Blogroll

SELAMAT DATANG DI BLOG BANYUWANGI BERSATU YANG SEDERHANA INI | TWITTER: @BwiBERSATU | IG: @bwibersatu | Grup FB : BANYUWANGI BERSATU....

Senin, 31 Maret 2014

Soal Taman, Banyuwangi Tak Mau Kalah dengan Surabaya

Banyuwangi - Selama ini, kota yang terkenal memiliki banyak taman atau ruang terbuka hijau (RTH) mungkin masih disandang Kota Surabaya. Namun siapa sangka, Banyuwangi, kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa juga memiliki banyak RTH.

Taman-taman ini dibangun dan dipercantik di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas. Kabupaten Banyuwangi ternyata punya belasan RTH.

Tak hanya RTH, Pemkab Banyuwangi juga fokus mengembangkan sejumlah taman. Seperti taman vertikal, roof garden di atas toilet, underline garden, jalur hijau dan taman pojok.

Namun, sedikitnya ada 4 RTH yang ramai jadi jujugan warga. Penasaran? Ini dia 4 RTH di Banyuwangi.

1. Taman Sritanjung

Taman Sritanjung merupakan taman yang saat ini jadi favorit warga Banyuwangi. Taman ini memiliki luas sekitar 15 ribu meter persegi.

Taman juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti, jogging track, refleksi stone, musala, underground toilet dan wifi id yang bebas dipakai pengunjung.

Letaknya yang berada di perempatan jantung kota serta berhadapan langsung dengan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) dan Pendopo Sabha Swagata Blambangan membuat pengunjung mudah untuk menjumpainya.

Bangku permanen di bawah pepohonan rindang, puluhan pohon cemara serta pemandangan air mancur di tengah taman membuat pengunjung betah duduk nyaman berjam-jam sambil menikmati jagung bakar atau sekedar ngopi.

Jika ingin mencicipi kuliner, pengunjung bisa pilih beberapa jajanan di kios pedagang kaki lima (PKL) yang letaknya berjejer rapi dan bersih di sepanjang selatan Taman Sritanjung. Terlebih lagi bagi yang suka nongkrong, sedikitnya ada 64 PKL berderet mulai pukul 09.00-24.00 wib yang siap sajikan hidangan nikmat dengan harga terjangkau.

Saat sore tiba, ragam permainan anak banyak dijumpai dan disewakan di sekeliling trotoar. Kesempatan jalan jalan sore bersama keluarga bisa dimanfaatkan sambil "ngemong" buah hati sembari bermain scooter atau kereta mini. Jika malam tiba puluhan lampu sorot berwarna warni bikin Taman Sritanjung jadi lebih berwarna.

Secara tampilan dan konsep, Taman Sritanjung dirombak total sejak tahun 2011 lalu. Anggaraan APBD hampir Rp 3 miliar digelontorkan Pemkab Banyuwangi melalui DKP untuk merubah total tampilan Taman Sritanjung agar tidak terlihat kumuh.

Dulu Taman Sritanjung dikenal sebagai taman yang mempunyai bau tak sedap alias pesing. Tapi sejak kepemimpinan Bupati Anas persepsi Taman Sritanjung yang kotor, kumuh dan bau tak sedap sirna.

2. Taman Blambangan

Taman Blambangan ini merupakan taman multifungsi. Terletak di jalan RA Kartini, taman terluas di Banyuwangi ini dilengkapi sejumlah fasilitas olahraga.

Di sisi selatan ada areal olahraga seperti lapangan basket, voli dan skate park. Pagar tinggi yang dulu mengelilingi Taman Blambangan dibongkar total dan disepanjang trotoar sekarang sering digunakan warga Banyuwangi untuk jogging. Lapangan utama Taman Blambangan juga kerap digunakan untuk kegiatan upacara dan latihan sepak bola.

Taman Blambangan diambil dari nama Kerajaan Blambangan yang berpusat di ujung paling timur Pulau Jawa. Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di Pulau Jawa. Tak heran jika bangunan pentas seni yang berdiri kokoh dibawah naungan 2 pohon beringin masih miliki pengaruh Bali.

Taman Blambangan sudah seperti jantung kota Banyuwangi. Taman ini sekarang menjadi taman wisata bagi mereka yang ingin menikmati suasana hijau di tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman ini. Untuk nguri nguri seni budaya yang dikemas dalam bentuk hiburan, di Taman Blambangan setiap Sabtu malam digelar aktualisasi seni yang memberdayakan seniman lokal Banyuwangi.

"Ini taman multifungsi terluas yang kita punya. Warga yang ingin olahraga, nonton aktualisasi seni, nikmati kuliner atau hanya sekedar duduk santai bisa tumplek blek disini," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setyawan pada detikcom.

Luasan lebih dari 32 ribu meter persegi juga jadikan Taman Blambangan sebagai lokasi jujugan penanaman sedekah oksigen. Arief menuturkan, sejumlah tokoh nasional seperti Ustad Yusuf Mansur, Timnas Garuda U-19 Evan Dimas dan Coach Indra Syafrie beserta crew juga pernah bertandang ke Taman Blambangan untuk ikut andil menanam pohon trembesi.

Tak hanya pohon trembesi, sambung Arief, beberapa tanaman langka saat ini juga sedang ditanam. Semisal, durian merah, sawo blambangan, nangka, jambu jamaika yang buahnya berwarna hitam, duwet serta tanaman buah langka lainnya. Untuk percantik Taman Blambangan, dalam waktu dekat� akan ditambah air mancur di dekat gazebo. Beberapa pencahayaan seperti lampu sorot dan lampu hias akan dilengkapi supaya pengunjung bisa merasakan pemandangan yang lain.

Di bagian belakang taman, terdapat beberapa warung yang berjumlah lebih dari 60 kios menawarkan menu khas Banyuwangi. Seperti Rujak Soto, Sego Tempong dan banyak lagi. Taman Blambangan selalu ramai dikunjungi dari pagi hingga malam hari dan menjadi bagian dari Kota Banyuwangi yang pantas untuk dibanggakan.

3. Taman Makam Pahlawan Sayu Wiwit

Sekilas dari namanya bisa kita simpulkan jika taman ini adalah sebuah lahan kuburan para pahlawan. Taman yang dulu dikenal angker, minim pencahayaan dan kumuh sekarang disulap menjadi taman jujugan warga. Mayoritas yang berkunjung ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Sayu Wiwit ialah kaum pelajar yang ingin manfaatkan fasilitas free wifi.

Tak heran jika sore hingga malam hari, TMP Sayu Wiwit ramai dikunjungi muda mudi sambil membawa laptop dan segebok buku pelajaran. Taman Sayu Wiwit yang full wifi itu dijadikan tempat bertapanya para pencari ilmu di dunia maya.

"TMP Sayu Wiwit ini lebih banyak dijadikan anak muda sebagai areal diskusi belajar," ungkap Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setyawan.

Arief mengatakan, di atas lahan 13.200 meter persegi, TMP Sayu Wiwit jadi salah satu RTH yang miliki konsep berbeda dengan RTH lainnya. Puluhan pohon kelapa sawit berjejer rapi di depan areal makam dianggap mampu menepis stigma angker yang puluhan tahun sudah melekat di benak warga.

TMP sekaligus RTH Sayu Wiwit yang letaknya di Jalan Ahmad Yani persis berseberangan dengaan Kantor Pemkab Banyuwangi, juga menyediakan satu ruang publik di sisi utara untuk taman baca. Sedangkan di sisi selatan juga ada ruang publik yang biasa digunakan untuk ruang pertemuan dan pameran.

Di taman ini, Arief menegaskan bahwa tidak diperbolehkan ada PKL mangkal. Hal itu ditujukan agar kawasan hijau ini tetap bersih, digunakan sesuai fungsi dan tetap khidmat dalam berikan penghormatan kepada arwah para pahlawan.

"Meskipun ramai dengan hiruk pikuk aktivitas di wilayah depan RTH Sayu Wiwit, kita tetap ada ruang penghormatan para pahlawan diruang sisi belakang," tandasnya.

4. Taman Maron Genteng

Taman Maron Genteng ialah salah satu RTH yang letaknya berada di Kecamatan Genteng. RTH yang ditata dan dibangun pada 2012 itu merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan ikon Kota Genteng.

Secara fungsi, RTH Maron hampir miliki fasilitas yang sama seperti Taman Blambangan Banyuwangi. Di RTH Maron juga rutin diadakan pagelaran seni dan aktualisasi seni budaya. Sesekali RTH Maron juga sering dijadikan lokasi untuk gelaran konser music, baik libatkan artis lokal maupun nasional.

"RTH Maron jadi kebanggaan rakyat Kota Genteng, ini juga salah satu RTH multifungsi milik warga," kata Arief.

RTH Maron saat ini masih terus berbenah. Sejumlah fasilitas yang saat ini sudah bisa dinikmati antara lain jogging track, skate park, refleksi stone, panggung seni, ruang ganti, musala dan toilet umum. Arief menambahkan, luasan lebih dari 28 meter persegi itu juga akan digunakan untuk menata PKL di sisi utara taman.

"Semua akan dibenahi bertahap, ruang ruang terbuka hijau difungsikan sebagai ruang interaksi warga. Sebisa mungkin fasilitas ini bisa menampung aktualisasi dan keterlibatan warga dari sisi kebersihan dan peningkatan perekonomian," pungkasnya.

Selain di 4 RTH yang jadi jujugan warga Banyuwangi itu, saat ini juga ada 6 RTH yang baru saja dirampungkan. RTH itu diantaranya berada di Kecamatan  Glenmore, Gendoh, Sempu, Blambangan muncar, Wongsorejo dan Gedung Wanita, Bayuwangi. Semua RTH itu miliki fasilitas free wifi dan juga panggung seni.

detik



1 komentar: