Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Rabu, 19 Maret 2014

Pelesir ke Banyuwangi, Jangan Lupa Sego Cawuk



 BANYUWANGI, - Jika Anda berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur, harus menyempatkan sarapan khas masyarakat Using yang terkenal. Namanya Sego Cawuk. Anda dengan mudah mendapatkannya hampir di seluruh wilayah Banyuwangi khususnya yang masih ditempati masyarakat Suku Using.

Seperti warung milik Mak Mantih (72) di Dusun Prejengan, Desa Rogojampi, Kecamatan Rogojampi. Kepada Kompas.com, Mak Mantih mengaku sehari menghabiskan sampai 10 kilogram beras. "Kalau hari Minggu atau libur malah bisa sampai 15 kilo. Kalau bukanya ya mulai jam 6 pagi sampai jam jam 10. Kan Sego Cawuk ini memang pasnya buat sarapan," katanya.

Mak Mantih menjelaskan Sego Cawuk terdiri dari nasi dengan campuran kuah yang terbuat dari parutan kelapa muda, jagung muda yang dibakar dan dicampur dengan timun serta dibumbui cabai, bawang merah, bawang putih dan sedikit asam sehingga rasanya pedas segar.

"Biasanya ditambahkan dengan kuah pindang khas Banyuwangi yang terbuat dari gula pasir yang dimasak gendam, jadi hasil kuahnya manis dan dan bening," tuturnya.

Cara masak gendam ini hanya ada di Banyuwangi, yaitu gula pasir secukupnya dipanaskan di atas wajan sehingga lumer. Setelah berbentuk pasta langsung diberi air secukupnya, dan juga dibumbui seperti lengkuas, daun salam dan garam.

Untuk menambah kelezatan, Mak Mantih menyediakan banyak menu tambahan seperti pelasan atau pepes ikan laut, kikil, dendeng, dan juga telur di masak pindang. "Ikan laut yang dipelas ada ikan putihan, nus (jenis cumi kecil), lemuru, dan teri sekul (teri nasi)," katanya.

Ia mengaku setiap hari menghabiskan minimal 3 kilo ikan laut dan telur pindang 10 kilo. Tidak heran, warung kecil yang berada di sisi barat Pasar Rogojampi banyak didatangi pelanggan bahkan masyarakat Banyuwangi yang berada di luar kota. "Apalagi kalau liburan, wah rame sekali di sini. Rata-rata mereka kangen sama masakan khas Banyuwangi," katanya.

Nama cawuk,menurut perempuan yang berjualan sejak tahun 1972 ini berasal dari cara makan yang menggunakan tangan. "Kalau orang Using makan pakai tangan namanya 'dicawuk' karena mereka tidak biasa makan menggunakan sendok," ujarnya.

Harga yang ditawarkan untuk seporsi sego cawuk cukup terjangkau yakni Rp 7.000 sampai Rp 15.000 sesuai dengan lauk yang dipesan. "Yang paling banyak pesan pakai lauk pelasan sama telur pindang," katanya.

Suriyani, salah satu warga Banyuwangi kepada Kompas.com mengaku selalu menyempatkan diri sarapan di warung Mak Mantih. "Kebetulan kerjanya di Rogojampi, jadi kalau nggak sempat sarapan di rumah ya sarapan di sini. Pilihan lauknya juga banyak. Kalau rasanya seger banget pas buat sarapan pagi," jelasnya.

Tertarik? Untuk Anda yang menginap di kabupaten ujung timur Pulau Jawa jangan lewatkan sarapan Sego Cawuk di Banyuwangi.

SUMBER KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar