BANYUWANGI - Ajang
untuk menggerakkan roda pariwisata dan industri kreatif kembali digelar
di Kabupaten Banyuwangi. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu
untuk kali kedua menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF) yang
acara puncaknya digelar pada 20 September mendatang di Gelanggang Seni
dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi.
Pergelaran
BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Banyuwangi
dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya untuk
mengeksplorasi khazanah kekayaan batik lokal. "Saat daerah lain semangat
membawa tema budaya luar/global ke tingkat lokal, kami justru membawa
tema budaya lokal ke level global. Salah satunya lewat Batik Festival
ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Di
Banyuwangi, kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda,
namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku
industri ini,” imbuh Anas.
Batik
kini bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masa kini. Batik telah menjadi tren. "Tren ini
harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong
pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek
ekonominya," kata Anas.
Setelah
tahun lalu mengeksplorasi motif "Gajah Oling", tahun ini BBF akan
mengangkat motif "Kangkung Setingkes". Motif ini adalah satu dari 44
motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik
"Gajah Oling".
BBF
2014 dirangkai dengan 5 event sekaligus. Ajang ini dimulai dengan lomba
desain motif batik untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi yang
saat ini telah ada. “Tidak pernah ada batasan untuk kreatifitas. Kami
ingin batik banyuwangi semakin kaya dengan tidak meninggalkan
orisinalitas dan kearifan budaya daerah,” kata Anas.
Berbarengan
dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana
batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi
kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan
karyanya kepada publik luas. “Ini juga menjadi kesempatan baik para
desiner batik untuk membuka jaringan dengan dunia industri fesyen,”
tutur Anas.
Selanjutnya digelar lomba mencanting pada
20 September, lomba modelling dan pameran promosi wisata. Pameran
sendiri akan berlangsung mulai 18 – 20 September mendatang. Pada tahun
lalu, antusiasme masyarakat pada pameran batik sangat tinggi, bahkan
omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3
hari pameran berlangsung mencapai Rp 500. juta
“BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet IKM batik yang lebih tinggi,” ujarnya.
Yang
cukup istimewa, BBF kali ini juga akan melibatkan desainer batik
ternama Indonesia, Priscila Saputro, yang pernah mendesain busana Miss
Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, Puteri
Indonesia 2013 Whulandary Herman, dan Putri Indonesia 2014 Elvira
Devinamira. Priscila akan berdialog dengan para desainer muda
Banyuwangi.
”Priscila kami libatkan untuk memotivasi desainer-desainer muda daerah. Kami juga ingin mengangkat kualitas busana batik banyuwangi menuju level yang lebih tinggi,” ujar Bupati Anas.
Sebagai pemanasan BBF, pada 19 September juga akan digelar Batik On Pedestrian di Taman Blambangan. Even ini memberi kesempatan bagi 250 pelajar SMK, SMA, profesional perbankkan dan pegawai negeri sipil untuk
tampil memamerkan batik fashion dengan tema casual, kerja dan pesta.
Putri Indonesia Elvira Devinamira akan menjadi juri pada even ini. “Kita
ingin masyarakat Banyuwangi menjadi bagian dalam mempromosikan Batik
sekaligus menumbuhkan kecintaan pada batik daerah,” ungkap Anas.
Selain
bisa menikmati keindahan batik pesisiran khas Banyuwangi, para
pengunjung pada hari yang sama bisa menikmati Festival Rujak Soto dan
Banyuwangi Art Week. Sebuah festival kuliner yang bakal menampilkan
ratusan penjual Rujak Soto. Rujak soto adalah makanan khas Banyuwangi,
dimana rujak petis dicampur dengan soto daging.
"Datang
ke Banyuwangi sangat mudah sekarang. Selain bisa ditempuh kereta, saat
ini tiap hari telah ada dua kali penerbangan Denpasar - Banyuwangi -
Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Ayo datang, saksikan, dan
berbanggalah menjadi bagian dari kekayaan khasanah Banyuwangi," pungkas
Anas.
gatranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar