK) yang tewas di lokalisasi Pokok Jengkol, Sagulung RT 1 RW 11, Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (2/9) mulai terkuak.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Ketua RT setempat, Andi, Kristin Handayani merupakan PSK rantauan. Ia menyebut bahwa Kristin berasal dari Banyuwangi.
"Saya mendapat informasi dari warga. Dia bekerja sebagai wanita malam di sini. Dia asal Banyuwangi," kata Andi seperti dilansir Pos Metro Batam (JPNN Grup), Rabu (3/9).
Andi menyebut bahwa Kristin sudah tinggal di lokalisasi Pokok Jengkol selama tiga tahun. Namun Andi membantah kalau dirinya dekat korban.
"Di kos-kosan ini, dia tinggal kurang lebih 3 tahunan. Saya tak terlalu kenal dengan korban," terangnya.
PSK malang itu tewas di atas tempat tidur, Selasa (2/9). Jasadnya ditemukan membujur kaku oleh kekasihnya sendiri, Purwadi. "Sebelum ditemukan polisi, sudah banyak warga pegang korban karena ingin membantu,” ungkapnya. 

jpnn

Hotel di Banyuwangi Diharuskan Miliki Alat Musik Tradisional

BANYUWANGI - Pengusaha perhotelan diwajibkan memiliki peralatan musik tradisional sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memperkenalkan budaya Osing khas Banyuwangi.

Ben dari Radio Mandala Banyuwangi pada Jaring Radio Suara Surabaya, Selasa (2/9/2014), melaporkan, hingga kini Pemkab Banyuwangi masih terus berupaya memperkenalkan tradisi khas Banyuwangi, seperti tarian dan musik Banyuwangi, kepada setiap turis yang datang ke Banyuwangi, dari turis domestik maupun turis mancanegara.

Wiyono Asisten Perekonomian Pemkab Banyuwangi menyampaikan, sebagai bentuk untuk pelestarian budaya osing Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi mengharapkan kepada semua pengusaha perhotelan di Banyuwangi turut berperan aktif di dalamnya.

Sebagai salah satu bentuk pastisipasi dalam upaya untuk memperkenalkan budaya Osing oleh pihak perhotelan, yakni dengan mempertontonkan musik tradisional Osing kepada setiap tamu yang berkunjung dan menginap di hotel tersebut.(nif/ipg)

suara surabaya

Ditipu Pria Asing, Foto Bugil ABG Banyuwangi Menyebar di Internet

Banyuwangi - Kasus beredarnya foto bugil yang belakangan heboh di kalangan masyarakat dan pelajar di Banyuwangi, Jawa Timur akhirnya ditindaklanjuti kepolisian setempat. Dari hasil pemeriksaan, pelaku foto bugil diketahui diperankan oleh salah seorang pelajar SMP.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (2/9/2014), kepada polisi, pemeran foto bugil tersebut mengaku hanya sebagai korban penipuan.

Kejadian bermula dari perkenalan korban dengan salah seorang pria dari Bali melalui Blackberry Messenger (BBM). Korban dijanjikan akan dijadikan sebagai model. Kemudian korban mengirim beberapa foto selfie dirinya tanpa berbusana sesuai pemintaan pria tersebut.

Selang beberapa saat, ternyata foto yang dikirimnya menyebar di masyarakat. Siapa pun bisa mengakses secara mudah melalui internet atau langsung dari link website yang memuat konten porno tersebut.

Saat ini polisi sudah mengantongi identitas pelaku penyebar foto porno. Polisi juga tengah melakukan pemburuan terhadap pelaku.

Rabu, 27 Agustus 2014

Pasokan Telat, SPBU di Banyuwangi Tutup

Banyuwangi - Pertamina terlambat memasok bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Akibatnya, hari ini, Rabu 27 Agustus 2014, sejumlah SPBU terpaksa tutup sementara karena stok Premium dan solar kosong.

Pertamina sebenarnya telah mencabut pembatasan BBM bersubsidi sejak Selasa malam kemarin. Namun, hingga pukul 12.00 WIB hari ini, pasokan BBM bersubsidi ke beberapa SPBU belum normal kembali. Misalnya, di SPBU 54.684.037 di Desa Kedayunan, pompa Premium dan solar ditutup karena suplai dari Pertamina belum tiba.

