Banyuwangi - Selama ini, kota yang terkenal memiliki
banyak taman atau ruang terbuka hijau (RTH) mungkin masih disandang Kota
Surabaya. Namun siapa sangka, Banyuwangi, kota yang berada di ujung
timur Pulau Jawa juga memiliki banyak RTH.
Taman-taman ini
dibangun dan dipercantik di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar
Anas. Kabupaten Banyuwangi ternyata punya belasan RTH.
Tak hanya
RTH, Pemkab Banyuwangi juga fokus mengembangkan sejumlah taman. Seperti
taman vertikal, roof garden di atas toilet, underline garden, jalur
hijau dan taman pojok.
Namun, sedikitnya ada 4 RTH yang ramai jadi jujugan warga. Penasaran? Ini dia 4 RTH di Banyuwangi.
1. Taman Sritanjung
Taman Sritanjung merupakan taman
yang saat ini jadi favorit warga Banyuwangi. Taman ini memiliki luas
sekitar 15 ribu meter persegi.
Taman juga dilengkapi dengan
fasilitas pendukung seperti, jogging track, refleksi stone, musala,
underground toilet dan wifi id yang bebas dipakai pengunjung.
Letaknya
yang berada di perempatan jantung kota serta berhadapan langsung dengan
Masjid Agung Baiturrahman (MAB) dan Pendopo Sabha Swagata Blambangan
membuat pengunjung mudah untuk menjumpainya.
Bangku permanen di
bawah pepohonan rindang, puluhan pohon cemara serta pemandangan air
mancur di tengah taman membuat pengunjung betah duduk nyaman berjam-jam
sambil menikmati jagung bakar atau sekedar ngopi.
Jika ingin
mencicipi kuliner, pengunjung bisa pilih beberapa jajanan di kios
pedagang kaki lima (PKL) yang letaknya berjejer rapi dan bersih di
sepanjang selatan Taman Sritanjung. Terlebih lagi bagi yang suka
nongkrong, sedikitnya ada 64 PKL berderet mulai pukul 09.00-24.00 wib
yang siap sajikan hidangan nikmat dengan harga terjangkau.
Saat
sore tiba, ragam permainan anak banyak dijumpai dan disewakan di
sekeliling trotoar. Kesempatan jalan jalan sore bersama keluarga bisa
dimanfaatkan sambil "ngemong" buah hati sembari bermain scooter atau
kereta mini. Jika malam tiba puluhan lampu sorot berwarna warni bikin
Taman Sritanjung jadi lebih berwarna.
Secara tampilan dan konsep,
Taman Sritanjung dirombak total sejak tahun 2011 lalu. Anggaraan APBD
hampir Rp 3 miliar digelontorkan Pemkab Banyuwangi melalui DKP untuk
merubah total tampilan Taman Sritanjung agar tidak terlihat kumuh.
Dulu
Taman Sritanjung dikenal sebagai taman yang mempunyai bau tak sedap
alias pesing. Tapi sejak kepemimpinan Bupati Anas persepsi Taman
Sritanjung yang kotor, kumuh dan bau tak sedap sirna.
2. Taman Blambangan
Taman Blambangan ini merupakan
taman multifungsi. Terletak di jalan RA Kartini, taman terluas di
Banyuwangi ini dilengkapi sejumlah fasilitas olahraga.
Di sisi
selatan ada areal olahraga seperti lapangan basket, voli dan skate park.
Pagar tinggi yang dulu mengelilingi Taman Blambangan dibongkar total
dan disepanjang trotoar sekarang sering digunakan warga Banyuwangi untuk
jogging. Lapangan utama Taman Blambangan juga kerap digunakan untuk
kegiatan upacara dan latihan sepak bola.
Taman Blambangan diambil
dari nama Kerajaan Blambangan yang berpusat di ujung paling timur Pulau
Jawa. Blambangan dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir di
Pulau Jawa. Tak heran jika bangunan pentas seni yang berdiri kokoh
dibawah naungan 2 pohon beringin masih miliki pengaruh Bali.
Taman
Blambangan sudah seperti jantung kota Banyuwangi. Taman ini sekarang
menjadi taman wisata bagi mereka yang ingin menikmati suasana hijau di
tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman ini. Untuk
nguri nguri seni budaya yang dikemas dalam bentuk hiburan, di Taman
Blambangan setiap Sabtu malam digelar aktualisasi seni yang
memberdayakan seniman lokal Banyuwangi.
"Ini taman multifungsi
terluas yang kita punya. Warga yang ingin olahraga, nonton aktualisasi
seni, nikmati kuliner atau hanya sekedar duduk santai bisa tumplek blek
disini," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi,
Arief Setyawan pada detikcom.
Luasan lebih dari 32 ribu meter
persegi juga jadikan Taman Blambangan sebagai lokasi jujugan penanaman
sedekah oksigen. Arief menuturkan, sejumlah tokoh nasional seperti Ustad
Yusuf Mansur, Timnas Garuda U-19 Evan Dimas dan Coach Indra Syafrie
beserta crew juga pernah bertandang ke Taman Blambangan untuk ikut andil
menanam pohon trembesi.
Tak hanya pohon trembesi, sambung Arief,
beberapa tanaman langka saat ini juga sedang ditanam. Semisal, durian
merah, sawo blambangan, nangka, jambu jamaika yang buahnya berwarna
hitam, duwet serta tanaman buah langka lainnya. Untuk percantik Taman
Blambangan, dalam waktu dekat� akan ditambah air mancur di dekat gazebo.
Beberapa pencahayaan seperti lampu sorot dan lampu hias akan dilengkapi
supaya pengunjung bisa merasakan pemandangan yang lain.
Di
bagian belakang taman, terdapat beberapa warung yang berjumlah lebih
dari 60 kios menawarkan menu khas Banyuwangi. Seperti Rujak Soto, Sego
Tempong dan banyak lagi. Taman Blambangan selalu ramai dikunjungi dari
pagi hingga malam hari dan menjadi bagian dari Kota Banyuwangi yang
pantas untuk dibanggakan.
3. Taman Makam Pahlawan Sayu Wiwit
Sekilas dari
namanya bisa kita simpulkan jika taman ini adalah sebuah lahan kuburan
para pahlawan. Taman yang dulu dikenal angker, minim pencahayaan dan
kumuh sekarang disulap menjadi taman jujugan warga. Mayoritas yang
berkunjung ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Sayu Wiwit ialah kaum pelajar
yang ingin manfaatkan fasilitas free wifi.
Tak heran jika sore
hingga malam hari, TMP Sayu Wiwit ramai dikunjungi muda mudi sambil
membawa laptop dan segebok buku pelajaran. Taman Sayu Wiwit yang full
wifi itu dijadikan tempat bertapanya para pencari ilmu di dunia maya.
"TMP
Sayu Wiwit ini lebih banyak dijadikan anak muda sebagai areal diskusi
belajar," ungkap Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setyawan.
Arief
mengatakan, di atas lahan 13.200 meter persegi, TMP Sayu Wiwit jadi
salah satu RTH yang miliki konsep berbeda dengan RTH lainnya. Puluhan
pohon kelapa sawit berjejer rapi di depan areal makam dianggap mampu
menepis stigma angker yang puluhan tahun sudah melekat di benak warga.
TMP
sekaligus RTH Sayu Wiwit yang letaknya di Jalan Ahmad Yani persis
berseberangan dengaan Kantor Pemkab Banyuwangi, juga menyediakan satu
ruang publik di sisi utara untuk taman baca. Sedangkan di sisi selatan
juga ada ruang publik yang biasa digunakan untuk ruang pertemuan dan
pameran.
Di taman ini, Arief menegaskan bahwa tidak diperbolehkan
ada PKL mangkal. Hal itu ditujukan agar kawasan hijau ini tetap bersih,
digunakan sesuai fungsi dan tetap khidmat dalam berikan penghormatan
kepada arwah para pahlawan.
"Meskipun ramai dengan hiruk pikuk
aktivitas di wilayah depan RTH Sayu Wiwit, kita tetap ada ruang
penghormatan para pahlawan diruang sisi belakang," tandasnya.
4. Taman Maron Genteng
Taman Maron Genteng ialah
salah satu RTH yang letaknya berada di Kecamatan Genteng. RTH yang
ditata dan dibangun pada 2012 itu merupakan salah satu ruang publik yang
dijadikan ikon Kota Genteng.
Secara fungsi, RTH Maron hampir
miliki fasilitas yang sama seperti Taman Blambangan Banyuwangi. Di RTH
Maron juga rutin diadakan pagelaran seni dan aktualisasi seni budaya.
Sesekali RTH Maron juga sering dijadikan lokasi untuk gelaran konser
music, baik libatkan artis lokal maupun nasional.
"RTH Maron jadi kebanggaan rakyat Kota Genteng, ini juga salah satu RTH multifungsi milik warga," kata Arief.
RTH
Maron saat ini masih terus berbenah. Sejumlah fasilitas yang saat ini
sudah bisa dinikmati antara lain jogging track, skate park, refleksi
stone, panggung seni, ruang ganti, musala dan toilet umum. Arief
menambahkan, luasan lebih dari 28 meter persegi itu juga akan digunakan
untuk menata PKL di sisi utara taman.
"Semua akan dibenahi
bertahap, ruang ruang terbuka hijau difungsikan sebagai ruang interaksi
warga. Sebisa mungkin fasilitas ini bisa menampung aktualisasi dan
keterlibatan warga dari sisi kebersihan dan peningkatan perekonomian,"
pungkasnya.
Selain di 4 RTH yang jadi jujugan warga Banyuwangi
itu, saat ini juga ada 6 RTH yang baru saja dirampungkan. RTH itu
diantaranya berada di Kecamatan Glenmore, Gendoh, Sempu, Blambangan
muncar, Wongsorejo dan Gedung Wanita, Bayuwangi. Semua RTH itu miliki
fasilitas free wifi dan juga panggung seni.
detik
Bagus Tempatnya, Lebih Bagusnya sih kalau sama ahlinya Jasa Buat Taman
BalasHapus