BANYUWANGI -Sejak dipimpin Abdullah Azwar Anas, Banyuwangi menjadi kabupaten yang
berkembang pesat di sektor pariwisata. Pertumbuhan ekonomi berbasis
wisata terus menggeliat menyemarakkan Bumi Blambangan, nama lain
Banyuwangi.
Alhasil, di kalangan pengusaha pun banyak yang
tertarik untuk mengembangkan bisnis perhotelan di kabupaten berjuluk The
Sunrise of Java itu. Terlebih lagi, menurut Menteri Pariwisata dan
Ekonomi, Marie Elka Pangestu, Banyuwangi sangat dekat dengan Pulau
Dewata, Bali dan Surabaya, sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.
"Banyuwangi
sangat dekat dengan Bali dan Surabaya. Dan Pak Bupati (Abdullah Azwar
Anas) begitu jeli menangkap potensi pariwisata di Bumi Blambangan ini.
Pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berkembang pesat di sini. Ini akan
semakin menarik pariwisata yang langsung bisa dirasakan langsung
manfaatnya oleh masyarakat," kata Marie Elka Pangestu saat membuka
Banyuwangi Surfing International Competition di Pantai Pulau Merah,
Jumat sore (23/5).
Sementara itu, Abdullah Azwar Anas sendiri
yang telah membangun potensi Banyuwangi menjadi daerah pariwisata yang
layak dikunjungi turis-turis baik mancanegara maupun lokal, tidak ingin
bisnis prostitusi berkembang di daerahnya.
Sebab, kata dia,
dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat, termasuk sektor
perekonomian berbasis kerakyatan, akan menyedot perhatian banyak
kalangan, termasuk potensi berdirinya tempat prostitusi. Terlebih lagi,
sebentar lagi, lokalisasi Gang Dolly dan Jarak yang berada di Kota
Surabaya akan ditutup oleh pemerintah setempat pada 19 Juni mendatang.
Sebagai
daerah berkembang di sektor pariwisata, Banyuwangi tentu akan menjadi
daerah alternatif yang menjadi jujugan para pengusaha prostitusi untuk
mendirikan tempat-tempat hiburan maupun hotel melati.
"Dengan
perkembangan industri pariwisata di Banyuwangi, akan banyak didirikan
hotel-hotel kelas murah yang berpotensi dijadikan sebagai hotel
esek-esek. Nah, untuk menghindari menjamurnya bisnis prostitusi di
Banyuwangi, saya melarang didirikannya hotel-hotel melati. Minimal hotel
bintang tiga yang boleh dibangun di Banyuwangi," kata Aswar Anas.
Sementara
itu, agar pariwisata di Banyuwangi, khususnya di Pulau Merah, di
Kecamatan Pasanggrahan, juga bisa dirasakan masyarakat sekitar, Azwar
Anas menegaskan agar Pulau Merah steril dari bangunan hotel. "Hanya Home
Stay milik warga sekitar yang diberdayakan. Tujuannya agar masyarakat
bisa merasakan manfaat kepariwisataan di daerahnya. Hotel tidak boleh di
bangun di sini (Pulau Merah), apalagi hotel melati yang berpotensi
menjadi tempat prostitusi," tandas dia.
merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar