Banyuwangi - Kangkung Setikes menjadi tema Banyuwangi Batik Festival, pada pertengahan September 2014.
Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik Gajah Oling yang dijadikan tema resmi festival tahun lalu.
BBF 2014 akan diawali dengan lomba desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas ingin agar batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya daerah. "Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas," katanya..
Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas.
Selanjutnya digelar lomba mencanting pada 20 September, lomba modelling dan pameran promosi wisata. Pameran sendiri akan berlangsung mulai 18 – 20 September mendatang.
Tahun lalu, omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500 juta. "Di Banyuwangi, kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini," kata Anas.
beritajatim
Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik Gajah Oling yang dijadikan tema resmi festival tahun lalu.
BBF 2014 akan diawali dengan lomba desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas ingin agar batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan orisinalitas dan kearifan budaya daerah. "Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas," katanya..
Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas.
Selanjutnya digelar lomba mencanting pada 20 September, lomba modelling dan pameran promosi wisata. Pameran sendiri akan berlangsung mulai 18 – 20 September mendatang.
Tahun lalu, omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500 juta. "Di Banyuwangi, kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini," kata Anas.
beritajatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar