Surabaya - Empat
gunung di Jawa Timur, yaitu Gunung Semeru, Bromo, Ijen, dan Raung, masih
berstatus waspada. Menurut pakar vulkanologi Surono, keempatnya
memiliki karakter yang berbeda. "Gunung Semeru perlu diwaspadai karena
sesekali masih meletus," kata Surono.
Sedangkan
Gunung Bromo, menurut dia, sering mengeluarkan gas beracun yang
berbahaya jika dihirup. Apalagi, bibir kawah Gunung Bromo sangat
diminati sehingga didekati turis. "Masih ingat ada dua turis Singapura
yang meninggal dunia?" kata Mbah Rono--sapaan akrab Surono.
Gunung
Raung memiliki bentuk yang tinggi dan terdengar suara gemuruh yang
meraung-raung. Namun letusannya jatuh ke kawahnya yang dalam dan lebar
sehingga tidak berbahaya.
Adapun yang termasuk gunung api
berbahaya adalah Gunung Ijen. Sebab, volume air danau kawahnya yang
mencapai 36 juta meter kubik bersifat sangat asam. Kalaupun letusannya
tidak besar tapi tumpah 10 persen dari volume yang ada, luapannya sama
dengan letusan Gunung Kelud yang bersifat besar tapi berlangsung
singkat.
"Kalau dia (Ijen) tumpah 10 persen saja, itu kan sama
dengan Kelud, di bawah 5 juta meter kubik. Dia tumpah sedikit saja itu
sudah berbahaya," kata Mbah Rono.
Bahkan kandungan fosfor di Ijen
sangat tinggi sehingga bisa merusak gigi dan tulang. Jika dibandingkan
dengan lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, kandungan gas beracun di Ijen
jauh lebih berbahaya.
Lantaran sangat berbahaya, Mbah Rono
mengingatkan para pendaki dan penambang untuk menghindari kawasan Ijen.
Kawah Ijen tidak boleh didekati, terutama pada pagi hari atau sebelum
terdapat sinar matahari. Ini lantaran gas beracun mengambang setinggi
manusia ketika tidak ada matahari. Pada saat matahari muncul, gas pun
memuai.
tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar