Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Kamis, 11 Desember 2014

Ubah citra kota santet, Bupati Banyuwangi raih Marketing Champion

Jakarta- Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Anas di Jakarta, Kamis (11/12). Ajang penghargaan tahunan ini diselenggarakan oleh MarkPlus Inc.

Pendiri MarkPlus yang juga pakar pemasaran Hermawan Kartajaya mengatakan, beragam strategi pemasaran yang dilakukan Bupati Banyuwangi mampu mengangkat pamor daerahnya. Selain menjadi destinasi wisata unggulan, Banyuwangi juga mulai dilirik sebagai tempat berinvestasi.

"Dari ratusan kepala daerah, Pak Azwar Anas adalah salah satu yang inovatif dan sadar marketing. Banyuwangi juga mampu menyinergikan pengembangan destinasi wisatanya dengan pihak lain, termasuk dengan BUMN," ujar Hermawan dalam rilis yang diterima merdeka.com, Kamis (11/12/2014).

Dewan Juri dalam penghargaan ini adalah sejumlah tokoh, antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, CEO MarkPlus Hermawan Kartajaya, dan Direktur Telkom M. Awaluddin.

Sejumlah kriteria dalam penilaian penghargaan ini antara lain pengaruh dan integritas personal, inovasi, kinerja, dan dampak komunitas. "Bupati Banyuwangi menunjukkan spirit marketing dalam kesehariannya," ujar Hermawan.

Salah seorang dewan juri, Dahlan Iskan, mengatakan, salah satu keunggulan Bupati Banyuwangi adalah kemampuan mengelola external customer dan internal customer sama baiknya.

"Ada kepala daerah lain yang hebat programnya, tapi tidak mampu mengelola para PNS-nya yang sesungguhnya adalah internal customer. Nah, Pak Azwar Anas ini hebat marketing untuk external marketing dengan kemampuan mendorong perubahan PNS secara baik," kata Dahlan.

"Pak Azwar Anas ini juga melakukan segala cara untuk memasarkan Banyuwangi. Saya tahu betul usahanya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemasaran daerah adalah hal strategis yang harus dilakukan untuk memajukan daerah. Bahkan, Anas memosisikan dirinya sebagai seorang salesman bagi Banyuwangi.

"Setiap ada kesempatan, saya selalu promosi. Di gadget saya lengkap tersimpan file presentasi data, foto, dan video tentang Banyuwangi. Ketemu orang di bandara, lewat Twitter, forum di mana-mana saya selalu pasarkan Banyuwangi," ujarnya.

Anas mengatakan, Banyuwangi memiliki potensi besar yang belum tersentuh dengan maksimal sebelumnya. "Butuh niat kuat, diplomasi tepat dan kerja cerdas untuk menggali potensi itu demi kemajuan daerah. Strategi pemasaran yang tepat dengan mengandalkan banyak saluran distribusi, mulai media konvensional, media sosial, hingga beragam aktivasi, menjadi kuncinya, kata Anas.

Sebelumnya, Banyuwangi memiliki image yang kurang positif sebagai daerah yang terkenal dengan aktivitas kleniknya atau yang biasa dikenal sebagai kota santet. Selain itu daerah ini juga dikelilingi oleh kawasan hutan dan pegunungan yang membuatnya sulit dijangkau. Kini, Banyuwangi semakin mudah diakses dengan adanya bandara yang tiap hari sudah diterbangi Garuda Indonesia dan Wings Air.

"Kami juga mendorong ekowisata yang mengandalkan wisata budaya dan wisata alam yang punya diferensiasi kuat dibanding daerah lain," tuturnya.

Tiap tahun di Banyuwangi digelar event kreatif bertajuk Banyuwangi Festival yang banyak mengandalkan kerja sama dengan dunia usaha alias private partnership. Ini salah satu cara mengasah lahirnya birokrasi yang punya jiwa entrepreneurship. Dengan
anggaran APBD minimal, kita berupaya menghadirkan berbagai event wisata berkelas, seperti International Tour de Banyuwangi Ijen, Jazz Pantai, dan Festival Gandrung Sewu," tuturnya.

Terjadi perputaran ekonomi yang dinamis selama Banyuwangi Festival. Banyak orang yang datang, menginap di hotel-hotel, makan dan berbelanja oleh-oleh. Dengan berbagai event ini juga menunjukkan kalau Banyuwangi adalah daerah aman untuk daya tarik bagi masuknya investasi. Ibaratnya, menembak tiga burung dengan satu peluru, cetus Anas.

Hasilnya, pada 2013, investasi yang masuk di Banyuwangi mencapai Rp 3,2 triliun, meningkat hingga 175% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 1,1 triliun. Jika dibandingkan dengan 2010 yang investasinya baru Rp 272 miliar, investasi di Banyuwangi melonjak drastis hampir 1.100%.

Citra Banyuwangi juga mulai bergeser menjadi kabupaten Digital Society di mana 1.300 titik wi-fi telah terpasang di berbagai tempat. Layanan publik juga mulai berbasis teknologi informasi, mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, sampai kesehatan.

"Tahun depan kami akan memperkuat brand Banyuwangi sebagai destinasi ekowisata dan investasi. Sudah ada beberapa strategi yang kami siapkan," pungkasnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyabet gelar Indonesia Marketing Champion 2014 untuk kategori kalangan pemerintahan (Government) karena dinilai cukup berhasil memasarkan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.

merdeka

Pernikahan Fitri Carlina Dimeriahkan Tarian Jejer Gandrung

BANYUWANGI - Resepsi pernikahan penyanyi Fitri Carlina (27) dengan Captain Hendra Sumendap (37) berlangsung di Hall Mahkota Hotel Genteng, Kamis (11/12/2014).
Sedang akad nikah digelar di rumah orang tua Fitri di Desa Kaligondo Kecamatan Genteng, Selasa (9/12/2014). Resepsi pernikahan Fitri dan Hendra bernuansa etnik Using Banyuwangi. Ini terlihat dari pakaian yang pengantin kenakan.
Resepsi juga dimeriahkan Tarian Jejer Gandrung, sebuah tarian ucapan selamat datang khas Banyuwangi. Tidak hanya Jejer Gandrung, ada juga Tari Jaran Goyang Aji Kembang.
"Dia tidak ingin melupakan tanah kelahirannya Banyuwangi. Sebelum terkenal di Jakarta, ia sudah tenar dari panggung ke panggung di Banyuwangi," ujar ayah Fitri, Taserun Hadinoto kepada Surya.

Tari Gandrung Merambah ke Malaysia

SELANGOR – Seni budaya Banyuwangi kini kencang merambah ke negeri tetangga. yang pale anyar seni tari gandrung dan jaranan ditampilkan kalangan tenaga kerja lndonesia. (TKI) di Selangor Malaysia, Minggu kemarin (7/12). Tarian gandrung di Negeri jiran itu ditampilkan kalangan TKI yang di latih LaiIatur Fitriyah, 27, TKI asal Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Perempuan yang bekerja di sektor industri di johor Baru itu giat mempromosikan tari khas Banyuwangi di Malaysia. Dia kerap menampilkan tari gandrung, punjari, dan tari jaran goyang.
Di sela kesibukan bekerja, Fitriyah menyempatkan diri mengajarkan seni tari Banyuwangi itu kepada rekan-rekannya sesama tenaga kerja asal Indonesia. Yang belajar menari itu TKI dari Medan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka biasanya berkumpul dan belajar menari bersama di sanggar tari “Manungal Budaya” yang didirikan Irzal Maryanto, pria kelahiran Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Irzal Maryanto yang bekerja di sebuah perusahaan di Malaysia itu mengaku ingin selalu mengenalkan seni dan budaya Banyuwangi.
“Supaya Banyuwangi semakin Go International ya, Kang” ujar lrzal yang akrab disapa Yanto itu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi melalui sambungan telepon internasional kemarin (9/12). Menurut Irzal, semangat memperkenalkan kesenian tradisional kepada pekerja Indonesia dan pekerja asing di Malaysia itu selaras dengan harapan Pemkab Banyuwangi. Karena itu, semangat yang ditunjukkan Lailatul Fitriyah dan kawan-kawan patut dicontoh WNI yang menetap di Malaysia.
Sementara itu, Fitriyah dan kawan- kawan rela menempuh perjalanan selama lima jam dari Johor Baru demi tampil di Selangor. Mereka menampilkan tari gandrung dan seni dalam acara Ramah Mesra Komunitas Keluarga Banyuwangi Bersama Warga Malaysia di Selangor. Persembahan senibudaya Bumi Blambangan itu mendapat sambutan meriah dan respons positif Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hennan Prayitno. Kegiatan itu juga diapresiasi Ahli Parlemen Meru Klang Selangor, Dn Haji Abdul Rani Osman. (radar)

Pemkab Akan Bangun Jalan Lintas Utara

GLENMORE – Harapan warga Kecamatan Glenmore, Kalibaru, dan Sempu, membangun jalan lintas utara tampaknya akan segera terwujud. Pemkab Banyuwangi kini telah mengagendakan pembangunan jalan alternatif itu. Pembangunan jalur lintas utara yang akan menghubungkan tiga kecamatan ltu akan membuka akses ekonomi bagi warga di tiga kecamatan. “Masyarakat sudah lama mendambakan jalur lintas utara itu,” cetus anggota DPRD asal Desa Sepanjang. Kecamatan Glenmore, Ahmad Masrohan.
Dalam pembangunan jalan lintas utara itu, jelas dia, hanya ada satu kendala. yakni karena melalui daerah Perkebunan PTPN Xll. menyelesaikan kendala ltu, dirinya akan mengajak empat anggota DPRD lain dari Kecamatan Glenmore, seperti Moh. Ruliyono, M. Sahlan, Ecky Septalinda, dan Eko Susilo Nur Hidayat. “Saya akan mengajak diskusi bareng dengan pihak perkebunan terangnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya. dan lima Ruang (Dis PU BMCKTR) Banyuwangi.
Mujiono. mengatakan selama ini sudah mendengar harapan masyarakat agar dibangun jalur lintas utara yang meliputi Kecamatan Sempu, Glenmore, dan Kalibaru. Jalan lintas utara itu, terang dia, sebenarnya sudah ada. Hanya saja. sampai saat ini belum dimaksdkan karena jalan masih berupa tanah dan makadam. “Kita juga punya keinginan agnrjalan llnlas utara berfungsi. karena dari Sempu bisa tembus Glenmore dan Kalibaru,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Malahan terang dia, jalur lintas utara tersebut sudah mulai diperbaiki, terutama dari sisi Kecamatan Kalibaru dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore.
“Dari arah timur sudah kita hotmix. Jembatan di Kalibaru juga sudah kita bangun,” ujarnya. Kendala pembangunan jalur lintas utara itu, masih kata dia, hanya di perbatasan Dusun Salamrejo, Desa Tulungrejo, dan Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Daerah itu, jelas dia, masuk areal perkebunan PTPN XII dengan panjang sekitar dua kilometer. “Kalau lahan perkebunan bisa digunakan untuk jalan tembus, kita akan ikut senang dan jalur lintas utara bisa kita anggarkan,” tuturnya. (radar)

Rogojampi Rekor Tertinggi Pernikah Dini

BANYUWANGI – Kecamatan Rogojampi tercatat sebagai daerah yang penduduknya pale banyak melangsungkan pernikahan dini, atau pernikahan dengan pasangan masih di bawah umur 20 tahun di Kabupaten Banyuwangi.  ‘Tingginya angka pernikahan dini itu. mendapat perhatian serius dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP KB) Banyuwangi, dengan memberi bantuan berupa BKB-KIT atau alat peraga kepada kader Posyandu di lima desa yang ada di kecamatan itu.
Kepala BPP KB Banyuwangi, Muhammad Pua Jiwa, mengatakan angka pernikahan pasangan pengantin di bawah 20 tahun diwilayah Kecamatan Rogojampi, sampai Oktober 2014 mencapai 252 pasang. “Sampai Oktober 2014. Pasangan pengantin baru di Banyuwangi ada 10.088 pasang,” katanya. Jika tiap tahun di Banyuwangi itu ada 10.088 pasang pengantin baru, terang dia, maka akan ada pengalihan lahan baru sekitar 118 hektare pertahun yang di pakai untuk pembuatan rumah baru.
“Ini setara dengan pembentukan tiga desa baru,” terangnya.  Apalagi, lanjut dia, Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran sum di Banyuwangi itu mencapai 23.036 jiwa, atau jika di rata-rata ada sekitar 1.900 jiwa yang lahir per bulan di Banyuwangi. “Jika ini terus terjadi  dan tidak di rem dengan gerakan KB, maka akan terjadi ledakan  penduduk,” katanya.
Melalui kegiatan kesatuan gerak PKK dan KB Kesehatan yang dicanangkan, Pua berharap tingkat kesadaran masyarakat untuk ber KB di Banyuwangi, terutama di Kecamatan Rogojampi meningkat. Sehingga, jumlah TFR atau angka kelahiran sum di Banyuwangi bisa ditekan.  Dalam pencanangan gerakan tersebut, hadir Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Widji Lestariono, Forpimka Rogojampi, Kepala Desa dan Tim Penggerak PKK Desa Se-Kecamatan Rogogampi, serta kader Posyandu se-Kecamatan Rogojampi.  (radar)