Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Rabu, 06 Mei 2015

Full Result International Tour de Banyuwangi Ijen Stage I

berikut ini saya berikan data komplit hasil pertandingan International Tour de Banyuwangi Ijen Stage I

KATAGORI UMUM


RAJA SPRIN

KING OF MONTAIN


Minggu, 03 Mei 2015

Jelang UN SMP, Santri Ponpes Banyuwangi Santap Sego Golong

Banyuwangi - Ada yang tak biasa di Pondok Pesantren Darul Haitam di Kertosari, Banyuwangi, Jawa Timur. Pada Sabtu 2 Mei 2015 petang kemarin, sejumlah santriwati menyiapkan sego atau nasi golong.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (3/5/2015), sego golong adalah menu sederhana nasi telur rebus yang dimasukkan dalam nasi sayur bening daun kelor dan sambal terasi.
Meski demikian, sego golong salah satu makanan khas warga Using ini punya makna istimewa karena hanya disajikan untuk memohon bantuan dari Sang Maha Pencipta.
Kali ini, sego golong disajikan mengiringi permohonan para santri yang akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SMP Senin  4 Mei 2015 besok.
Ketika semua sudah siap, mereka pun berkumpul mengikuti doa bersama memohon kekuatan agar bisa mengerjakan Ujian Nasional dengan baik. Usai doa bersama kini saatnya menyantap sego golong. Di Pondok Pesantren Darul Haitam, sego golong juga disajikan saat ada yang khatam (tamat) Al Quran.
Tanpa belajar lebih giat, doa dan nasi golong takkan berarti apa-apa. Bagaimana pun juga semua peserta UN tetap harus belajar lebih keras agar bisa mengikuti ujian dengan hasil yang memuaskan. (Vra/Mut)

liputan6

Gelar Tour de Ijen, Banyuwangi Usung 'Sport Tourism'

Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi siap menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) pada 6-9 Mei mendatang. Mulai hari ini, Minggu (3/5), para pembalap dari 27 negara mulai berdatangan ke kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.
"Dalam satu atau dua hari ini, para pembalap dan krunya akan mulai berdatangan ke Banyuwangi. Hari ini, ada tim dari Singapura, Australia, Malaysia, dan beberapa lagi yang sudah datang," ujar Chairman ITdBI, Guntur Priambodo, dalam siaran persnya, Minggu (3/5).
ITdBI sendiri, jelas dia, merupakan ajang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin (calendar of event) Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) dan diselenggarakan tiap tahun sejak 2012.
Tahun ini, ITdBI diikuti para pebalap dari 27 negara, antara lain, Perancis, Belanda, Kolombia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Thailand, Iran, Spanyol, Filipina, Malaysia, Filipina, Australia, Korea, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Rusia, Portugal, Taiwan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Hongkong, dan Indonesia.
Ajang ITdBI, kata Guntur, merupakan perwujudan dari konsep sport tourism yang mengemas pengembangan pariwisata dalam balutan olahraga.
"Untuk memperkuat konsep sport tourism, rute yang dilalui para pembalap adalah rute yang sekaligus bisa mempromosikan destinasi wisata. Para pembalap melewati rute yang berdekatan dengan sekitar 15 destinasi wisata mulai dari wisata pantai, perkebunan, pegunungan, hingga wisata kota," jelasnya.
Dengan melewati berbagai kawasan dan rute yang bervariasi, kata Guntur, para pembalap akan ditunjukkan keramahan warga dan keindahan alam Banyuwangi. "Demikian juga wisatawan yang datang bisa sekaligus berwisata ke destinasi terdekat dari rute yang dilewati," tambahnya.
ITdBI tahun ini menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 555 kilometer. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru (Blue Fire).
Seiring dengan peningkatan kualitas, sejumlah perubahan pun akan dilakukan pada penyelenggaraan ITdBI tahun ini. Di antaranya memperkuat paduan aspek sport, lifestyle (gaya hidup), budaya, dan hiburan.
"Tiap hari di garis finish akan kami suguhkan beragam budaya, produk-produk hasil karya masyarakat Banyuwangi, hingga beragam atraksi kreatif anak muda. Mulai dari sepeda free style, skate board, hingga parade sepeda onthel," tambah Guntur.

Beritasatu

Kamis, 12 Februari 2015

Wisata Bahari Pantai Bangsring Banyuwangi Kian Digandrungi

Banyuwangi – Jalan-jalan ke Banyuwangi, selalu menyajikan pengalaman yang menarik dan mengesankan, bagaimana tidak, di kota Gandrung ini kita bisa menemukan banyak hal yang menarik dari kebudayaan suku Osing yang unik, sajian kuliner yang menggoyang lidah, hingga pariwisata yang elok dan memanjakan mata, salah satunya wisata terumbu karang di pantai Bangsring.

Wisata bahari pantai Bangsring terletak di Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo, kurang lebih 9 KM sebelah utara kota Banyuwangi dan untuk menuju kesana kita bisa melewati jalan raya Banyuwangi-Situbondo, tepatnya 2 KM sebelah utara pantai watu dodol, untuk mencapai area pantai kita bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Wisata Bahari di pantai Bangsring ini yang paling menarik ialah terumbu karang yang indah dan sangat terawat, sehingga banyak para pengunjung yang datang untuk bersnorkling demi melihat keeksotisan terumbu karang dan ikan-ikan hias di bawahnya. Ombak yang tenang dan Arus bawah laut yang tidak terlalu besar sangat mendukung bagi kita yang baru belajar bersnorkling. Selain itu dangkalnya perairan sekitar pantai juga mencadi ciri khas pantai ini, dan hanya dengan menyelam dikedalaman 50 cm saja kita sudah bisa melihat anggunya terumbu karang dan warna-warni ikan hias di pantai ini.

Fiyan pengunjung mengatakan pantai Bangsring ini merupakan salah satu spot snorkling terbaik di Banyuwangi, menurutnya terumbu karang yang yang masih alami dan beraneka ragam jenis dan rupanya ditambah dengan kondisi perairan yang tenang dan jernih, sangat tepat untuk melihat panorama keindahan alam bawah laut di perairan ini, ditambah kondisi perairan dan terumbu karang yang alami dan bersih, sangat tepat untuk mengabadikan gambar saat menyelam atau bersnorkling didalamnya.



beritajatim

Banyuwangi Dinobatkan Daerah Kendali Obat Tradisional Berbahan Kimia

Banyuwangi – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Rabu (11/2/2015).

Penghargaan itu dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang menobatkan Banyuwangi sebagai daerah dengan peran teraktif dalam penanggulangan obat tradisional mengandung bahan kimia obat. Penghargaan diserahkan kepada Pelaksan Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, di Jakarta.

Puan berharap, daerah yang telah aktif melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap keamanan pangan dan jamu tradisonal yang mengadung bahan kimia terus meningkatkan program-programnya. "Terutama jajanan di sekolah-sekolah. Anak-anak merupakan aset negara, kalau sejak muda sudah diracuni bahan kimia bisa menurunkan kualitasnya. Banyuwangi cukup bagus dalam menjalankan program tersebut," katanya.

Kepala Badan POM RI Roy A Sparingga menjelaskan, Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki atensi tinggi terhadap pengawsan obat dan makanan. Selama mendapat pengawasan dari Badan POM, yang dalam hal ini Balai Besar POM Surabaya, Pemkab Banyuwangi sangat aktif dalam melakukan penanggulangan makanan, seperti melakukan pengawasan rutin di sekolah-sekolah, pasar dan toko jamu tradisional untuk melihat keamanan pangan dan produksinya.

Rio mengatakan, seluruh puskesmas di Banyuwangi setiap tiga bulan sekali mengambil sampel jajanan anak sekolah yang ada di wilayah kerjanya. Seluruh puskesmas di BAnywuangi telah memiliki sarana untuk menguji jajanan sekolah apakah mengandung zat kimia berbahaya, seperti rhodamin, boraks, formalin, methylene yellow. "Hasilnya, pada akhir tahun kemarin, seluruh puskesmas melaporkan tidak ditemukan kandungan berbahahaya pada jajanan anak sekolah di Banyuwangi," katanya.

Jika ditemukan ada bahan atau pangan yang tidak baik, langsung dilakukan pembinaan kepada sekolah dan toko jamu tradisonal agar menghentikan atau tidak memproduksi lagi. “Ini telah kami lakukan secara berkelanjutan,” kata dr Rio.

beritajatim.com