Menurut pengawas SPBU Kedayunan, Djunaiyah, persediaan Premium dan solar sudah habis sejak pukul 09.00 WIB tadi. Hari ini pihaknya telah menjual seluruh stok Premium dan solar masing-masing sebanyak 16 kiloliter. "Sekarang sudah habis, Pertamina telat kirim," katanya.

SPBU di Desa Labanasem bahkan telah tutup sejak pukul 07.30 WIB. Menurut pegawainya, Chandra Utomo, stok Premium sebanyak 8 kiloliter yang dipasok pada Selasa lalu telah habis. Sedangkan solar justru habis lebih cepat karena hanya dipasok dua hari sekali.

Enam pegawai SPBU Labanasem tampak hanya duduk di lantai kantor. Menurut Chandra, pihaknya telah mengorder BBM bersubsidi sejak Selasa kemarin. Namun, hingga Rabu pukul 12.00, Pertamina belum mengirim pesanannya. "Biasanya maksimal jam sebelas siang sudah dikirim," katanya.

Beberapa SPBU lain yang telah mendapatkan pasokan BBM bersubsidi langsung diserbu pembeli. Di SPBU Brawijaya, misalnya, antrean sepeda motor dan mobil pribadi terlihat memenuhi halaman stasiun itu.

tempo

Banyuwangi Deklarasikan Jadi Kabupaten Inklusi

Banyuwangi - Membawa spirit sebagai kota welas asih Banyuwangi mendeklarasikan diri sebagai kabupaten Inklusi. Yakni, kabupaten yang memberi kesempatan pendidikan kepada semua anak, baik normal maupun anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk bisa belajar di sekolah yang sama, mempelajari mata pelajaran yang sama dan mengikuti semua kegiatan disekolah tanpa ada diskriminasi.

Komitmen peduli pada ABK tersebut dideklarasikan oleh Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bersama Direktur Pendidikan Khusus Layanan Khusus, Dr Mujito, dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Taman Blambangan.

Melalui sambungan jarak jauh, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, jika deklarasi ini merupakan sebuah bentuk komitmen Pemkab Banyuwangi agar pendidikan bisa dirasakan merata tanpa adanya diskriminasi.

"Pendidikan merupakan hak azasi setiap warga negara, bahkan mereka yang berada dalam keterbatasan sekalipun. Deklarasi ini sebagai komitmen kita untuk membantu orang-orang yang mengalami hambatan, agar mereka mudah mengakses segala sesuatu sebagaimana manusia normal lainnya," ujar Bupati Anas melalui sambungan jarak jauh, Rabu (27/8/2014).

Saat ini di Banyuwangi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif berjumlah 115 sekolah. Terdiri dari 28 sekolah PAUD, 44 SD/MI, 26 SMP/MTs dan 17 SMA/MA. Sekolah-sekolah tersebut dilengkapi dengan guru pembimbing khusus dan sarana prasarana yang aksesibel bagi ABK.

Kehadiran sekolah-sekolah inklusif tersebut akan memberi kemudahan bagi para ABK. Salah satunya, mereka bisa bersekolah yang terdekat dengan rumah. Bupati putra daerah ini berharap dengan adanya ABK yang menuntut ilmu di sekolah reguler, Banyuwangi akan mampu mewujudkan pendidikan yang ramah anak, tidak diskriminatif dan penuh toleransi.

"Dengan begitu, antara ABK dan masyarakat bisa belajar saling menyesuaikan diri dan menerima satu sama lain," harapnya.

Sementara Direktur Pendidikan Khusus Layanan Khusus Kementrian Pendidikan, Dr Mujito, memberikan apresiasi atas pendeklarasian Kabupaten Banyuwangi sebagai Kabupaten Inklusi. Besar harapan jika semangat pendidikan inklusi di Banyuwangi bisa terus bertumbuh.

"Semoga spirit pendidikan inklusi terus tumbuh di Banyuwangi. Sehingga para ABK tersebut tak akan menerima lagi kekerasan, tak ada bully, dan penuh dengan empati," tutupnya.

Detik